Apple Konfirmasi Virus Corona Berimbas Pada Bisnisnya
Kamis, 20 Februari 2020 - 00:02 WIB

Apple Konfirmasi Virus Corona Berimbas Pada Bisnisnya
A
A
A
BEIJING - Apple akhirnya mengonfirmasi virus corona berimbas pada bisnis perusahaan.
Perusahaan asal Cupertino AS itu mengatakan kepada para investor bahwa mereka tidak dapat memenuhi target pendapatan untuk kuartal Maret karena virus tersebut yang memperlambat produksi iPhone dan melemahnya permintaan di China.
Apple menuturkan virus corona membuat produksi pasokan lebih lambat. Terlebih, Apple memang cukup bergantung pada perusahaan China sebagai pemasok produk-produknya.
Foxconn, perusahaan Taiwan yang membuat iPhone dan gadget lain atas nama Apple dan perusahaan elektronik global menolak perincian pabrik mana yang telah dibuka kembali sejak liburan Tahun Baru Imlek berakhir.
Apple juga mengatakan bahwa permintaan untuk perangkatnya di China menurun sebab pihaknya harus menutup semua 42 toko di negara itu bulan lalu dan sebagian besar belum dibuka kembali.
"Kegiatan penjualan sudah mulai berlanjut di seluruh negeri (China), tetapi kami mengalami pengembalian yang lebih lambat ke kondisi normal daripada yang kami perkirakan," kata Apple
Pasokal global iPhone akan terbatas. Kekurangan pasokan ini untuk sementara wkatu akan memengaruhi pendapatan di seluruh dunia.
Apple menjadi perusahaan pertama yang menyatakan dampak virus corona terhadap kinerja perusahaanya.
“Apple sangat terbuka. Ini mengkonfirmasi ketakutan terburuk bahwa dampak iPhone akan lebih dramatis dari yang diperkirakan, ” kata Direktur Pelaksana Penelitian Ekuitas di Wedbush Securities Daniel Ives dikutip dari New York Times, Rabu (19/2/2020).
Perusahaan asal Cupertino AS itu mengatakan kepada para investor bahwa mereka tidak dapat memenuhi target pendapatan untuk kuartal Maret karena virus tersebut yang memperlambat produksi iPhone dan melemahnya permintaan di China.
Apple menuturkan virus corona membuat produksi pasokan lebih lambat. Terlebih, Apple memang cukup bergantung pada perusahaan China sebagai pemasok produk-produknya.
Foxconn, perusahaan Taiwan yang membuat iPhone dan gadget lain atas nama Apple dan perusahaan elektronik global menolak perincian pabrik mana yang telah dibuka kembali sejak liburan Tahun Baru Imlek berakhir.
Apple juga mengatakan bahwa permintaan untuk perangkatnya di China menurun sebab pihaknya harus menutup semua 42 toko di negara itu bulan lalu dan sebagian besar belum dibuka kembali.
"Kegiatan penjualan sudah mulai berlanjut di seluruh negeri (China), tetapi kami mengalami pengembalian yang lebih lambat ke kondisi normal daripada yang kami perkirakan," kata Apple
Pasokal global iPhone akan terbatas. Kekurangan pasokan ini untuk sementara wkatu akan memengaruhi pendapatan di seluruh dunia.
Apple menjadi perusahaan pertama yang menyatakan dampak virus corona terhadap kinerja perusahaanya.
“Apple sangat terbuka. Ini mengkonfirmasi ketakutan terburuk bahwa dampak iPhone akan lebih dramatis dari yang diperkirakan, ” kata Direktur Pelaksana Penelitian Ekuitas di Wedbush Securities Daniel Ives dikutip dari New York Times, Rabu (19/2/2020).
(wbs)