Asus Tidak Merasa Tersaingi dengan Ponsel Gaming Merek Lain
Asus Tidak Merasa Tersaingi dengan Ponsel Gaming Merek Lain
A
A
A
JAKARTA - Asus mengaku tak merasa tersaingi dengan kompetitornya diponsel kelas gaming yakni Xiaomi Black Shark.
Product Marketing Manager Asus Indonesia, Davina Larissa, menyatakan optimistis dengan ROG Phone II yang baru mereka luncurkan.
"Bagi kami, kami punya percaya diri yang tinggi bahwa kami tidak berkompetisi dengan mereka, tapi malah mereka yang berkompetisi dengan kami," ujar Davina dalam sesi media usai peluncuran ROG Phone II di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Asus pun mengaku percaya diri karena mereka mengklaim posisinya saat ini berada di urutan pertama pada untuk perangkat game.
Dengan ekosistem yang lengkap mulai dari laptop, ponsel hingga aksesoris.
"Menurut kami, kami sudah cukup memenuhi untuk dunia game, sehingga mereka yang berkompetisi dengan kita, bukan kita yang berkompetisi dengan mereka," tutur Davina.
Dalam kesempatan yang sama, Country Product Manager Asus Indonesia Willy Chen, melihat kehadiran Black Shark diharap mendorong ekosistem perangkat gaming pasar di Indonesia.
"Lebih banyak yang masuk ke mobile gaming tidak apa-apa, karena saya pikir kalau lebih banyak yang bergabung, kita dapat mendorong penuh industri," ujar Willy.
Hanya berselang satu bulan setelah Xiaomi menghadirkan ponsel gamingnya Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro ke pasar Indonesia, Asus turut memboyong perangkat gaming andalannya yakni ROG Phone 2.
Black Shark 2 dibekali Snapdragon 855 dengan baterai 4.000mAh, sedangkan Black Shark 2 Pro ditenagai Snapdragon 855+. Sementara, ROG Phone II didukung dengan Snapdragon 855+ dan baterai 6.000mAh.
Soal harga, Black Shark 2 dengan RAM 6GB/ROM 128GB dibandrol Rp5,999 juta, sedangkan Black Shark 2 Pro dilepas Rp7,999 juta.
Sementara, ROG Phone II yang memiliki RAM 8GB/ROM 128GB ditawarkan dengan harga Rp8,499 juta.
Product Marketing Manager Asus Indonesia, Davina Larissa, menyatakan optimistis dengan ROG Phone II yang baru mereka luncurkan.
"Bagi kami, kami punya percaya diri yang tinggi bahwa kami tidak berkompetisi dengan mereka, tapi malah mereka yang berkompetisi dengan kami," ujar Davina dalam sesi media usai peluncuran ROG Phone II di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Asus pun mengaku percaya diri karena mereka mengklaim posisinya saat ini berada di urutan pertama pada untuk perangkat game.
Dengan ekosistem yang lengkap mulai dari laptop, ponsel hingga aksesoris.
"Menurut kami, kami sudah cukup memenuhi untuk dunia game, sehingga mereka yang berkompetisi dengan kita, bukan kita yang berkompetisi dengan mereka," tutur Davina.
Dalam kesempatan yang sama, Country Product Manager Asus Indonesia Willy Chen, melihat kehadiran Black Shark diharap mendorong ekosistem perangkat gaming pasar di Indonesia.
"Lebih banyak yang masuk ke mobile gaming tidak apa-apa, karena saya pikir kalau lebih banyak yang bergabung, kita dapat mendorong penuh industri," ujar Willy.
Hanya berselang satu bulan setelah Xiaomi menghadirkan ponsel gamingnya Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro ke pasar Indonesia, Asus turut memboyong perangkat gaming andalannya yakni ROG Phone 2.
Black Shark 2 dibekali Snapdragon 855 dengan baterai 4.000mAh, sedangkan Black Shark 2 Pro ditenagai Snapdragon 855+. Sementara, ROG Phone II didukung dengan Snapdragon 855+ dan baterai 6.000mAh.
Soal harga, Black Shark 2 dengan RAM 6GB/ROM 128GB dibandrol Rp5,999 juta, sedangkan Black Shark 2 Pro dilepas Rp7,999 juta.
Sementara, ROG Phone II yang memiliki RAM 8GB/ROM 128GB ditawarkan dengan harga Rp8,499 juta.
(wbs)
Explore More