Edukasi Financial Technology, Cashwagon Tegaskan Jaminan Keamanan Data
A
A
A
JAKARTA - PT Kas Wagon Indonesia (Cashwagon) terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang inklusi keuangan. Karena itu, mereka ikut berpartisipasi dalam Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2019 yang berlangsung baru-baru ini di Assembly Hall Jakarta Convention Center.
Tahun ini, tema IFSE mengangkat tentang "Innovation and Inclusion" yang sangat berhubungan erat dengan misi Cashwagon, yakni berkontribusi pada inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
"Saya pikir ini adalah momen yang baik bagi kita untuk secara langsung berkontribusi dalam memperkenalkan financial technology (fintech) kepada masyarakat luas untuk pencapaian inklusi keuangan," kata CEO Cashwagon Indonesia, Asri Anjarsari di Jakarta.
Lebih lanjut dijelaskan, P2P adalah layanan yang diberikan kepada pelanggan untuk memfasilitasi kebutuhan keuangannya. Dengan inovasi dan terobosan baru yang terus dilakukan oleh perusahaan fintech pinjaman peer to peer, terutama Cashwagon, pihaknya berharap nantinya platform peer to peer lending dapat meluncurkan berbagai inovasi sehingga dapat menjadi unicorn di masa depan.
Sesuai misi perusahaan, Cashwagon selalu berupaya memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. “Kami ingin semua warga negara Indonesia mendapatkan pelayanan di jasa keuangan, siapapun orangnya tanpa ada perbedaan. Hal ini juga pastinya akan berdampak pada makro ekonomi,” imbuh Asri.
Beberapa bentuk perhatian Cashwagon untuk pelanggan adalah selalu memastikan keamanan dan privasi data pribadi, mitigasi risiko dunia maya, dan penanganan keluhan pelanggan. Saat ini, Cashwagon telah memperoleh beberapa sertifikasi berkenaan dengan hal ini.
“Seperti sertifikasi ISO 27001: 2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi dari British Standard Institution (BSI), serta sertifikasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait Teknis Indeks Keamanan Informasi,” paparnya.
Ditegaskan Asri, Cashwagon selalu bekerja dengan mengikuti aturan dan kode etik Asosiasi Fintech. Merek juga mengikuti persyaratan sertifikasi untuk keamanan dan kenyamanan pelanggannya.
Indonesia Fintech & Summit Exhibition 2019 dihadiri lebih dari 800 delegasi (regulator, pemerintah, lembaga donor, pelaku fintech, dan sektor keuangan). Selain itu, acara ini juga menghadirkan lebih dari 100 pembicara yang berpengalaman pada kelas dunia untuk membahas berbagai isu penting terkait perkembangan industri fintech dan dampaknya terhadap masyarakat luas, khususnya untuk segmen unbanked dan undeserved.
Tahun ini, tema IFSE mengangkat tentang "Innovation and Inclusion" yang sangat berhubungan erat dengan misi Cashwagon, yakni berkontribusi pada inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
"Saya pikir ini adalah momen yang baik bagi kita untuk secara langsung berkontribusi dalam memperkenalkan financial technology (fintech) kepada masyarakat luas untuk pencapaian inklusi keuangan," kata CEO Cashwagon Indonesia, Asri Anjarsari di Jakarta.
Lebih lanjut dijelaskan, P2P adalah layanan yang diberikan kepada pelanggan untuk memfasilitasi kebutuhan keuangannya. Dengan inovasi dan terobosan baru yang terus dilakukan oleh perusahaan fintech pinjaman peer to peer, terutama Cashwagon, pihaknya berharap nantinya platform peer to peer lending dapat meluncurkan berbagai inovasi sehingga dapat menjadi unicorn di masa depan.
Sesuai misi perusahaan, Cashwagon selalu berupaya memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. “Kami ingin semua warga negara Indonesia mendapatkan pelayanan di jasa keuangan, siapapun orangnya tanpa ada perbedaan. Hal ini juga pastinya akan berdampak pada makro ekonomi,” imbuh Asri.
Beberapa bentuk perhatian Cashwagon untuk pelanggan adalah selalu memastikan keamanan dan privasi data pribadi, mitigasi risiko dunia maya, dan penanganan keluhan pelanggan. Saat ini, Cashwagon telah memperoleh beberapa sertifikasi berkenaan dengan hal ini.
“Seperti sertifikasi ISO 27001: 2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi dari British Standard Institution (BSI), serta sertifikasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait Teknis Indeks Keamanan Informasi,” paparnya.
Ditegaskan Asri, Cashwagon selalu bekerja dengan mengikuti aturan dan kode etik Asosiasi Fintech. Merek juga mengikuti persyaratan sertifikasi untuk keamanan dan kenyamanan pelanggannya.
Indonesia Fintech & Summit Exhibition 2019 dihadiri lebih dari 800 delegasi (regulator, pemerintah, lembaga donor, pelaku fintech, dan sektor keuangan). Selain itu, acara ini juga menghadirkan lebih dari 100 pembicara yang berpengalaman pada kelas dunia untuk membahas berbagai isu penting terkait perkembangan industri fintech dan dampaknya terhadap masyarakat luas, khususnya untuk segmen unbanked dan undeserved.
(mim)