Langkah Smartfren Siapkan Jaringan 5G di Indonesia
A
A
A
PROBOLINGGO - Smartfren menyiapkan jaringannya untuk bisa berjalan beriringan dengan rencana pemerintah merilis jaringan generasi ke 5 atau 5G.
Salah satunya, menyiapkan berbagai infrastruktur dengan teknologi terbaru.
Sebelumnya, uji coba teknologi 5G ini telah dilakukan untuk industri pada Agustus 2019 lalu. Kali ini, Smartfren melakukan persiapan penerapan teknologi 5G.
Salah satunya, dengan membangun infrastruktur berbasis kepadatan jumlah penerima dan pemancar di Surabaya.
"Salah satu contoh penerapan insfrastruktur dan juga teknologi baru yang kami terapkan adalah dengan meletakkan antena lebih dekat ke tanah, untuk mentransmisikan apa yang disebut sebagai gelombang millimeter dan juga menambah jumlah pemancar dan penerima yang lebih besar," kata VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo di Plataran Bromo, Pasuruan, Jawa Timur.
"Ini akan memungkinkan kepadatan penggunaan yang lebih tinggi, salah satu prinsip teknologi 5G inilah yang sudah kami exercise dan terapkan sekarang. Memang saat ini prinsip teknologi ini kami gunakan untuk mengurai kepadatan dan juga mengoptimalkan layanan kepada para pelanggan," imbuhnya
Selain teknologi dan juga prinsip diatas, sejak tahun 2017 lalu Smartfren sendiri telah menerapkan beberapa teknologi yang menjadi salah satu pendukung dari penerapan teknologi 5G yaitu Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA).
Teknologi 5G sendiri, diprediksi Smartfren akan dimanfaatkan terutama untuk kepentingan industri, dan tidak menjadi suatu teknologi yang akan menggantikan konektivitas 4G.
Sementara untuk kebutuhan end-user yang memakai handset atau perangkat mobile, masih akan menggunakan 4G. Dengan kata lain, 5G nantinya masih akan fokus pada pasar tertentu, terlebih, perangkat mobile yang mendukung 5G masih terbatas saat ini.
"5G nantinya bukan hanya sebagai suksesor 4G, kenapa demikian? karena 5G punya spesifikasi tersendiri untuk pasar yang sangat fokus, seperti industri, mobil, entertainment, yang membutuhkan kapasitas bandwith yang besar, jadi jangan terpikir 5G akan menggantikan 4G, tapi pelengkap, akan berbarengan," tutup Munir.
Salah satunya, menyiapkan berbagai infrastruktur dengan teknologi terbaru.
Sebelumnya, uji coba teknologi 5G ini telah dilakukan untuk industri pada Agustus 2019 lalu. Kali ini, Smartfren melakukan persiapan penerapan teknologi 5G.
Salah satunya, dengan membangun infrastruktur berbasis kepadatan jumlah penerima dan pemancar di Surabaya.
"Salah satu contoh penerapan insfrastruktur dan juga teknologi baru yang kami terapkan adalah dengan meletakkan antena lebih dekat ke tanah, untuk mentransmisikan apa yang disebut sebagai gelombang millimeter dan juga menambah jumlah pemancar dan penerima yang lebih besar," kata VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo di Plataran Bromo, Pasuruan, Jawa Timur.
"Ini akan memungkinkan kepadatan penggunaan yang lebih tinggi, salah satu prinsip teknologi 5G inilah yang sudah kami exercise dan terapkan sekarang. Memang saat ini prinsip teknologi ini kami gunakan untuk mengurai kepadatan dan juga mengoptimalkan layanan kepada para pelanggan," imbuhnya
Selain teknologi dan juga prinsip diatas, sejak tahun 2017 lalu Smartfren sendiri telah menerapkan beberapa teknologi yang menjadi salah satu pendukung dari penerapan teknologi 5G yaitu Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA).
Teknologi 5G sendiri, diprediksi Smartfren akan dimanfaatkan terutama untuk kepentingan industri, dan tidak menjadi suatu teknologi yang akan menggantikan konektivitas 4G.
Sementara untuk kebutuhan end-user yang memakai handset atau perangkat mobile, masih akan menggunakan 4G. Dengan kata lain, 5G nantinya masih akan fokus pada pasar tertentu, terlebih, perangkat mobile yang mendukung 5G masih terbatas saat ini.
"5G nantinya bukan hanya sebagai suksesor 4G, kenapa demikian? karena 5G punya spesifikasi tersendiri untuk pasar yang sangat fokus, seperti industri, mobil, entertainment, yang membutuhkan kapasitas bandwith yang besar, jadi jangan terpikir 5G akan menggantikan 4G, tapi pelengkap, akan berbarengan," tutup Munir.
(wbs)