Setelah Palapa Ring, Indonesia Masih Butuh Tiga Satelit

Selasa, 15 Oktober 2019 - 09:03 WIB
Setelah Palapa Ring,...
Setelah Palapa Ring, Indonesia Masih Butuh Tiga Satelit
A A A
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa Indonesia masih membutuhkan tiga satelit. Seperti diketahui pemerintah akan membangun satelit pertama pada tahun 2022.

“Setelah akhir 2022 itu yang pertama. Kita harus punya dua satelit lagi,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/10/2019).

Dia mengatakan bahwa Indonesia ke depan harus memiliki satelit dengan kapasitas besar. Menurutnya dengan tiga satelit akan membuat kantor layanan publik akan terhubung.

“Iya kita harus punya kapasitas besar. Karena semua spot ada 90. 000 dari 214 ribu sekolah yang belum terhubung internet. Semua puskesmas di seluruh Indonesia, rumah sakit, kantor desa, itu harus terhubung internet kecepatan tinggi bukan yang lemot,” ungkapnya

Dia pun mengungkapkan terima kasih kepada menteri keuangan yang telah menyediakan vailability payment (AP) untuk pembangunan satelit komunikasi berkecepatan tinggi yang pertama. Dia pun meminta agar pembangunan satelit kedua dan ketiga disiapkan.

“Agar yang titik-titik tadi itu bisa menikmati internet kecepata tinggi minimal 10mb/sec. Jadi satelit kedua harus disiapkan, satelit ketiga juga harus disiapkan,” tuturnya.

Lebih lanjut Rudiantara pun mengakui bahwa teknologi informasi dan komunikasi atau Information and Communication Technologies (ICT) Indonesia dibandingkan negara tetangga masih tertinggal. Salah satunya dapat dilihat alokasi belanja ICT dari negara-negara tersebut.

“Kita hanya membelanjakan 0,1% dari PDB. Thailand 0,3% dari PDB, Malaysia 0,6% dari PDB. Kalau dihutung per kapita Pemerintah Malaysia itu membelanjakan 18-19 kali lebih besar bagi warnga negaranya dibanding Indonesia,” tuturnya.

Dia mengatakan hal ini memang menjadi tantangan tersendiri. Apalagi pembangunan ICT merupakan pembangunan jangka panjang.

“ Ini adalah tantangan kita ke depan membangun infra ICT untuk pembangunan ekonomi digital. Memang tidak bisa sak det sak nyet, mohon maaf bahasanya biar mudah dimengerti, tapi kita harus jangka panjang,” pungkasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6310 seconds (0.1#10.140)