Sharp Gelar Eco-Study Tanaman Obat dan Lebah Madu
A
A
A
JAKARTA - PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) terus berkomitmen bahwa kekayaan keanekaragaman hayati harus diperkenalkan sedini mungkin kepada anak-anak. Berangkat dari komitmen tersebut, perusahaan elektronik itu kembali menggelar kegiatan edukasi berbasis lingkungan atau yang biasa dinamakan SHARP Eco-Study.
Tema yang diusung kali ini adalah "Pendidikan Dini Mengenai Tanaman Obat dan Lebah Madu". Kegiatan kali ini, Sharp menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kebun Raya Bogor (KRB), mengajak 70 siswa kelas 5 dari SD Kebon Pedes V Bogor serta puluhan karyawannya. Mereka mempelajari mengenai tanaman obat dan lebah madu.
Senior General Manager Brand Strategy Group Division SEID, Masahito Matsumura mengemukakan, ketidakpedulian seseorang terhadap lingkungan hidup seringkali didasari oleh kurangnya pengetahuan informasi yang mereka miliki.
"Kami berharap melalui eco-study anak-anak dapat memahami kekayaan kenekaragaman hayati di Indonesia sejak dini, memanfaatkannya dengan baik, sekaligus bertekad kuat untuk menjaga serta melestarikannya,” ungkapnya seperti siaran pers diterima Sindonews, Kamis (21/8/2014).
Dalam kegiatan tersebut, SEID dan LIPI mengenalkan aneka tanaman obat asli Indonesia, serta cara pengolahannya menjadi minuman jamu serta pembelajaran proses pembudidayaan lebah madu di Kebun Raya Bogor.
Koordinator Program Pendidikan Lingkungan Kebun Raya Bogor-LIPI, Melani Kurnia Riswati menambahkan, belajar dengan menyaksikan dan mempraktikkan secara langsung di alam adalah metode pembelajaran yang tidak hanya efektif, namun juga sangat menyenangkan bagi anak-anak.
"Anak-anak butuh lebih banyak lagi kegiatan pembelajaran semacam ini, dan kami sangat senang SHARP melalui kegiatan-kegiatan CSR-nya bersedia menjadi pionir dalam pengembangan metode pengetahuan belajar di alam ke banyak sekolah di Indonesia," ucapnya.
Tema yang diusung kali ini adalah "Pendidikan Dini Mengenai Tanaman Obat dan Lebah Madu". Kegiatan kali ini, Sharp menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kebun Raya Bogor (KRB), mengajak 70 siswa kelas 5 dari SD Kebon Pedes V Bogor serta puluhan karyawannya. Mereka mempelajari mengenai tanaman obat dan lebah madu.
Senior General Manager Brand Strategy Group Division SEID, Masahito Matsumura mengemukakan, ketidakpedulian seseorang terhadap lingkungan hidup seringkali didasari oleh kurangnya pengetahuan informasi yang mereka miliki.
"Kami berharap melalui eco-study anak-anak dapat memahami kekayaan kenekaragaman hayati di Indonesia sejak dini, memanfaatkannya dengan baik, sekaligus bertekad kuat untuk menjaga serta melestarikannya,” ungkapnya seperti siaran pers diterima Sindonews, Kamis (21/8/2014).
Dalam kegiatan tersebut, SEID dan LIPI mengenalkan aneka tanaman obat asli Indonesia, serta cara pengolahannya menjadi minuman jamu serta pembelajaran proses pembudidayaan lebah madu di Kebun Raya Bogor.
Koordinator Program Pendidikan Lingkungan Kebun Raya Bogor-LIPI, Melani Kurnia Riswati menambahkan, belajar dengan menyaksikan dan mempraktikkan secara langsung di alam adalah metode pembelajaran yang tidak hanya efektif, namun juga sangat menyenangkan bagi anak-anak.
"Anak-anak butuh lebih banyak lagi kegiatan pembelajaran semacam ini, dan kami sangat senang SHARP melalui kegiatan-kegiatan CSR-nya bersedia menjadi pionir dalam pengembangan metode pengetahuan belajar di alam ke banyak sekolah di Indonesia," ucapnya.
(dyt)