Huawei 5G Terpesan 1 Juta Unit Bikin Analis Ubah Ramalan Penjualan 2020

SHENZHEN - Perkembangan 5G melambat dari yang diharapkan, meskipun jaringannya sudah tersedia di banyak negara. Tingkat adopsi jaringan 5G yang masih lambat dikarenakan ketersediaan perangkat 5G, terutama smartphone yang minim.

Baru-baru ini, versi Huawei Mate 20X 5G telah menggelar pre-sale pertama dan hasilnya menggembirakan. Pertama, handphone ini terjual habis hanya dalam beberapa menit. Selain itu, total pemesanannya melebihi 1 juta unit.

Ini jauh di atas ekspektasi pasar arus utama. Meskipun itu adalah perangkat 5G kedua di China yang mulai dijual, Mate 20X 5G merupakan unit pertama yang mendapatkan lisensi akses jaringan peralatan terminal 5G.

Laman Giz China mencatat, handset juga yang pertama dengan jaringan dual-mode SA/NSA. Berkaca dari kinerja Huawei Mate 20X 5G, analis mulai mempertimbangkan kembali perkiraan awal mereka untuk pengiriman smartphone 5G.

Guotai Junan dari Securities Research percaya kecepatan pembangunan BTS 5G di China jauh lebih baik sekarang. Bicara handset 5G, dia berharap pertukaran adopsi besar-besaran perangkat 5G terjadi pada tahun 2020.

Selain itu, Guotai juga percaya pengiriman handphone berbasis internet supercepat akan melebihi 200 juta unit. Sebelumnya, beberapa analis mengatakan, ponsel 5G tahun ini hanya akan laku terjual 10 juta-20 juta unit dan ramalan sebelumnya untuk tahun depan sebanyak 100 juta unit.

Lebih lanjut dikatakan, karena tingkat penetrasi smartphone 5G sudah sangat tinggi, maka harga mungkin tidak ditentukan lagi oleh produsen handphone. Sebaliknya, penyedia komponen independen dapat mengendalikan rantai industri.

Smartphone 5G Masif di China
Tidak diragukan lagi, smartphone 5G lainnya segera memasuki pasar China sebelum akhir September. Versi iQOO Pro 5G akan tiba pekan depan dan itu akan menjadi ponsel 5G termurah untuk saat ini.

Rumor mengatakan, smartphone ini akan dijual dengan di bawah Rp9,2 juta. Ini adalah harga rata handphone flagship berbasis 4G.