EIUC dan IGTE Semarakkan 50 Tahun Informasi Geopasial Nasional

Senin, 19 Agustus 2019 - 19:53 WIB
EIUC dan IGTE Semarakkan...
EIUC dan IGTE Semarakkan 50 Tahun Informasi Geopasial Nasional
A A A
JAKARTA - Persiapan perhelatan analisis geospasial terbesar nasional - Esri Indonesia User Conference (EIUC) yang akan diselenggarakan pada 22 Agustus di Raffles Hotel.

EIUC diharapkan mampu menarik komunitas geospasial yang sedang berkembang di tanah air serta turut menyoroti bagaimana analitik geospasial mampu menjadi penggerak Making Indonesia 4.0 - di masa kini dan nanti.

Konferensi tersebut akan menghadirkan Jack Dangermond, visioner teknologi terkemuka serta Presiden dan Pendiri perusahaan raksasa pemetaan global Esri. EIUC juga dihadiri oleh Omar Maher, Direktur Artificial Intelligence Esri, serta para pembicara lainnya dari berbagai organisasi dan perusahaan ternama seperti Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jababeka, Hokben, dan masih banyak lagi.

Pada saat yang sama diselenggarakan juga Indonesian Geospatial Technology Exhibition (IGTE) atau Pameran Teknologi Geospasial Indonesia yang digelar oleh BIG pada 21-22 Agustus 2019. Pameran ini merupakan rangkaian perayaan 50 tahun BIG.

IGTE merupakan pameran teknologi geospasial yang sudah diselenggarakan sejak 2006 oleh BAKOSURTANAL (sekarang bernama BIG).

Kepala BIG, Prof. Dr. Hasanuddin Z. Abidin menyampaikan bahwa BIG berdedikasi untuk segera memenuhi ketersediaan informasi geospasial dasar skala besar untuk mendukung pembangunan IndonesiaI. Melalui IGTE diharapkan menjadi media penting pertemuan antara para penyelenggara geospasial di Kementerian, Lembaga Pemerintah, Pemerintah Daerah serta Perguruan Tinggi dengan industri geospasial untuk terciptanya geospasial yang akurat, detil, cepat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk mendukung pembangunan Indonesia.

“Sebagai pemimpin industri, Esri Indonesia berdedikasi tak hanya mempromosikan penggunaan teknologi geospasial dalam menghadapi tantangan global saja, namun juga mengadopsi pola pikir spasial pada masyarakat,” ujar Hasan dalam keterangan Persnya di Jakarta Senin, (19/8/2019).

Sementara itu, menurut CEO Esri Indonesia Dr. Ahmad Istamar, mengatakan Komunitas geospasial di Indonesia kian berkembang. Geospasial menjadi jalan hidup bagi banyak orang, mulai dari mahasiswa, bankir, pembuat kebijakan pemerintahan hingga Menteri sekalipun.

“Kami telah bekerja sama dengan banyak organisasi untuk memberdayakan komunitas ini dan menginspirasi mereka guna menguji batasan pemikiran spasialnya. Bahkan tahun lalu kami mampu mengundang hampir 700 ahli geospasial di dalam enam pertemuan dengan fokus industri yang berbeda.” tegas Istamar.

Selanjutnya, Istamar mengatakan bahwa Geospasial AI (GeoAI) tampil sebagai fokus utama pada pertemuan tersebut karena itu akan menjadi kunci sukses Industri 4.0 dan kebijakan Satu Peta dimana BIG berperan sebagai pemangku kepentingan utama khususnya sebagai penyedia informasi geospasial dasar.

“Evolusi teknologi yang berkembang begitu pesat telah menghasilkan pertumbuhan sensor eksponensial yang digunakan untuk mengumpulkan data real-time dalam lingkungan kita. Sensor tersebut telah menggabungkan area fisik dan digital yang menghasilkan kemajuan di area tertentu seperti ilmu data, AI, dan permesinan (ML).” tandasnya.
EIUC dan IGTE Semarakkan 50 Tahun Informasi Geopasial Nasional
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5114 seconds (0.1#10.140)