175 Aplikasi Jahat Ditemukan di Google Play Store
A
A
A
MOUNTAIN VIEW - - Google Play Store belakangan banyak menerima kritikan karena banyaknya aplikasi jahat yang ada di dalam toko aplikasi tersebut.
Aplikasi populer pun tidak lepas dari malware jahat, seperti CamScanner yang disusupi iklan-iklan mengganggu. CamScanner mengklaim, iklan mengganggu yang muncul di aplikasinya berasal dari penyedia iklan. Tapi, pembelaan diri dari CamScanner itu tak cukup baik.
Terbaru, sebuah laporan dari peneliti malware di ESET menemukan ada 172 aplikasi berbahaya yang terdeteksi pada September 2019.
Sangat mengkhawatirkan memang, dan hal ini mengindikasikan bahwa Google membutuhkan peneliti pihak ketiga untuk menunjukkan aplikasi yang berbahaya.
Aplikasi jahat yang dideteksi oleh ESET antara lain mencakup aplikasi yang terinfeksi adware, penipuan berlangganan, iklan tersembunyi, langganan premium SMS, dan banyak lagi.
Dalam daftar, ditemukan, 48 aplikasi dengan jumlah unduhan mencapai 300 juta mengandung adware. Kemudian, 15 aplikasi dengan jumlah unduhan 20 juta kali mengandung penipuan berlangganan.
Ada juga 57 aplikasi mengandung iklan tersembunyi yang sudah 14,5 juta kali diunduh, 24 aplikasi berkedok langganan SMS premium, dan masih banyak lagi.
Jika ditotal, ke-172 aplikasi jahat yang ditemukan ternyata sudah diunduh sebanyak 335,9 juta kali oleh pemilik perangkat Android, sebagimana dilansir dari Ubergizmo, Rabu (2/10/2019)
Sebagian besar aplikasi yang dianggap berbahaya diklaim telah dihapus. Namun, masih belum mmenghilangkan potensi aplikasi jahat itu muncul lagi di Google Play Store.
Aplikasi populer pun tidak lepas dari malware jahat, seperti CamScanner yang disusupi iklan-iklan mengganggu. CamScanner mengklaim, iklan mengganggu yang muncul di aplikasinya berasal dari penyedia iklan. Tapi, pembelaan diri dari CamScanner itu tak cukup baik.
Terbaru, sebuah laporan dari peneliti malware di ESET menemukan ada 172 aplikasi berbahaya yang terdeteksi pada September 2019.
Sangat mengkhawatirkan memang, dan hal ini mengindikasikan bahwa Google membutuhkan peneliti pihak ketiga untuk menunjukkan aplikasi yang berbahaya.
Aplikasi jahat yang dideteksi oleh ESET antara lain mencakup aplikasi yang terinfeksi adware, penipuan berlangganan, iklan tersembunyi, langganan premium SMS, dan banyak lagi.
Dalam daftar, ditemukan, 48 aplikasi dengan jumlah unduhan mencapai 300 juta mengandung adware. Kemudian, 15 aplikasi dengan jumlah unduhan 20 juta kali mengandung penipuan berlangganan.
Ada juga 57 aplikasi mengandung iklan tersembunyi yang sudah 14,5 juta kali diunduh, 24 aplikasi berkedok langganan SMS premium, dan masih banyak lagi.
Jika ditotal, ke-172 aplikasi jahat yang ditemukan ternyata sudah diunduh sebanyak 335,9 juta kali oleh pemilik perangkat Android, sebagimana dilansir dari Ubergizmo, Rabu (2/10/2019)
Sebagian besar aplikasi yang dianggap berbahaya diklaim telah dihapus. Namun, masih belum mmenghilangkan potensi aplikasi jahat itu muncul lagi di Google Play Store.
(wbs)