Aplikasi Parakerja Bantu Kemandirian Para Penyandang Disabilitas

Sabtu, 21 Desember 2019 - 20:18 WIB
Aplikasi Parakerja Bantu Kemandirian Para Penyandang Disabilitas
Aplikasi Parakerja Bantu Kemandirian Para Penyandang Disabilitas
A A A
JAKARTA - Menggandeng Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pubisindo) dan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), perusahaan platform kerja untuk disabilitas, Parakerja, meluncurkan aplikasi penunjang kemandirian penyandang disabilitas bernama Parakerja.co.id.
Aplikasi ramah disabilitas ini diresmikan langsung oleh CEO Parakerja, Rezki Achyana dan Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Gufroni Sakaril.Memiliki visi membantu penyandang disabilitas dan nondisabilitas dalam meningkatkan aksebilitas dan kompetensi kerja menuju era Industri 4.0, aplikasi berbasis web dan Android tersebut dibuat guna memberi kemudahan bagi penyandang disabilitas mendapatkan modul pembelajaran dan pelatihan kerja."Dengan adanya aplikasi parakerja para disabilitas serta nondisabilitas akan mudah mendapatkan modul pembelajaran, utamanya mengenai bahasa isyarat yang di Indonesia sendiri tidak ada lembaga ataupun tempat khusus untuk belajar bahasa isyarat baik offline apalagi online," papar Rezki Achyana kepada wartawan.
Sebagai patner digital untuk penyandang disabilitas dan nondisabilitas, aplikasi dilengkapi berbagai fitur unggulan yang tidak ada di aplikasi sejenis. Antara lain, bahasa isyarat yang didukung oleh Bisindo.Nantinya pengguna aplikasi bisa belajar bahasa tuli langsung dari penyandang disabilitas tuli, lengkap dengan isyarat per kata, contoh kalimat, dan latihan komunikasi. Ada pula fitur Konsultasi yang berfungsi menjawab berbagai pertanyaan mengenai dunia disabilitas, menjadi sumber jawaban dalam mendidik anak-anak disabilitas, yang semuanya dijelaskan oleh para pakar dan ahli di bidangnya.
“Tematik, fitur ini sebuah media belajar inovatif dan interaktif untuk pembelajaran di SLB. Sehingga belajar secara digital di sekolah menjadi lebih mudah dan menyenangkan,” klaim Rezki.

Lalu ada Vokasional, yang berfungsi mempersiapkan disabilitas memasuki dunia kerja. Persiapannya dengan memberikan pembinaan melalui video yang aksesibel dan mudah dipahami para penyandang disabilitas.

"Ada empat hal yang jadi fokus utama parakerja, yaitu aksesbilitas, edukasi, kreatifitas dan pemberdayaan. Hanya untuk versi awal ini kami berfokus di bahasa isyarat karena merupakan hal paling pokok dalam hal kesetaraan antara penyandang disabilitas dan nondisabiltas," sebutnya.

Tidak hanya memberi modul pembelajaran, aplikasi parakerja.co.id juga memberikan kesempatan magang dan bekerja bagi penyandang disabilitas. Nantinya mereka akan diberikan sertifikasi keahlian di suatu bidang kerja. Tujuannya agar kedepan para penyandang disabilitas mempunyai legalitas untuk bekerja di sebuah perusahaan.
Terhitung sejak aplikasi ini diluncurkan, startup Parakerja telah berkolaborasi dengan 6 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tersebar di lima kota di Indonesia, terbaru dengan SLB N 6 Jakarta untuk program digitalisasi SLB. Selain itu, parakerja juga dalam momen ini menggandeng perusahaan Virtual Reality Nasional yaitu Millea Lab untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pengingkatan kapabilitas teman-teman difabel melalui teknologi VR dan AR.
“Perlu diketahui banyak sekali jurnal-jurnal ilmiah di luar negeri yang bisa menunjukan penggunaan VR dan AR sangat membantu proses belajar bagi para penyandang disabilitas khususnya autis,” tambah Rezki.

Parakerja.co.id
Parakerja adalah platform kerja untuk disabilitas yang berasal dari Kota Batam yang didirikan oleh empat orang co-founder yang berpengalaman di bidang pendidikan disabilitas, yakni Rezki Achayana selaku CEO, serta aktivis disabilitas internasional, Yul Everi CMO. Mereka berprofesi 18 tahun sebagai pendidik dan pemilik SLB di 4 kota di Indonesia.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5842 seconds (0.1#10.140)