Startup Indonesia Jebolan Silicon Valley AS Pamer Teknologi Pembayaran
A
A
A
JAKARTA - Xendit, salah satu penyelenggara gerbang pembayaran di Indonesia, menyediakan sistem pembayaran digital yang diyakini sederhana dan mudah untuk digunakan. Selain itu, dapat diintegrasikan dengan cepat dengan sistem pengguna serta didukung oleh layanan konsumen kelas dunia.
Xendit pertama kali dibentuk oleh co-founders Moses Lo (CEO), Tessa Wijaya (COO), Bo Chen (CTO), dan Juan Gonzalez (CINO) di tahun 2015 dan mulai beroperasi sebagai gerbang pembayaran (payment gateway) satu tahun kemudian. Mereka punya misi membuat sistem pembayaran di Indonesia semaju negara-negara di berbagai belahan dunia.
Sebagai startup Indonesia pertama yang berhasil lulus dari inkubator bergengsi YCombinator di Silicon Valley, Xendit berinovasi dan mengembangkan teknologi untuk mencapai visi dan misinya.
Indonesia dipilih Xendit sebagai tempat untuk memulai usahanya bukan hanya karena Moses dan Tessa memiliki ikatan yang erat dengan negara ini. Namun juga karena banyaknya kesempatan untuk pengembangan-pengembangan produk yang diperlukan di sini.
“Kami melihat banyaknya kesempatan untuk membawa kemajuan dalam infrastruktur pembayaran digital. Kami telah melihat bagaimana majunya teknologi di negara lain, dan kami juga ingin membangun infrastruktur tersebut di Indonesia,” kata Tessa Wijaya saat press conference soft launching XenSpace di Gedung Victoria Ground Floor, Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).
Xendit menyediakan produk-produk unggulan dalam bidang teknologi keuangan (financial technology). Melalui beberapa eksperimen dan riset product-market fit, para founder memutuskan untuk memusatkan perhatian untuk membangun gerbang pembayaran setelah mendapatkan umpan balik dari beberapa calon konsumen.
Melihat situasi ini, Moses dan Tessa mencoba menjawab permasalahan yang ada dengan memerhatikan tiga hal penting tersebut. Teknologi yang dikembangkan oleh Xendit menyederhanakan proses integrasi ke berbagai fitur sistem pembayaran yang dapat digunakan secara mudah oleh berbagai macam jenis usaha.
Saat ini Xendit melayani berbagai macam bisnis di Indonesia yang memerlukan layanan pembayaran online. Klien-klien Xendit sangat beragam, mulai dari UMKM, startup, hingga korporasi besar seperti Traveloka, Tiket.com, Orami, dan Style Theory.
Xendit pertama kali dibentuk oleh co-founders Moses Lo (CEO), Tessa Wijaya (COO), Bo Chen (CTO), dan Juan Gonzalez (CINO) di tahun 2015 dan mulai beroperasi sebagai gerbang pembayaran (payment gateway) satu tahun kemudian. Mereka punya misi membuat sistem pembayaran di Indonesia semaju negara-negara di berbagai belahan dunia.
Sebagai startup Indonesia pertama yang berhasil lulus dari inkubator bergengsi YCombinator di Silicon Valley, Xendit berinovasi dan mengembangkan teknologi untuk mencapai visi dan misinya.
Indonesia dipilih Xendit sebagai tempat untuk memulai usahanya bukan hanya karena Moses dan Tessa memiliki ikatan yang erat dengan negara ini. Namun juga karena banyaknya kesempatan untuk pengembangan-pengembangan produk yang diperlukan di sini.
“Kami melihat banyaknya kesempatan untuk membawa kemajuan dalam infrastruktur pembayaran digital. Kami telah melihat bagaimana majunya teknologi di negara lain, dan kami juga ingin membangun infrastruktur tersebut di Indonesia,” kata Tessa Wijaya saat press conference soft launching XenSpace di Gedung Victoria Ground Floor, Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).
Xendit menyediakan produk-produk unggulan dalam bidang teknologi keuangan (financial technology). Melalui beberapa eksperimen dan riset product-market fit, para founder memutuskan untuk memusatkan perhatian untuk membangun gerbang pembayaran setelah mendapatkan umpan balik dari beberapa calon konsumen.
Melihat situasi ini, Moses dan Tessa mencoba menjawab permasalahan yang ada dengan memerhatikan tiga hal penting tersebut. Teknologi yang dikembangkan oleh Xendit menyederhanakan proses integrasi ke berbagai fitur sistem pembayaran yang dapat digunakan secara mudah oleh berbagai macam jenis usaha.
Saat ini Xendit melayani berbagai macam bisnis di Indonesia yang memerlukan layanan pembayaran online. Klien-klien Xendit sangat beragam, mulai dari UMKM, startup, hingga korporasi besar seperti Traveloka, Tiket.com, Orami, dan Style Theory.
(mim)