Tutup Pabrik, Samsung Bagi-Bagi Galaxy S10+ ke Karyawan
A
A
A
BEIJING - Rumor Samsung yang dikabarkan akan menutup pabrik terakhirnya yang ada di negara Tirai Bambu pada akhir bulan ini rupanya benar adanya. Pasalnya, vendor asal Korea Selatan tersebut membagikan pesangon kepada para karyawannya.
Diketahui dari akun Weibo para pekerja di pabrik tersebut, Samsung memberikan pesangon berupa Galaxy S10+. arloji dan sejumlah uang tunai bagi staf yang sudah bekerja di sana selama 10 tahun.
Sedangkan bagi karyawan yang memiliki masa kerja sebentar, Samsung memberikan Galaxy A80 secara gratis, sebagaimana dikutip dari GizmoChina, Selasa (8/10/2019)
Samsung sendiri pernah mengoperasikan tiga pabrik ponsel di Cina, satu di Shenzhen, Tianjin dan yang terakhir di Huizho.
Pabrik-pabrik di Shenzhen dan Tianjin keduanya ditutup pada tahun 2018. Pabrik Huizhou yang berlokasi di provinsi Guangdong Cina dibuka pada Desember 1992 dan mulai berproduksi pada tahun 1993.
Meski menutup pabrik, itu tidak berarti Samsung benar-benar akan hengkang dari China. Produsen ponsel asal Korea Selatan itu akan terus menjual unitnya di sana.
Namun, karena persaingan yang ketat dari merek lokal, memproduksi ponsel di China tidak lagi ekonomis.
Diketahui dari akun Weibo para pekerja di pabrik tersebut, Samsung memberikan pesangon berupa Galaxy S10+. arloji dan sejumlah uang tunai bagi staf yang sudah bekerja di sana selama 10 tahun.
Sedangkan bagi karyawan yang memiliki masa kerja sebentar, Samsung memberikan Galaxy A80 secara gratis, sebagaimana dikutip dari GizmoChina, Selasa (8/10/2019)
Samsung sendiri pernah mengoperasikan tiga pabrik ponsel di Cina, satu di Shenzhen, Tianjin dan yang terakhir di Huizho.
Pabrik-pabrik di Shenzhen dan Tianjin keduanya ditutup pada tahun 2018. Pabrik Huizhou yang berlokasi di provinsi Guangdong Cina dibuka pada Desember 1992 dan mulai berproduksi pada tahun 1993.
Meski menutup pabrik, itu tidak berarti Samsung benar-benar akan hengkang dari China. Produsen ponsel asal Korea Selatan itu akan terus menjual unitnya di sana.
Namun, karena persaingan yang ketat dari merek lokal, memproduksi ponsel di China tidak lagi ekonomis.
(wbs)