Soal Aturan PDP, Google Sebut Bisa Susahkan Startup

Selasa, 20 Agustus 2019 - 19:02 WIB
Soal Aturan PDP, Google...
Soal Aturan PDP, Google Sebut Bisa Susahkan Startup
A A A
JAKARTA - Di Indonesia, aturan terkait perlindungan data pribadi sedang disiapkan oleh pemerintah lewat Rencana Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Menyoal aturan ini Google sebagai perusahaan raksasa teknologi merasa tidak ada poin yang memberatkan mereka.

Tapi soal aturan data pribadi, juga harus dilihat dari sisi perusahaan yang sedang berkembang. Bagaimana jika dengan adanya aturan ini malah mempersulit mereka untuk mengembangkan inovasi.

"Kalo dari Google, RUU PDP yang kita liat draftnya saat ini belum ada yang terlalu berat untuk kami.Yang harus diperhatikan adalah perusahaan kecil yang baru mau tumbuh, yang ingin berinovasi. Apakah aspek-aspek pada RUU PDP ini bisa ditujukan untuk mereka atau tidak," tutur Putri Alam, Head of Public Policy Google Indonesia saat ditemui di Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Bahkan, jika UU PDP dibuat dengan standar tinggi seperti Regulasi Perlindungan Data (GDPR) yang merupakan payung hukum perlindungan data pribadi di dalam maupun luar Eropa, akan menyulitkan bagi pelaku usaha berskala startup.

"GDPR itu standarnya tinggi sekali, sehingga sulit untuk pelaku usaha seperti startup kecil untuk mengikuti. Kita kan tidak ingin seperti itu. Apalagi, Indonesia sekarang terkenal dengan startup Unicorn," imbuhnya.

Google Indonesia sendiri menyebut bahwa aturan soal data pribadi tidak ada solusi yang sempurna dimasing-masing negara. Putri, mengatakan bahwa kebutuhan setiap negara pasti berbeda-beda, tidak ada aturan yang bisa memenuhi semuanya.

"Ga bakal ada, karena tidak ada satu solusi yang sempurna, seperti yang saya bilang. Bisa dilihat sebagai contoh saja, bahkan yang standarnya tinggi banget, kaya GDPR," pungkasnya
(wbs)
Berita Terkait
Google.org Umumkan Pendanaan...
Google.org Umumkan Pendanaan Edukasi AI dan Ketahanan Pangan untuk 6 juta Orang di Asia Tenggara
Komdigi dan Google Luncurkan...
Komdigi dan Google Luncurkan Google Play Protect untuk Keamanan Digital
Google Luncurkan 11.000...
Google Luncurkan 11.000 Beasiswa untuk Keterampilan Digital
Google Teratas dalam...
Google Teratas dalam Daftar Mobile Publisher pada Dua Bulan Awal di 2021
Google Meet Tambah Fitur...
Google Meet Tambah Fitur Baru untuk Persiapan Sebelum Pertemuan
Google akan Hapus Semua...
Google akan Hapus Semua Konten jika Tak Aktif Selama 2 Tahun
Berita Terkini
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
2 jam yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
5 jam yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
11 jam yang lalu
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
12 jam yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Sabtu 10 April 2025, Klaim Sekarang!
1 hari yang lalu
Spesies Serangga Baru...
Spesies Serangga Baru Ditemukan, Dinamai Singapura
1 hari yang lalu
Infografis
Donald Trump Sebut Negosiasi...
Donald Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved