APSI: Pemberlakuan PPnBM picu ponsel BM marak
APSI: Pemberlakuan PPnBM picu ponsel BM marak
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) mengemukakan pasar ponsel gelap (black market/BM) akan meningkat jika Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk semua jenis telepon selular (ponsel) impor diberlakukan.
Penjualan ponsel BM diprediksi akan mengalami peningkatan. "Kalau PPnBM diterapkan pasar gelap bisa melonjak, itu yang ditakutkan," ungkap Wakil Ketua APSI, Lee Kang Hyun yang tidak ingin disebutkan namanya, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/4/2013).
Dia menjelaskan, pemberlakuan PPnBM secara otomatis mempengaruhi persaingan harga. Sehingga harga ponsel pasar gelap akan jauh lebih rendah dibandingkan penjualan resmi.
Pihak APSI sempat mengusulkan kontrol International Mobile Equipment Identity (IMEI) terhubung dengan operator. Ini agar operator hanya mengaktifkan IMEI yang resmi. "Tujuannya agar pemerintah bisa mengontrol keberadaan pasar gelap," jelasnya.
Seperti diketahui, Kemendag dan Kemenperin telah membahas kebijakan pemberlakuan pajak atas semua jenis ponsel impor sebesar 20 persen. Langkah ini ditempuh untuk mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri.
Penjualan ponsel BM diprediksi akan mengalami peningkatan. "Kalau PPnBM diterapkan pasar gelap bisa melonjak, itu yang ditakutkan," ungkap Wakil Ketua APSI, Lee Kang Hyun yang tidak ingin disebutkan namanya, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/4/2013).
Dia menjelaskan, pemberlakuan PPnBM secara otomatis mempengaruhi persaingan harga. Sehingga harga ponsel pasar gelap akan jauh lebih rendah dibandingkan penjualan resmi.
Pihak APSI sempat mengusulkan kontrol International Mobile Equipment Identity (IMEI) terhubung dengan operator. Ini agar operator hanya mengaktifkan IMEI yang resmi. "Tujuannya agar pemerintah bisa mengontrol keberadaan pasar gelap," jelasnya.
Seperti diketahui, Kemendag dan Kemenperin telah membahas kebijakan pemberlakuan pajak atas semua jenis ponsel impor sebesar 20 persen. Langkah ini ditempuh untuk mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri.
(dyt)
Explore More