Tata Kelola TI Dianggap Penting untuk Pertumbuhan Bisnis
A
A
A
JAKARTA - Puluhan perusahaan membawa pulang penghargaan pada acara DataGovAI 2019 Summit, Awards & Expo. Pada tahun kedua penyelenggaraannya, ABDI, sebagai penyelenggara, lebih banyak memberikan penghargaan apresiasi karena lebih banyak perusahaan yang berkolaborasi dengan mereka. Sekaligus memberikan banyak kontribusi terhadap industri Big data dan AI (kecerdasan buatan) .
Mereka yang mendapatkan Anugerah Awards dipandang telah berhasil mengimplementasikan TI dan tata kelola TI atau biasa disebut IT Governance di sektornya masing-masing dalam mendukung pertumbuhan bisnis, serta menunjang pembangunan nasional.
Acara puncak penghargaan tersebut berlangsung dalam Gala Dinner DataGov AI 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (6/11/2019). Kegiatan ini sendiri paralel dengan Cyber Security dan Indonesia Fintech Show 2019.
Kegiatan tahunan itu melanjutkan kesuksesan acara DataGov AI 2018 di Balai Kartini pada 17 Oktober 2018 lalu. Penilaiannya menggunakan Market Research, Data Analytics dari berbagai sumber data, dan tim internal yang dibentuk oleh ABDI dan Komite.id.
Ketua Penyelenggara yang juga Ketua Umum ABDI, Rudi Rusdiah, menjelaskan, ajang penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diharapkan semakin mendorong akselerasi implementasi dan penggunaan digital technology, transformasi ke Big Data dan AI. "Baik di kalangan dunia usaha, industri, institusi pemerintahan, serta instansi lainnya. Karena akan berimplikasi luas bagi upaya peningkatan daya saing pembangunan nasional di kancah global," kata Rudi seusai konferensi pers.
Untuk diketahui, perusahaan Big Data dan AI kini telah memiliki berbagai aplikasi data analytics, AI, dan machine learning. Mulai dari chatbot hingga analytics A di e-commerce, data kesehatan, data safe city, data public services sampai fintech maupun telekomunikasi logistik.
Ada beberapa kategori penghargaan yang diberikan dan terbagi dalam beberapa kategori pemenang. Rudi Rusdiah mengatakan, penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada perusahaan dan intansi pemerintah seperti perbankan, telekomunikasi, dan security yang dinilai memiliki kinerja tinggi.
Mereka juga dinilai memiliki reputasi perusahaan yang baik, terutama dalam melakukan pengembangan teknologi informasi. "Sehingga tampak terlihat efisiensi dan efektivitas yang timbul karena adanya peran TI," katanya.
Sementara itu, ABDI juga memberikan penghargaan dan apresiasi lifetime achievement kepada Direktur Utama PT Telkom Tbk, periode 1992-1996, Setyanto P Santosa. Pengalaman sejak 1972 membuatnya menjadi legenda hidup dunia telekomunikasi di Indonesia.
"Di tangan Beliau, Telkom menjadi satu-satunya BUMN yang saat ini masih dual listing di Bursa Efek Indonesia dan di New York Stock Exchange (NYSE). Di Bursa Efek Indonesia, Telkom termasuk emiten dengan kapitalisasi tertinggi," tuturnya.
Selain itu, apresiasi lifetime achievement juga diberikan kepada Koesmarihati, Direktur Utama Telkomsel pertama. Marie, begitu dia disapa, menjabat posisi dirut pada 1995 hingga pensiun pada 1998 ketika usianya 58 tahun.
Usai pensiun dari Telkomsel, Marie tetap aktif di dunia telekomunikasi sebagai konsultan, pengawas, dan terakhir sebagai penasihat Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo. Lantaran begitu besar sumbangsihnya di dunia telekomunikasi, Marie mendapat penghargaan spesial sebagai Lifetime Achievement di ajang DataGov AI 2019.
Mereka yang mendapatkan Anugerah Awards dipandang telah berhasil mengimplementasikan TI dan tata kelola TI atau biasa disebut IT Governance di sektornya masing-masing dalam mendukung pertumbuhan bisnis, serta menunjang pembangunan nasional.
Acara puncak penghargaan tersebut berlangsung dalam Gala Dinner DataGov AI 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (6/11/2019). Kegiatan ini sendiri paralel dengan Cyber Security dan Indonesia Fintech Show 2019.
Kegiatan tahunan itu melanjutkan kesuksesan acara DataGov AI 2018 di Balai Kartini pada 17 Oktober 2018 lalu. Penilaiannya menggunakan Market Research, Data Analytics dari berbagai sumber data, dan tim internal yang dibentuk oleh ABDI dan Komite.id.
Ketua Penyelenggara yang juga Ketua Umum ABDI, Rudi Rusdiah, menjelaskan, ajang penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diharapkan semakin mendorong akselerasi implementasi dan penggunaan digital technology, transformasi ke Big Data dan AI. "Baik di kalangan dunia usaha, industri, institusi pemerintahan, serta instansi lainnya. Karena akan berimplikasi luas bagi upaya peningkatan daya saing pembangunan nasional di kancah global," kata Rudi seusai konferensi pers.
Untuk diketahui, perusahaan Big Data dan AI kini telah memiliki berbagai aplikasi data analytics, AI, dan machine learning. Mulai dari chatbot hingga analytics A di e-commerce, data kesehatan, data safe city, data public services sampai fintech maupun telekomunikasi logistik.
Ada beberapa kategori penghargaan yang diberikan dan terbagi dalam beberapa kategori pemenang. Rudi Rusdiah mengatakan, penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada perusahaan dan intansi pemerintah seperti perbankan, telekomunikasi, dan security yang dinilai memiliki kinerja tinggi.
Mereka juga dinilai memiliki reputasi perusahaan yang baik, terutama dalam melakukan pengembangan teknologi informasi. "Sehingga tampak terlihat efisiensi dan efektivitas yang timbul karena adanya peran TI," katanya.
Sementara itu, ABDI juga memberikan penghargaan dan apresiasi lifetime achievement kepada Direktur Utama PT Telkom Tbk, periode 1992-1996, Setyanto P Santosa. Pengalaman sejak 1972 membuatnya menjadi legenda hidup dunia telekomunikasi di Indonesia.
"Di tangan Beliau, Telkom menjadi satu-satunya BUMN yang saat ini masih dual listing di Bursa Efek Indonesia dan di New York Stock Exchange (NYSE). Di Bursa Efek Indonesia, Telkom termasuk emiten dengan kapitalisasi tertinggi," tuturnya.
Selain itu, apresiasi lifetime achievement juga diberikan kepada Koesmarihati, Direktur Utama Telkomsel pertama. Marie, begitu dia disapa, menjabat posisi dirut pada 1995 hingga pensiun pada 1998 ketika usianya 58 tahun.
Usai pensiun dari Telkomsel, Marie tetap aktif di dunia telekomunikasi sebagai konsultan, pengawas, dan terakhir sebagai penasihat Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo. Lantaran begitu besar sumbangsihnya di dunia telekomunikasi, Marie mendapat penghargaan spesial sebagai Lifetime Achievement di ajang DataGov AI 2019.
(mim)