Moto X Tidak Laku, Motorola Tutup Pabrik Texas
A
A
A
TEXAS - Motorola membuat kesepakatan besar tahun lalu dengan Moto X sebagai smartphone pertama yang pernah dirakit di Amerika Serikat (AS), khususnya di lokasi manufaktur bertempat Fort Worth, Texas, yang merupakan pabrik Nokia lama. Langkah ini awalnya diambil karena manufaktur di AS itu terlalu mahal. Sayang, tidak berhasil dan Motorola telah mengumumkan rencana untuk menutup lokasi tersebut akhir tahun ini.
Dilansir dari Phonearena, Sabtu (31/5/2014), Presiden Motorola Rick Osterloh tidak secara khusus mengatakan bahwa lokasi itu masih terlalu mahal jika tetap dibuka. Tapi kepada The Wall Street Journal, dia menyampaikan Motorola belajar bahwa pasar Amerika Utara sangat sulit.
Hal ini mengacu pada biaya operasional pabrik, atau merujuk pada fakta bahwa Moto X tidak begitu berhasil, dan Motorola telah menemukan kesuksesan dengan perangkat murah di pasar internasional.
Tentu saja, penjualan Moto X yang rendah pada gilirannya berarti bahwa rencana perusahaan tidak bisa mencapai skala ekonomi, sehingga biaya produksi lebih tinggi dari yang diharapkan.
Puncaknya, fasilitas Fort Worth merumahkan 3.800 karyawan, meskipun sebagian besar berada di bawah kontrak dengan produsen Flextronics International Ltd. Pada hari ini, situs tersebut hanya memiliki 700 karyawan yang bekerja untuk merakit Moto X.
Penutupan lokasi ini akan dilakukan akhir tahun. Tapi belum ada informasi apakah para karyawan diberikan pilihan untuk pindah atau akan mengerjakan perakitan.
Sebelumnya, diumumkan lowongan perkejaan untuk progam manajer pembuat Moto di Illinois, Inggris, dan Brazil. Sementara itu, tidak ada informasi untuk pembangunan pabrik baru di Illinois atau Inggris. Brazil mungkin menjadi pilihan jika Motorola tidak mau untuk memindahkan perakitan agar lebih dekat dengan pemilik baru Lenovo di China.
Dilansir dari Phonearena, Sabtu (31/5/2014), Presiden Motorola Rick Osterloh tidak secara khusus mengatakan bahwa lokasi itu masih terlalu mahal jika tetap dibuka. Tapi kepada The Wall Street Journal, dia menyampaikan Motorola belajar bahwa pasar Amerika Utara sangat sulit.
Hal ini mengacu pada biaya operasional pabrik, atau merujuk pada fakta bahwa Moto X tidak begitu berhasil, dan Motorola telah menemukan kesuksesan dengan perangkat murah di pasar internasional.
Tentu saja, penjualan Moto X yang rendah pada gilirannya berarti bahwa rencana perusahaan tidak bisa mencapai skala ekonomi, sehingga biaya produksi lebih tinggi dari yang diharapkan.
Puncaknya, fasilitas Fort Worth merumahkan 3.800 karyawan, meskipun sebagian besar berada di bawah kontrak dengan produsen Flextronics International Ltd. Pada hari ini, situs tersebut hanya memiliki 700 karyawan yang bekerja untuk merakit Moto X.
Penutupan lokasi ini akan dilakukan akhir tahun. Tapi belum ada informasi apakah para karyawan diberikan pilihan untuk pindah atau akan mengerjakan perakitan.
Sebelumnya, diumumkan lowongan perkejaan untuk progam manajer pembuat Moto di Illinois, Inggris, dan Brazil. Sementara itu, tidak ada informasi untuk pembangunan pabrik baru di Illinois atau Inggris. Brazil mungkin menjadi pilihan jika Motorola tidak mau untuk memindahkan perakitan agar lebih dekat dengan pemilik baru Lenovo di China.
(dyt)