Perbaiki Fiturnya, Bagaimana Cara Google Search Bekerja?
A
A
A
SETIAP kali netizen melakukan penelusuran, ada ribuan, bahkan kadang jutaan situs yang memiliki informasi yang dicari. Tapi, bagaimana sebenarnya Google melakukan hal tersebut? Seperti apa caranya agar hasil pencarian tetap berkualitas dan sesuai dengan apa yang dicari?
Pertama, yang dilakukan Google adalah crawling. Internet mirip perpustakaan yang berisi miliaran buku. Tapi, tanpa sistem pengarsipan. Google menggunakan software yang disebut web crawler untuk menemukan halaman-halaman web yang bisa diakses secara publik.
Crawler lantas menganalisis dan mengikuti link-link yang ada di sebuah halaman, sama seperti saat kita melihat konten di sebuah halaman web. Crawler berpindah dari link ke link dan mengirim data tentang halaman-halaman web tersebut ke server Google.
Kedua, adalah pengindeksan. Saat crawler menemukan sebuah halaman web, sistem Google memuat kontennya, sama seperti yang dilakukan sebuah browser. Mereka mencatat sinyal-sinyal penting. Mulai kata kunci hingga keaktualannya. Lalu melacaknya di index Penelusuran. Mirip indeks di bagian akhir buku. Setiap kata yang ada di setiap halaman web dicatat di indeks Google. Saat mengindeks sebuah halaman web, Google menambahkan entri untuk semua kata yang ada di dalamnya.
Melalui keterangan resminya, Google mengklaim bahwa layanan Google Search terus diperbaiki, menyesuaikan kebutuhan pengguna dalam melakukan pencarian yang semakin kompleks.
Bahkan, ada sejumlah layanan baru yang diberikan Google Search. Pertama, panel info untuk menemukan fakta-fakta penting tentang tokoh atau topik tertentu. Ada Grafik Pengetahuan (Knowledge Graph) untuk menunjukkan hubungan antara berbagai hal. Pengguna bisa mendapat jawaban cepat untuk pertanyaan seperti “Apa itu Menara Eiffel?”, “Berapa tingginya?”, dan “Kapan pertama kali dibuka?” dari web.
Kedua, fitur prediktif yang membantu Anda menggunakan Google Search dengan lebih cepat. Misalnya ketika menulis, “berapa ketinggian Me..” maka Google memberi bantuan prediksi misalnya “..menara Eiffel” sehingga tidak perlu menulis kalimat secara lengkap.
Ketiga, adalah cuplikan pilihan. Yakni menyoroti halaman web yang oleh sistem Google dianggap sangat mungkin berisi konten yang dicari. Keempat, Rich list. Yakni, belum tentu jawaban terbaik bagi sebuah pertanyaan adalah jawaban tunggal. Bisa saja itu adalah daftar atau kumpulan tokoh, tempat, atau benda yang saling berkaitan. Misalnya penelusuran film laga terbaik 2018 atau tempat wisata di Bali.
Kelima, petunjuk arah dan lalu lintas. Ada peta yang bisa diklik dan digeser, sehingga sangat mudah untuk dijelajahi. Terakhir adalah mengeksplorasi minat dengan Discover. Discover adalah feed hasil personalisasi yang membantu menjelajahi konten sesuai minat. Pengguna juga bisa menyesuaikan dengan mengikuti topik-topik tertentu dan menunjukkan apakah ingin melihat lebih banyak atau lebih sedikit topik tertentu. (Danang Arradian)
Pertama, yang dilakukan Google adalah crawling. Internet mirip perpustakaan yang berisi miliaran buku. Tapi, tanpa sistem pengarsipan. Google menggunakan software yang disebut web crawler untuk menemukan halaman-halaman web yang bisa diakses secara publik.
Crawler lantas menganalisis dan mengikuti link-link yang ada di sebuah halaman, sama seperti saat kita melihat konten di sebuah halaman web. Crawler berpindah dari link ke link dan mengirim data tentang halaman-halaman web tersebut ke server Google.
Kedua, adalah pengindeksan. Saat crawler menemukan sebuah halaman web, sistem Google memuat kontennya, sama seperti yang dilakukan sebuah browser. Mereka mencatat sinyal-sinyal penting. Mulai kata kunci hingga keaktualannya. Lalu melacaknya di index Penelusuran. Mirip indeks di bagian akhir buku. Setiap kata yang ada di setiap halaman web dicatat di indeks Google. Saat mengindeks sebuah halaman web, Google menambahkan entri untuk semua kata yang ada di dalamnya.
Melalui keterangan resminya, Google mengklaim bahwa layanan Google Search terus diperbaiki, menyesuaikan kebutuhan pengguna dalam melakukan pencarian yang semakin kompleks.
Bahkan, ada sejumlah layanan baru yang diberikan Google Search. Pertama, panel info untuk menemukan fakta-fakta penting tentang tokoh atau topik tertentu. Ada Grafik Pengetahuan (Knowledge Graph) untuk menunjukkan hubungan antara berbagai hal. Pengguna bisa mendapat jawaban cepat untuk pertanyaan seperti “Apa itu Menara Eiffel?”, “Berapa tingginya?”, dan “Kapan pertama kali dibuka?” dari web.
Kedua, fitur prediktif yang membantu Anda menggunakan Google Search dengan lebih cepat. Misalnya ketika menulis, “berapa ketinggian Me..” maka Google memberi bantuan prediksi misalnya “..menara Eiffel” sehingga tidak perlu menulis kalimat secara lengkap.
Ketiga, adalah cuplikan pilihan. Yakni menyoroti halaman web yang oleh sistem Google dianggap sangat mungkin berisi konten yang dicari. Keempat, Rich list. Yakni, belum tentu jawaban terbaik bagi sebuah pertanyaan adalah jawaban tunggal. Bisa saja itu adalah daftar atau kumpulan tokoh, tempat, atau benda yang saling berkaitan. Misalnya penelusuran film laga terbaik 2018 atau tempat wisata di Bali.
Kelima, petunjuk arah dan lalu lintas. Ada peta yang bisa diklik dan digeser, sehingga sangat mudah untuk dijelajahi. Terakhir adalah mengeksplorasi minat dengan Discover. Discover adalah feed hasil personalisasi yang membantu menjelajahi konten sesuai minat. Pengguna juga bisa menyesuaikan dengan mengikuti topik-topik tertentu dan menunjukkan apakah ingin melihat lebih banyak atau lebih sedikit topik tertentu. (Danang Arradian)
(nfl)