Panggilan Zoom Dialihkan ke China, Kok Bisa?

Senin, 06 April 2020 - 17:06 WIB
Panggilan Zoom Dialihkan...
Panggilan Zoom Dialihkan ke China, Kok Bisa?
A A A
JAKARTA - Laporan terbaru dari peneliti keamanan Citizen Lab menemukan beberapa panggilan Zoom dialihkan melalui China. Panggilan tersebut dibuat di Amerika Utara namun terlebih dahulu dialihkan melalui China.

Dilansir dari TechCrunch, Senin (6/4/2020), Zoom mengakui jika perusahaannya 'keliru' mengalihkan panggilan pengguna ke China.

Pihak perusahaan berbasis di California ini membiarkan dua pusat data centernya di China bisa menerima panggilan dari layanan lain walaupun bukan berasal dari wilayah tersebut.

Mereka berdalih pengalihan layanan panggilan ke China itu dilakukan sebagai cadangan jika ada kemacetan dalam jaringan.

CEO Zoom, Eric Yuan mengatakan jika layanan Zoom akan terhubung dengan serangkaian pusat data di dekat wilayah penggunanya. Namun bila ada upaya gagal terhubung, klien akan menjangkau data center sekunder untuk jadi cadangan.

"Jika ada masalah kemacetan jaringan atau lainnya, klien akan menjangkau data center sekunder sebagai jembatan backup potensial ke platform Zoom. Dalam semua kasus, klien Zoom akan diberikan data center sesuai dengan wilayah mereka. Sistem ini sangat penting untuk keunggulan Zoom, khususnya saat masa stress internet yang tinggi," kata Yuan dalam sebuah pernyataan.

Dengan demikian, panggilan yang berada di Amerika Utara seharusnya tetap di Amerika Utara sama seperti Eropa yang akan ada di Eropa juga. Namun, bila terjadi traffic yang melonjak, akan dipindahkan ke pusat data dengan kapasitas yang tersedia.

Menurut Citizen Lab, China bagaimanapun seharusnya menjadi pengecualian untuk mengalihkan layanan jika memang benar alasan yang disampaikan oleh Zoom. Sebab, sebagian besar karena masalah privasi di antara perusahaan-perusahaan di Barat.

"Pergeseran besar ke platform seperti Zoom selama pandemi COVID-19 membuat platform seperti Zoom menjadi target yang menarik untuk berbagai jenis agen intelijen, bukan hanya China," ujar Bill Marczak, salah satu peneliti di Citizen Lab.

"Untungnya, perusahaan sejauh ini telah menanggapi semua catatan baru ini dari para peneliti keamanan, dan telah berkomitmen untuk melakukan perbaikan dalam aplikasi mereka,” tandasnya.

(wbs)
Berita Terkait
Virus Corona di Italia...
Virus Corona di Italia Terus Menyebar
Unik, Imam Shamsi Ali...
Unik, Imam Shamsi Ali Undang Saksikan Pernikahan Putranya Lewat Zoom
Kemenkes Umumkan Covid-19...
Kemenkes Umumkan Covid-19 Varian Baru Masuk Indonesia
Sengkarut Menaklukkan...
Sengkarut Menaklukkan Wabah Virus Korona
Zoom 5.0 Hadir Pekan...
Zoom 5.0 Hadir Pekan ini, Bawa Banyak Peningkatan Keamanan
Covid-19 di DKI Jakarta...
Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat, Iklim Pancaroba jadi Salah Satu Penyebabnya
Berita Terkini
Meta Blokir Live Streaming...
Meta Blokir Live Streaming yang Dilakukan Remaja di Instagram
2 jam yang lalu
Perdana Digelar, GrabX...
Perdana Digelar, GrabX Hadirkan Inovasi Baru Untuk Semua Versi Dirimu
5 jam yang lalu
Waspada AI untuk Kejahatan,...
Waspada AI untuk Kejahatan, Ini Tips Jitu Maksimalkan Keamanan dan Privasi di HP!
8 jam yang lalu
Cara Instal dan Download...
Cara Instal dan Download Skin Terbaru di Minecraft 2025
8 jam yang lalu
Rollercoaster Kripto:...
Rollercoaster Kripto: Bitcoin Justru Bangkit di Tengah Bayang-Bayang Kebijakan Trump
11 jam yang lalu
Jakarta Stagnan dalam...
Jakarta Stagnan dalam Indeks Kota Cerdas Dunia, Kalah dengan Kota Kecil Ho Chi Minh Vietnam
12 jam yang lalu
Infografis
Tegaskan Status Negara...
Tegaskan Status Negara Berdaulat, Taiwan Lawan China di PBB
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved