Bos Facebook Dipanggil ke Pengadilan
A
A
A
NEW YORK - Tersiar kabar bahwa CEO Facebook, Mark Zuckerberg dipanggil ke pengadilan di Iran. Dilansir dari Digitalspy, Rabu (28/5/2014), Zuckerberg telah dipanggil ke pengadilan Iran untuk menjawab tuduhan bahwa Instagram dan WhatsApp dianggap telah melanggar privasi penggunanya.
Pengusaha itu tidak menghadiri sidang karena tidak ada perjanjian ekstradisi antara Iran dan Amerika Serikat (AS). Walaupun begitu, kedua aplikasi ini tetap diblokir di wilayah itu sebagai akibat dari sengketa yang terjadi.
Laporan ini terungkap melalui kantor berita lokal ISNA, penamaan paramiliter Basij resmi kekuatan Ruhollah Momen nasab sebagai sumbernya. "Menurut putusan pengadilan, direktur Zionis dari perusahaan Facebook, atau pengacara resminya harus muncul di pengadilan untuk membela diri dan membayar kerugian," ungkapan dalam laporan yang dikutip dari berita ISNA.
Berita berikut mengatakan bahwa pengadilan Iran lainnya telah memerintahkan pemblokiran Instagram atas masalah privasi, tetapi laporan dari ibu kota Teheran melaporkan aplikasi itu masih dapat diakses. Tetapi untuk jaringan sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube telah diblokir di Iran.
Pengusaha itu tidak menghadiri sidang karena tidak ada perjanjian ekstradisi antara Iran dan Amerika Serikat (AS). Walaupun begitu, kedua aplikasi ini tetap diblokir di wilayah itu sebagai akibat dari sengketa yang terjadi.
Laporan ini terungkap melalui kantor berita lokal ISNA, penamaan paramiliter Basij resmi kekuatan Ruhollah Momen nasab sebagai sumbernya. "Menurut putusan pengadilan, direktur Zionis dari perusahaan Facebook, atau pengacara resminya harus muncul di pengadilan untuk membela diri dan membayar kerugian," ungkapan dalam laporan yang dikutip dari berita ISNA.
Berita berikut mengatakan bahwa pengadilan Iran lainnya telah memerintahkan pemblokiran Instagram atas masalah privasi, tetapi laporan dari ibu kota Teheran melaporkan aplikasi itu masih dapat diakses. Tetapi untuk jaringan sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube telah diblokir di Iran.
(dyt)