Konsol Nintendo bangkit dari tidur panjang
A
A
A
Sindonews.com - Setelah satu tahun masuki masa suram penjualan konsol, Nintendo akhirnya mencari celah bisnis yang belum dipetakan untuk mendorong jalannya perusahaan. Seperti dilansir BGR, Jumat (9/5/2014) Bloomberg melaporkan bahwa Nintendo sedang mempersiapkan peluncuran konsol baru untuk pasar negara berkembang, awal tahun depan.
Rencana tersebut tampaknya berpotensi memanfaatkan pencabutan larangan China pada konsol game, baru-baru ini. Menurut PricewaterhouseCoopers LLP, industri permainan China bisa menghasilkan USD10 miliar dalam penjualan 2015.
Presiden Nintendo Satoru Iwata mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa konsol yang dirilis di pasar negara berkembang akan menjadi produk yang sama sekali baru, karena bertentangan dengan anggaran U Wii dan 3DS. "Kami ingin membuat hal-hal baru, dengan pemikiran baru daripada versi murah dari apa yang saat ini kami miliki. Produk dan keseimbangan harga harus dibuat dari awal," kata Iwata.
Nintendo berjuang merebut kembali penonton yang membuat Wii sempat menjadi hit di 2006. Banyak kritikus dan analis telah menyarankan bahwa Nintendo harus melihat ke dalam mobile gaming untuk melengkapi bisnis konsol rumahnya.
Iwata telah mendengar saran ini, namun percaya bahwa pasar smartphone mungkin lebih kompetitif dibandingkan bisnis konsol dan setelah 30 tahun dalam bisnis konsol, transisi ke ponsel akan sangat sulit.
Tentu saja, hanya karena Nintendo tidak berencana mengembangkan pasar ponsel, bukan berarti perusahaan tidak menyadari potensinya.
Nintendo akan merilis aplikasi Mario Kart pendamping TV untuk Mario Kart 8, yang memungkinkan pemain menonton video.
Melalui hardware baru dengan target pasar negara berkembang dan telah lama menyelami ke dalam aplikasi mobile, Nintendo akhirnya menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Semoga strategi baru akan memberikan kesempatan perusahaan untuk pulih.
Rencana tersebut tampaknya berpotensi memanfaatkan pencabutan larangan China pada konsol game, baru-baru ini. Menurut PricewaterhouseCoopers LLP, industri permainan China bisa menghasilkan USD10 miliar dalam penjualan 2015.
Presiden Nintendo Satoru Iwata mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa konsol yang dirilis di pasar negara berkembang akan menjadi produk yang sama sekali baru, karena bertentangan dengan anggaran U Wii dan 3DS. "Kami ingin membuat hal-hal baru, dengan pemikiran baru daripada versi murah dari apa yang saat ini kami miliki. Produk dan keseimbangan harga harus dibuat dari awal," kata Iwata.
Nintendo berjuang merebut kembali penonton yang membuat Wii sempat menjadi hit di 2006. Banyak kritikus dan analis telah menyarankan bahwa Nintendo harus melihat ke dalam mobile gaming untuk melengkapi bisnis konsol rumahnya.
Iwata telah mendengar saran ini, namun percaya bahwa pasar smartphone mungkin lebih kompetitif dibandingkan bisnis konsol dan setelah 30 tahun dalam bisnis konsol, transisi ke ponsel akan sangat sulit.
Tentu saja, hanya karena Nintendo tidak berencana mengembangkan pasar ponsel, bukan berarti perusahaan tidak menyadari potensinya.
Nintendo akan merilis aplikasi Mario Kart pendamping TV untuk Mario Kart 8, yang memungkinkan pemain menonton video.
Melalui hardware baru dengan target pasar negara berkembang dan telah lama menyelami ke dalam aplikasi mobile, Nintendo akhirnya menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Semoga strategi baru akan memberikan kesempatan perusahaan untuk pulih.
(dyt)