Akses Internet, Warga China Kini Diwajibkan Scan Wajah

Selasa, 03 Desember 2019 - 12:59 WIB
Akses Internet, Warga...
Akses Internet, Warga China Kini Diwajibkan Scan Wajah
A A A
BEIJING - Pemerintah China kini mewajibkan warganya melakukan scanning atau memindai wajahnya guna mendapatkan akses internet atau kartu telekomunikasi yang baru. Pemindaian wajah dilakukan oleh operator telekomunikasi setempat.

Pemerintah China sendiri sudah mengumumkan kebijakan ketat tersebut pada September lalu. Saat itu dikatakan bahwa penduduk yang mengajukan perangkat seluler atau internet baru akan dipindai wajahnya oleh operator telekomunikasi. Aturan baru ini pun mulai berlaku pada 1 Desember 2019.

Dilansir dari laman Giz China, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) China, sebagai badan negara yang bertanggung jawab untuk mengatur internet dan teknologi, mengatakan, keputusan itu adalah bagian dari upayanya untuk "melindungi hak dan kepentingan warga negara yang sah di dunia maya".Selain itu, regulasi itu juga untuk mencegah penipuan. Laporan terbaru menunjukkan China memiliki sekitar 854 juta pengguna internet.
Undang-undang baru juga akan melarang penduduk mentransfer nomor ponsel mereka ke orang lain. Menurut Quartz, China tampaknya menjadi negara pertama yang membutuhkan pengenalan wajah untuk berlangganan layanan seluler dan internet. Undang-undang baru ini adalah bagian dari upaya Pemerintah Komunis China untuk memonitor warga negaranya, memonitor aktivitas serta perilaku mereka.

Menara China
Bulan lalu, media Pemerintah China mengumumkan pengembangan "kamera super" baru. Kamera 500 MP berdasarkan kecerdasan buatan itu mampu mengidentifikasi wajah individu. Bahkan bisa melakukannya di tengah kerumunan puluhan ribu orang dengan "presisi sempurna".

Menurut media pemerintah, perangkat ini lima kali lebih kuat daripada mata manusia. Dan dapat memiliki "aplikasi militer, pertahanan nasional, dan keamanan publik".

Tahun lalu, China juga mengklaim telah mengembangkan kamera pengintai baru. Perangkat mengidentifikasi pengguna berdasarkan gaya berjalan dan siluet-nya. Teknologi gait recognition telah digunakan di beberapa kota di China, termasuk Beijing dan Shanghai.

Pada 2014, Pemerintah Beijing mengumumkan rencana untuk "sistem kredit sosial". Sistem peringkat wajib yang luas dari 1,4 miliar penduduknya.Menurut China, sistem peringkat berusaha untuk memperkuat gagasan bahwa menjaga kepercayaan itu mulia dan menghancurkan kepercayaan itu memalukan. (Auza Asyani)
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3258 seconds (0.1#10.140)