Fujifilm X-Pro3 Sanggup Bekerja saat Cahaya Minim dan Tahan Ragam Cuaca
A
A
A
TOKYO - Fujifilm dikabarkan telah resmi mengenalkan kamera X-Pro3. Seri X-Pro terbaru yang menyasar fotografer jalanan dan jurnalis foto itu hadir dengan sejumlah fitur eksentrik.
Fujifim X-Pro3 memiliki layar 3,5 inci dengan resolusi 1,65 juta dot. Layarnya hanya dapat dilihat jika pengguna melipatnya ke arah luar. Jika dalam keadaan tertutup, maka layar hanya menampilkan shutter speed, aperture, dan informasi dasar lainnya.
Ide dari desain adalah untuk membebaskan fotografer dari gangguan yang dapat mengalihkan perhatian dan membantu mereka fokus pada momen tertentu. “Dengan pikiran dan mata yang fokus pada objek di depan, Anda dapat menemukan hubungan dengan jiwa seni Anda,” kata Fujifilm dalam keterangan resminya seperti dikutip dari laman Endgadget.
Fitur unik lainnya yang terdapat pada kamera ini adalah tampilan hybrid optik/elektronik yang ditingkatkan. Pada mode rangefinder, pengguna dapat melihat melalui tampilan optik, bukan elektronik.
Karena diimbangi oleh lensa, maka subjek akan selalu muncul pada ukuran dan sudut yang salah. Tetapi ketika penggunanya sudah terbiasa, maka dipastikan dapat memotret lebih cepat.
Jika penggunanya lebih menyukai tampilan pada layar elektronik, maka akan dimanjakan oleh resolusi 3,69 juta dot dari panel berteknologi OLED 200 Hz. Sehingga menjanjikann tampilan jernih dengan respons yang cepat.
Secara umum, spesifikasi X-Pro3 sama dengan kamera terbaru Fujifilm lainnya. Misalnya X-T3 yang memiliki sensor X-Trans4 26,1MP dengan X-Processor 4 quad-core. Fujifilm memang belum mengumumkan jumlah titik autofocus (AF) yang ada, tetapi diperkirakan AF akan berfungsi di dalam keadaan yang gelap.
Layaknya kamera dengan sensor X-Trans4 lainnya, X-Pro3 diklaim memiliki performa yang baik ketika digunakan dalam keadaan minim cahaya. ISO yang disuguhkan adalah 160-12.800 atau dapat diperluas hingga 80-51.200.
X-Pro3 memberikan para fotografer professional kontrol yang maksimal. Kamera ini juga dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI) agar dapat mempermudah pemotretan.
Mode HDR terbaru akan secara otomatis menangkap beberapa frame dan menggabungkannya tanpa menyebabkan saturasi warna berlebih. “Dapat meningkatkan rentang lebih dinamis pada gambar jika dibandingkan dengan kemampuan foto standar,” sebut Fujifilm.
X-Pro3 juga memiliki rangka yang tangguh dan tertutup rapat, agar dapat digunakan di segala kondisi cuaca. Bagian atas dan bawahnya dilengkapi dengan material titanium yang tahan terhadap goresan.
Kamera ini kabarnya akan tersedia di tahun ini seharga Rp25 juta untuk warna hitam. Sedangkan warna Dura Black atau Dura Silver dilego Rp28 juta.
Fujifim X-Pro3 memiliki layar 3,5 inci dengan resolusi 1,65 juta dot. Layarnya hanya dapat dilihat jika pengguna melipatnya ke arah luar. Jika dalam keadaan tertutup, maka layar hanya menampilkan shutter speed, aperture, dan informasi dasar lainnya.
Ide dari desain adalah untuk membebaskan fotografer dari gangguan yang dapat mengalihkan perhatian dan membantu mereka fokus pada momen tertentu. “Dengan pikiran dan mata yang fokus pada objek di depan, Anda dapat menemukan hubungan dengan jiwa seni Anda,” kata Fujifilm dalam keterangan resminya seperti dikutip dari laman Endgadget.
Fitur unik lainnya yang terdapat pada kamera ini adalah tampilan hybrid optik/elektronik yang ditingkatkan. Pada mode rangefinder, pengguna dapat melihat melalui tampilan optik, bukan elektronik.
Karena diimbangi oleh lensa, maka subjek akan selalu muncul pada ukuran dan sudut yang salah. Tetapi ketika penggunanya sudah terbiasa, maka dipastikan dapat memotret lebih cepat.
Jika penggunanya lebih menyukai tampilan pada layar elektronik, maka akan dimanjakan oleh resolusi 3,69 juta dot dari panel berteknologi OLED 200 Hz. Sehingga menjanjikann tampilan jernih dengan respons yang cepat.
Secara umum, spesifikasi X-Pro3 sama dengan kamera terbaru Fujifilm lainnya. Misalnya X-T3 yang memiliki sensor X-Trans4 26,1MP dengan X-Processor 4 quad-core. Fujifilm memang belum mengumumkan jumlah titik autofocus (AF) yang ada, tetapi diperkirakan AF akan berfungsi di dalam keadaan yang gelap.
Layaknya kamera dengan sensor X-Trans4 lainnya, X-Pro3 diklaim memiliki performa yang baik ketika digunakan dalam keadaan minim cahaya. ISO yang disuguhkan adalah 160-12.800 atau dapat diperluas hingga 80-51.200.
X-Pro3 memberikan para fotografer professional kontrol yang maksimal. Kamera ini juga dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI) agar dapat mempermudah pemotretan.
Mode HDR terbaru akan secara otomatis menangkap beberapa frame dan menggabungkannya tanpa menyebabkan saturasi warna berlebih. “Dapat meningkatkan rentang lebih dinamis pada gambar jika dibandingkan dengan kemampuan foto standar,” sebut Fujifilm.
X-Pro3 juga memiliki rangka yang tangguh dan tertutup rapat, agar dapat digunakan di segala kondisi cuaca. Bagian atas dan bawahnya dilengkapi dengan material titanium yang tahan terhadap goresan.
Kamera ini kabarnya akan tersedia di tahun ini seharga Rp25 juta untuk warna hitam. Sedangkan warna Dura Black atau Dura Silver dilego Rp28 juta.
(mim)