Teknologi Ericsson 5G Beroperasi 2020
A
A
A
BANDUNG - Perusahaan telekomunikasi ternama, Ericsson menawarkan teknologi terbaru, yakni jaringan 5G. Dalam tahap pengujian yang dilakukan awal Juli 2014 lalu, teknologi ini menghasilkan capaian kecepatan hingga 5 Gbps pada jaringan frekuensi 15 GHz dan mulai beroperasi pada 2020.
Teknologi ini diklaim 250 lebih kencang dari standar rata-rata kecepatan LTE. Namun, lain halnya dengan daerah Amerika Utara yang diperkirakan memiliki penetrasi pelanggan LTE sekitar 85% di 2019. Amerika Utara dimungkinkan akan jadi yang pertama mengadopsi teknologi 5G ini di tahun tersebut.
“Pada saat yang sama, Jepang dan Korea Selatan juga mungkin memperoleh manfaat dari ketersediaan awal 5G dengan uji coba yang telah diumumkan oleh NTT DOCOMO dan SK Telecom. Ericsson Mobility Report menunjukkan bahwa penetrasi pelanggan LTE sudah mencapai lebih dari 30% di Jepang dan lebih dari 50% di Korea Selatan,” ujar Head of Business Unit Networks Ericsson, Johan Wibergh dalam rilisnya, Senin (14/7/2014).
Dikatakan Johan, laporan Ericsson Mobility memperkirakan akan terjadi pertumbuhan 10 kali lipat pada lalu lintas mobile data antara tahun 2013 hingga 2019. Selain itu, laporan ini juga menyoroti pertumbuhan jumlah perangkat M2M (mobile to mobile) selular aktif pada 2019 yang akan mencapai tiga sampai empat kali lipat.
“5G akan berdampak baik bagi akses dan inti jaringan mobile sehingga kami bekerja sama dengan operator terkemuka, termasuk NTT DOCOMO dan SK Telecom, untuk memastikan evolusi praktis dan proaktif. Perkembangan teknologi radio mutakhir adalah salah satu langkah penting pertama dalam realisasi masa depan 5G,” tuturnya.
Menurut Research Manager Wireless Network Infrastructure di IDC (International Data Corporation) Sathya Atreyam, meskipun standar belum ditetapkan, 5G telah berevolusi dari sebuah visi teknologi menjadi pertimbangan perencanaan bisnis dan jaringan bagi operator.
“Hal ini penting bagi vendor peralatan jaringan seperti Ericsson untuk menunjukkan potensi 5G sebagai sarana untuk mulai menciptakan permintaan dalam ekosistem komunikasi,” katanya.
Sementara itu, Executive Vice President and Chief Technical Officer di NTT DoCoMo, Seizo Onoe mengatakan, 5G menjanjikan peningkatan kinerja yang signifikan untuk mendukung aplikasi baru di masa depan yang akan berdampak baik bagi pengguna dan industri.
“Untuk melanjutkan proyek bersama kami pada uji coba lapangan 5G lebih lanjut, kami sangat senang dengan kesuksesan Ericsson dalam menunjukkan potensi sesungguhnya dari teknologi akses radio 5G pada tahap awal ini," katanya.
Senada dengan Seizo, Executive Vice President and Head of ICT R&D Division di SK Telecom Alex Jinsung Choi mengatakan, pihaknya sangat senang melihat kemajuan yang Ericsson telah buat dengan demonstrasi langsung kinerja 5G mereka.
“5G akan dibangun atas investasi yang telah kami lakukan pada Long Term Evolution dan memperluas penawaran layanan kami kepada semua pelanggan kami," katanya.
Teknologi ini diklaim 250 lebih kencang dari standar rata-rata kecepatan LTE. Namun, lain halnya dengan daerah Amerika Utara yang diperkirakan memiliki penetrasi pelanggan LTE sekitar 85% di 2019. Amerika Utara dimungkinkan akan jadi yang pertama mengadopsi teknologi 5G ini di tahun tersebut.
“Pada saat yang sama, Jepang dan Korea Selatan juga mungkin memperoleh manfaat dari ketersediaan awal 5G dengan uji coba yang telah diumumkan oleh NTT DOCOMO dan SK Telecom. Ericsson Mobility Report menunjukkan bahwa penetrasi pelanggan LTE sudah mencapai lebih dari 30% di Jepang dan lebih dari 50% di Korea Selatan,” ujar Head of Business Unit Networks Ericsson, Johan Wibergh dalam rilisnya, Senin (14/7/2014).
Dikatakan Johan, laporan Ericsson Mobility memperkirakan akan terjadi pertumbuhan 10 kali lipat pada lalu lintas mobile data antara tahun 2013 hingga 2019. Selain itu, laporan ini juga menyoroti pertumbuhan jumlah perangkat M2M (mobile to mobile) selular aktif pada 2019 yang akan mencapai tiga sampai empat kali lipat.
“5G akan berdampak baik bagi akses dan inti jaringan mobile sehingga kami bekerja sama dengan operator terkemuka, termasuk NTT DOCOMO dan SK Telecom, untuk memastikan evolusi praktis dan proaktif. Perkembangan teknologi radio mutakhir adalah salah satu langkah penting pertama dalam realisasi masa depan 5G,” tuturnya.
Menurut Research Manager Wireless Network Infrastructure di IDC (International Data Corporation) Sathya Atreyam, meskipun standar belum ditetapkan, 5G telah berevolusi dari sebuah visi teknologi menjadi pertimbangan perencanaan bisnis dan jaringan bagi operator.
“Hal ini penting bagi vendor peralatan jaringan seperti Ericsson untuk menunjukkan potensi 5G sebagai sarana untuk mulai menciptakan permintaan dalam ekosistem komunikasi,” katanya.
Sementara itu, Executive Vice President and Chief Technical Officer di NTT DoCoMo, Seizo Onoe mengatakan, 5G menjanjikan peningkatan kinerja yang signifikan untuk mendukung aplikasi baru di masa depan yang akan berdampak baik bagi pengguna dan industri.
“Untuk melanjutkan proyek bersama kami pada uji coba lapangan 5G lebih lanjut, kami sangat senang dengan kesuksesan Ericsson dalam menunjukkan potensi sesungguhnya dari teknologi akses radio 5G pada tahap awal ini," katanya.
Senada dengan Seizo, Executive Vice President and Head of ICT R&D Division di SK Telecom Alex Jinsung Choi mengatakan, pihaknya sangat senang melihat kemajuan yang Ericsson telah buat dengan demonstrasi langsung kinerja 5G mereka.
“5G akan dibangun atas investasi yang telah kami lakukan pada Long Term Evolution dan memperluas penawaran layanan kami kepada semua pelanggan kami," katanya.
(dyt)