Begini Insfrastruktur dan Layanan Telekomunikasi Pasca-Banjir Jabodetabek

Selasa, 07 Januari 2020 - 21:15 WIB
Begini Insfrastruktur...
Begini Insfrastruktur dan Layanan Telekomunikasi Pasca-Banjir Jabodetabek
A A A
JAKARTA - Bencana banjir yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada 1 Januari 2020 lalu, menyebabkan beberapa site seluler mengalami gangguan. Ini dikarenakan adanya pemutusan aliran listrik oleh PLN berdasarkan faktor keamanan dan keselamatan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menyampaikan, pada 1 Januari 2020, dari total 22.867 Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Jabodetabek ada sekitar 10,7% yang tidak berfungsi akibat banjir.

“Kalau di bidang telekomunikasi, di awal hari bencana banjir tanggal 1 (Januari) itu memang dari 22.867 BTS di Jabodetabek, ada 10,7% yang tidak berfungsi. Ini dikarenakan power supply, listriknya yang tidak tersedia akibat banjir,” kata Johnny.
Begini Insfrastruktur dan Layanan Telekomunikasi Pasca-Banjir Jabodetabek

Berdasarkan laporan terbaru pada hari ini, Selasa (7/1/2019), Johnny, memaparkan 99,8% BTS telah berfungsi secara normal. “Pagi tadi saya dilaporkan bahwa BTS yang sudah berfungsi itu sebanyak 99,8%, yang belum berfungsi tinggal 0,2% atau hanya 46 BTS dari 22,867 BTS yang ada,” tutur Menkominfo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Secara keseluruhan melanggan masih bisa menggunakan layanan seluler untuk berkomunikasi meskipun beberapa site seluler mati. Hal itu disebabkan site tersebut memiliki backup power dan operator mengerahkan mobile backup power atau genset portable. Selain itu, site yang down di-cover oleh site sekitarnya.

Kementerian Kominfo berjanji akan terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi. Pemerintah juga meminta operator seluler untuk pemulihan terhadap site seluler yang masih down, dengan menggunakan genset.

"Sehingga dapat berfungsi kembali secara normal, meskipun PLN masih memutuskan jaringan listrik dikarenakan kondisi masih belum aman," pungkasnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)