BBC Sebut Huawei Mate 30 Tak Kantongi Lisensi Layanan Google
A
A
A
SHENZHEN - Huawei bersiap meluncurkan keluarga Mate 30 pada pertengahan September. Namun rumor tak sedap berhembus ke perangkat tersebut.
Dalam laporannya, BBC mengungkap, Google tidak dapat melisensikan Layanan Play-nya untuk Huawei Mate 30. Meskipun demikian, Reuters menyatakan perusahaan raksasa China itu akan tetap melanjutkan pengumuman handset pada 18 September mendatang, terlepas dari fakta ini.
Untuk diketahui, Departemen Perdagangan AS mengizinkan perusahaan mengajukan lisensi asal Amerika untuk berdagang dengan Huawei. Menurut laporan, lebih dari 130 perusahaan telah menandatangani lisensi ini, tapi Google tidak ada di antara mereka. Analis percaya bahwa peluang Huawei untuk berhasil dengan seri Huawei Mate 30 tanpa Google Play Services sangat rendah.
Laporan tersebut menyatakan, pengguna tidak akan terbiasa menggunakan smartphone yang kekurangan sebagian besar aplikasi Google, khususnya - Play Store, YouTube, dan Maps. Selain itu, aplikasi apa pun yang membutuhkan Layanan Google Play agar berfungsi dengan benar tidak akan berguna dalam seri Mate 30.
Laman Giz China mengutarakan, penelitian Counterpoint mengungkapkan, perusahaan China tersebut kehilangan pangsa pasar di Eropa, turun dari 24,9% menjadi 19,3% selama Q2 2019. Hal ini dipercaya terus berlanjut jika perusahaan gagal memberikan pengalaman yang tepat dengan seri Huawei Mate 30-nya.
Meskipun telah mengumumkan OS Harmony, Huawei menyatakan keinginannya untuk terus menggunakan Android. “Ponsel baru kami masih akan berbasis Android. Kami ingin mempertahankan satu standar, satu ekosistem, satu teknologi,” kata Vincent Pang, SVP dan Direktur Dewan Huawei.
Meskipun berusaha mempertahankan kemitraan dengan Google, Huawei akan terus mengembangkan OS miliknya. Nah jika layanan Android dari Google benar-benar terputus, Huawei harus mengganti Android dengan OS Harmony.
Bagian terburuknya adalah OS baru tidak siap untuk pasar. Pang bahkan menyatakan pada pekan lalu, bahwa tidak mungkin perusahaan akan merilis smartphone yang menjalankannya tahun ini. Namun, SVP perusahaan mengakui rencana dapat diubah jika diperlukan.
Untuk diketahui, perangkat keras bertenaga Harmony pertama yang datang ke pasar adalah Honor Vision TV yang dirilis tiga pekan lalu.
Pejabat Huawei lainnya, Richard Yu, mengutarakan, ponsel membawa chipset Kirin 990 yang dibangun mandiri oleh Divisi HiSilicon Huawei. Perusahaan mengklaim memiliki kepemilikan abadi atas lisensi ARMv8 yang digunakan untuk mengembangkan chip. Karena alasan itu, jika keadaan memburuk dengan perangkat lunak, maka perangkat keras di dalam seri Mate 30 masih terbilang aman.
Dalam laporannya, BBC mengungkap, Google tidak dapat melisensikan Layanan Play-nya untuk Huawei Mate 30. Meskipun demikian, Reuters menyatakan perusahaan raksasa China itu akan tetap melanjutkan pengumuman handset pada 18 September mendatang, terlepas dari fakta ini.
Untuk diketahui, Departemen Perdagangan AS mengizinkan perusahaan mengajukan lisensi asal Amerika untuk berdagang dengan Huawei. Menurut laporan, lebih dari 130 perusahaan telah menandatangani lisensi ini, tapi Google tidak ada di antara mereka. Analis percaya bahwa peluang Huawei untuk berhasil dengan seri Huawei Mate 30 tanpa Google Play Services sangat rendah.
Laporan tersebut menyatakan, pengguna tidak akan terbiasa menggunakan smartphone yang kekurangan sebagian besar aplikasi Google, khususnya - Play Store, YouTube, dan Maps. Selain itu, aplikasi apa pun yang membutuhkan Layanan Google Play agar berfungsi dengan benar tidak akan berguna dalam seri Mate 30.
Laman Giz China mengutarakan, penelitian Counterpoint mengungkapkan, perusahaan China tersebut kehilangan pangsa pasar di Eropa, turun dari 24,9% menjadi 19,3% selama Q2 2019. Hal ini dipercaya terus berlanjut jika perusahaan gagal memberikan pengalaman yang tepat dengan seri Huawei Mate 30-nya.
Meskipun telah mengumumkan OS Harmony, Huawei menyatakan keinginannya untuk terus menggunakan Android. “Ponsel baru kami masih akan berbasis Android. Kami ingin mempertahankan satu standar, satu ekosistem, satu teknologi,” kata Vincent Pang, SVP dan Direktur Dewan Huawei.
Meskipun berusaha mempertahankan kemitraan dengan Google, Huawei akan terus mengembangkan OS miliknya. Nah jika layanan Android dari Google benar-benar terputus, Huawei harus mengganti Android dengan OS Harmony.
Bagian terburuknya adalah OS baru tidak siap untuk pasar. Pang bahkan menyatakan pada pekan lalu, bahwa tidak mungkin perusahaan akan merilis smartphone yang menjalankannya tahun ini. Namun, SVP perusahaan mengakui rencana dapat diubah jika diperlukan.
Untuk diketahui, perangkat keras bertenaga Harmony pertama yang datang ke pasar adalah Honor Vision TV yang dirilis tiga pekan lalu.
Pejabat Huawei lainnya, Richard Yu, mengutarakan, ponsel membawa chipset Kirin 990 yang dibangun mandiri oleh Divisi HiSilicon Huawei. Perusahaan mengklaim memiliki kepemilikan abadi atas lisensi ARMv8 yang digunakan untuk mengembangkan chip. Karena alasan itu, jika keadaan memburuk dengan perangkat lunak, maka perangkat keras di dalam seri Mate 30 masih terbilang aman.
(mim)