Di Indonesia harga Google Glass Rp20 juta
Di Indonesia harga Google Glass Rp20 juta
A
A
A
Sindonews.com - Wearable device (perangkat yang dikenakan ditubuh) akan semakin banyak membanjiri pasar Indonesia dalam waktu dekat. PT Samsung Electronic Indonesia (SEIN) berencana akan merilis smartwatch Galaxy Gear dan gelang pintar Gear Fit ke Indonesia akhir bulan ini. Ternyata dalam waktu yang tidak lama lagi kacamata pintar Google Glass pun juga sudah bisa dibeli.
Hal itu disampaikan Vice President Technology & System Telkomsel Ivan C Permana. ”Saat ini kita sedang mempelajari animonya terlebih dulu,” ujar Ivan dalam acara Telkomsel Digi Expo 2014 di Gandaria City, Jakarta, pekan lalu.
Pihak Google sendiri, lanjut Ivan, sebenarnya sudah memberikan lampu hijau kepada Telkomsel. “Jadi seandainya kita meminta 1.000 unit ke pihak Google, mereka sudah pasti oke,” katanya. Namun, Ivan tidak yakin Google Glass bakal menyapa pasar Indonesia tahun ini juga.
Tapi, jika akhirnya masuk Indonesia, berapa harga Google Glass? Kacamata canggih itu memiliki harga resmi USD1.500 (Rp17 juta) di Amerika. Namun, jika dihitung setelah biaya impor dan pajak, harga ritelnya bisa menembus Rp20 juta.
”Walau mungkin mahal, tapi saya yakin banyak orang Indonesia yang tertarik untuk membeli,” ujar Ivan. “Karena pada dasarnya orang Indonesia sangat tech savvy, mereka tertarik perangkat teknologi terbaru,” tambahnya.
Kacamata Google Glass bekerja dengan perintah suara melalui koneksi data. Disinilah peran Telkomsel, yang akan memberikan paket data khusus Google Glass yang menggunakan Nano SIM seperti milik iPhone itu.
Saat ini Google Glass memang belum dijual secara resmi oleh Google. Pada Selasa (15/4) silam, Google sempat menggelar penawaran selama satu hari untuk umum. Tapi, selebihnya kacamata tersebut hanya dijual untuk para pengguna pertama yang disebut sebagai Explorer, para pengembang aplikasi, serta masyarakat umum yang dipilih langsung oleh Google.
Tapi, sebenarnya Google sudah punya rencana besar terhadap Google Glass. Mereka telah menjalin kerja sama dengan Luxottica, grup yang menaungi Ray-Ban dan Oakley. Jadi, nantinya Ray-Ban dan Oakley akan membuat frame dan lensa, sedangkan Google menyediakan teknologinya.
Sebab, Google menganggap fashion sama pentingnya dengan teknologi. Tanpa desain kacamata yang menarik dan stylish, orang tidak akan tertarik untuk membeli “kacamata pintar”. Rencananya, produk Ray-Ban dan Oakley yang telah disuntikkan teknologi Google itu baru akan rilis pada 2015 mendatang.
Hal itu disampaikan Vice President Technology & System Telkomsel Ivan C Permana. ”Saat ini kita sedang mempelajari animonya terlebih dulu,” ujar Ivan dalam acara Telkomsel Digi Expo 2014 di Gandaria City, Jakarta, pekan lalu.
Pihak Google sendiri, lanjut Ivan, sebenarnya sudah memberikan lampu hijau kepada Telkomsel. “Jadi seandainya kita meminta 1.000 unit ke pihak Google, mereka sudah pasti oke,” katanya. Namun, Ivan tidak yakin Google Glass bakal menyapa pasar Indonesia tahun ini juga.
Tapi, jika akhirnya masuk Indonesia, berapa harga Google Glass? Kacamata canggih itu memiliki harga resmi USD1.500 (Rp17 juta) di Amerika. Namun, jika dihitung setelah biaya impor dan pajak, harga ritelnya bisa menembus Rp20 juta.
”Walau mungkin mahal, tapi saya yakin banyak orang Indonesia yang tertarik untuk membeli,” ujar Ivan. “Karena pada dasarnya orang Indonesia sangat tech savvy, mereka tertarik perangkat teknologi terbaru,” tambahnya.
Kacamata Google Glass bekerja dengan perintah suara melalui koneksi data. Disinilah peran Telkomsel, yang akan memberikan paket data khusus Google Glass yang menggunakan Nano SIM seperti milik iPhone itu.
Saat ini Google Glass memang belum dijual secara resmi oleh Google. Pada Selasa (15/4) silam, Google sempat menggelar penawaran selama satu hari untuk umum. Tapi, selebihnya kacamata tersebut hanya dijual untuk para pengguna pertama yang disebut sebagai Explorer, para pengembang aplikasi, serta masyarakat umum yang dipilih langsung oleh Google.
Tapi, sebenarnya Google sudah punya rencana besar terhadap Google Glass. Mereka telah menjalin kerja sama dengan Luxottica, grup yang menaungi Ray-Ban dan Oakley. Jadi, nantinya Ray-Ban dan Oakley akan membuat frame dan lensa, sedangkan Google menyediakan teknologinya.
Sebab, Google menganggap fashion sama pentingnya dengan teknologi. Tanpa desain kacamata yang menarik dan stylish, orang tidak akan tertarik untuk membeli “kacamata pintar”. Rencananya, produk Ray-Ban dan Oakley yang telah disuntikkan teknologi Google itu baru akan rilis pada 2015 mendatang.
(dol)
Explore More