Pelanggan Malindo Air di Indonesia Datanya Ikut Bocor

Jum'at, 27 September 2019 - 10:02 WIB
Pelanggan Malindo Air...
Pelanggan Malindo Air di Indonesia Datanya Ikut Bocor
A A A
JAKARTA - Setidaknya sekitar 7,8 juta penumpang Malindo Air yang terkena dampak kebocoran data. Penumpang tersebut mencakup dari beberapa kewarganegaraan, di antaranya 66 persen dari Malaysia, empat persen dari India, dan dua persen dari Indonesia.

Sedangkan hasil investigasi awal juga menemukan kebocoran data pribadi yang berasal dari 18 negara, enam di antaranya dari kawasan ASEAN, yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.

"Kementerian Kominfo juga melakukan pertemuan dengan perwakilan Malindo Air untuk memastikan bahwa data penumpang khususnya yang terkait dengan warganegara Indonesia sudah diamankan," ujar Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Disampaikan oleh Dirjen Jabatan Perlindungan Data Pribadi (JPDP) Malaysia bahwa kasus kebocoran data ini masih dalam proses investigasi, namun di satu sisi menjadi kasus pembelajaran bagi negara-negara ASEAN dalam kolaborasi penanganan insiden kegagalan perlindungan data pribadi yang melibatkan banyak negara.

Pemerintah Indonesia menunggu hasil investigasi pada tahap lanjutan yang dilakukan oleh pihak JPDP Malaysia serta akan terus berkoordinasi dengan pihak Malindo Air dalam rangka mitigasi kegagalan perlindungan data pribadi khususnya data pribadi warga negara Indonesia di masa yang akan datang.

"Direncanakan pertemuan lebih lanjut antara Ditjen Aptika dengan Malindo Air akan digelar pada awal Oktober 2019," ungkap Ferdinandus.

Sebelumnya dikabarkan maskapai milik Lion Group ini emngonfirmasi ada dua mantan karyawan kontraktor e-commerce pemesanan tiket yang menajdi penyebab kebocoran data penumpang Malindor Air dan Thai Lion Air.

Kebocoran data tersebut telah dilaporkan kepada pihak kepolisian Malaysia dan India. Malindo Air juga menekankan bahwa kebocoran ini tidak terkait dengan keamanan arsitektur data milik penyedia layanan cloud mereka, Amazon Web Servive.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0854 seconds (0.1#10.140)