Microsoft: 49 juta siswa di Indonesia tak punya komputer
Senin, 17 Februari 2014 - 21:13 WIB

Microsoft: 49 juta siswa di Indonesia tak punya komputer
A
A
A
Sindonews.com - Microsoft mencatat, di Indonesia terdapat lebih dari 49 juta siswa yang sebagian besar belum memiliki perangkat komputer. Padahal, mereka butuh untuk mengerjakan tugas, mencari bahan pelajaran atau bekerja kelompok.
Banyak yang mengandalkan warnet atau bekerja hingga petang menggunakan komputer sekolah. Namun, kadang belum dapat menyelesaikan tugas. Hingga kini, masih banyak keluarga belum memiliki perangkat komputer akibat harga yang tak terjangkau.
Perangkat yang populer saat ini masih terbatas kemampuannya pada konsumsi konten atau hiburan. Belum dapat melakukan fungsi-fungsi untuk mencipta atau mengembangkan ide serta kegiatan produktif lain.
Business Group Head Windows Division, Microsoft Indonesia, Lucky Gani mengatakan, siswa sekolah memerlukan alat yang mampu melakukan kedua hal tersebut sekaligus. Sehingga, membantu pendidikan dan pertumbuhan mereka.
"Microsoft yakin teknologi dapat berperan menjadi alat pemerata sosial, dan akses ke teknologi mampu memaksimalkan potensi siswa. Mereka perlu memperoleh kesempatan mendapatkan akses ke pendidikan dan teknologi, yang terbukti mampu mengakselerasi proses belajar," jelas Lucky dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/2/2014).
Menurutnya, kampanye cermat ini memberi kemudahan bagi keluarga Indonesia untuk memiliki perangkat komputer sesuai kebutuhan. Sekaligus membuka pintu gerbang ke ekosistem dan pengalaman yang benar-benar baru.
Pengalaman ini memungkinkan mereka melakukan berbagai hal dan memperoleh keterampilan baru, kemampuan digunakan bersama secara aman, kompatibel dengan banyak hardware maupun software, koleksi apps bermutu, serta kemampuan bersosialisasi.
Banyak yang mengandalkan warnet atau bekerja hingga petang menggunakan komputer sekolah. Namun, kadang belum dapat menyelesaikan tugas. Hingga kini, masih banyak keluarga belum memiliki perangkat komputer akibat harga yang tak terjangkau.
Perangkat yang populer saat ini masih terbatas kemampuannya pada konsumsi konten atau hiburan. Belum dapat melakukan fungsi-fungsi untuk mencipta atau mengembangkan ide serta kegiatan produktif lain.
Business Group Head Windows Division, Microsoft Indonesia, Lucky Gani mengatakan, siswa sekolah memerlukan alat yang mampu melakukan kedua hal tersebut sekaligus. Sehingga, membantu pendidikan dan pertumbuhan mereka.
"Microsoft yakin teknologi dapat berperan menjadi alat pemerata sosial, dan akses ke teknologi mampu memaksimalkan potensi siswa. Mereka perlu memperoleh kesempatan mendapatkan akses ke pendidikan dan teknologi, yang terbukti mampu mengakselerasi proses belajar," jelas Lucky dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/2/2014).
Menurutnya, kampanye cermat ini memberi kemudahan bagi keluarga Indonesia untuk memiliki perangkat komputer sesuai kebutuhan. Sekaligus membuka pintu gerbang ke ekosistem dan pengalaman yang benar-benar baru.
Pengalaman ini memungkinkan mereka melakukan berbagai hal dan memperoleh keterampilan baru, kemampuan digunakan bersama secara aman, kompatibel dengan banyak hardware maupun software, koleksi apps bermutu, serta kemampuan bersosialisasi.
(dmd)