Ini Alasan Rovio Menjual Angry Birds ke Sega
loading...
A
A
A
LONDON - Sega telah mendekati kesepakatan untuk mengakuisisi Rovio Entertainment, perusahaan pengembang game seluler Angry Birds.
Berdasarkan laporan The Wall Street Journal, Rovio akan dibeli oleh Sega dengan mahar USD1 miliar.
Keduanya akan mencapai kesepakatan pada pekan ini. Keputusan Sega mengakuisisi Rovio cukup mengejutkan karena melihat tren popularitas Angry Birds yang sudah menurun drastis dalam beberapa tahun belakangan.
Angry Birds sendiri diluncurkan tahun 2009 silam dan telah mencapai kesuksesan besar sebagai game ponsel. Mereka menjadi game seluler pertama yang diunduh 1 miliar kali. Rovio juga mengklaim gabungan perpustakaan gamenya telah mencapai 5 miliar unduhan.
Namun setelah itu franchise tersebut mulai merosot merosot hingga mencapai puncaknya tahun 2014 lalu. Kala itu, Rovio mengumumkan penurunan keuntungan dan PHK karyawan.
Sebagaimana dilansir dari The Verge, Minggu (16/4/2023), tahun 2016 lalu Rovio mencoba peruntungan dengan adaptasi film berjudul Angry Birds Movie. Tak disangka, film ini cukup sukses dan menyandang gelar film video game terlaris ketujuh.
Namun sayangnya, sekuel tahun 2019, The Angry Birds Movie 2 tidak sesukses Angry Birds Movie karena turunnya minat penonton film tersebut.
Rovio makin merosot karena perkembangan para pesaingnya saat itu, salah satunya Candy Crush yang tumbuh semakin banyak. Ini membuat penggemar Angry Birds semakin menurun lagi.
Diketahui bahwa baru-baru ini Rovio telah menghapus game asli Angry Birds mereka dari Google Play Store dan mengganti namanya menjadi Red’s First Flight.
Sebelum kabar akuisi dari Sega, Rovio juga sudah mendekati kesepakatan 800 dollar AS untuk dibeli oleh perusahaan pengembang Israel Playtika. Namun belakangan pembicaraan itu tak lagi terdengar sejak Maret 2023.
Berdasarkan laporan The Wall Street Journal, Rovio akan dibeli oleh Sega dengan mahar USD1 miliar.
Keduanya akan mencapai kesepakatan pada pekan ini. Keputusan Sega mengakuisisi Rovio cukup mengejutkan karena melihat tren popularitas Angry Birds yang sudah menurun drastis dalam beberapa tahun belakangan.
Angry Birds sendiri diluncurkan tahun 2009 silam dan telah mencapai kesuksesan besar sebagai game ponsel. Mereka menjadi game seluler pertama yang diunduh 1 miliar kali. Rovio juga mengklaim gabungan perpustakaan gamenya telah mencapai 5 miliar unduhan.
Namun setelah itu franchise tersebut mulai merosot merosot hingga mencapai puncaknya tahun 2014 lalu. Kala itu, Rovio mengumumkan penurunan keuntungan dan PHK karyawan.
Sebagaimana dilansir dari The Verge, Minggu (16/4/2023), tahun 2016 lalu Rovio mencoba peruntungan dengan adaptasi film berjudul Angry Birds Movie. Tak disangka, film ini cukup sukses dan menyandang gelar film video game terlaris ketujuh.
Namun sayangnya, sekuel tahun 2019, The Angry Birds Movie 2 tidak sesukses Angry Birds Movie karena turunnya minat penonton film tersebut.
Rovio makin merosot karena perkembangan para pesaingnya saat itu, salah satunya Candy Crush yang tumbuh semakin banyak. Ini membuat penggemar Angry Birds semakin menurun lagi.
Diketahui bahwa baru-baru ini Rovio telah menghapus game asli Angry Birds mereka dari Google Play Store dan mengganti namanya menjadi Red’s First Flight.
Sebelum kabar akuisi dari Sega, Rovio juga sudah mendekati kesepakatan 800 dollar AS untuk dibeli oleh perusahaan pengembang Israel Playtika. Namun belakangan pembicaraan itu tak lagi terdengar sejak Maret 2023.
(wbs)