Sistem Informasi Kesehatan Zi.Care Diyakini Dobrak Industri Kesehatan
A
A
A
JAKARTA - Startup atau perusahaan rintisan berbasis teknologi menjamur. Namun masih sedikit yang menyasar industri kesehatan. Peluang inilah yang diambil PT Jejaring Tiga Artha (JTA).
PT Jejaring Tiga Artha berfokus kepada dunia kesehatan dengan mengembangkan sistem informasi kesehatan berbasis web bernama Zi.Care. Web tersebut lahir sebagai salah satu solusi bagi penyedia fasilitas kesehatan di Indonesia, baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan dalam pengelolaan administrasi dan rekam medis elektronik.
Zi.Care dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi terhadap sumber daya yang ada pada setiap Fasilitas Kesehatan. Sistem ini didukung oleh praktisi kesehatan dan dokter spesialis.
"Zi.Care menghadirkan sebuah sistem penunjang klinis yang membantu caregiver dalam menangani pasien sekaligus mengurangi risiko kesalahan dalam perawatan medis. Konsep besar yang diusung kami adalah inklusivitas dalam industri kesehatan di Indonesia," kata Jessy Abdurrahman, Founder PT Jejaring Tiga Artha di acara perkenalan Zi.Care kepada pelaku Industri kesehatan dan keuangan di Jakarta.
Tak sampai di situ, perusahaan juga berkolaborasi dengan Bank Mandiri Syariah dalam melahirkan suatu produk e-hospital. Hasil kerja sama itu memberikan solusi bagi fasilitas kesehatan yang mengalami kesulitan pendanaan karena tagihan BPJS yang terlambat.
Jessy menuturkan, dirinya percaya permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam program JKN adalah sesuatu yang sangat wajar terjadi dalam proses awal penerapan sebuah program Universal Health Coverage.
Hal itupun diakui, Yan Aslian Noor, Kepala Bidang Pengkajian Klinik RSPI Sulianto Saroso. Dia menilai solusi yang ditawarkan merupakan jawaban bagi permasalahan yang dihadapi banyak rumah sakit di Indonesia saat ini, terutama terkait BPJS.
Di bawah arahan dan desain dari Sanjaya I Mayluddin sebagai Co-founder dan CTO PT JTA, Zi.Care memberikan sebuah solusi yang simpel dan powerful bagi berbagai unit di fasilitas kesehatan dengan berbagai latar belakang ekspertis.
Untuk diketahui, saat ini Zi.Care sudah diadopsi oleh dua rumah sakit besar di Karawang dan Jakarta. Head of Commercial PT JTA Ferdiansyah, menargetkan peningkatan jumlah adopsi Zi.Care dalam tiga tahun ke depan dapat mencapai 30% dari pasar yang tersedia.
Tahun ini perusahaan semakin percaya diri mengembangkan produk sistem informasi kesehatannya secara nasional dengan masuknya PT LiMa Ventura. Mereka masuk sebagai investor, sekaligus patner strategis dalam memperkuat produk dan memperluas pasar dari Zi.Care.
Selain itu, komitmen pemerintah lima tahun ke depan untuk membangun industri kesehatan nasional cukup besar. Sehingga menjadi insentif pelaku usaha bidang kesehatan berperan aktif ikut mendukung program pemerintah.
"Masuknya LiMa Ventura ke dalam industri kesehatan ini karena dukungan serius yang dilakukan pemerintah dalam lima tahun ke depan. Kami akan menumbuhkembangkan perusahaan startup di bidang kesehatan yang dapat mendorong dan mengembangkan ekosistemnya," kata Direktur PT LiMa Ventura, Punjul Prabowo.
PT Jejaring Tiga Artha berfokus kepada dunia kesehatan dengan mengembangkan sistem informasi kesehatan berbasis web bernama Zi.Care. Web tersebut lahir sebagai salah satu solusi bagi penyedia fasilitas kesehatan di Indonesia, baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan dalam pengelolaan administrasi dan rekam medis elektronik.
Zi.Care dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi terhadap sumber daya yang ada pada setiap Fasilitas Kesehatan. Sistem ini didukung oleh praktisi kesehatan dan dokter spesialis.
"Zi.Care menghadirkan sebuah sistem penunjang klinis yang membantu caregiver dalam menangani pasien sekaligus mengurangi risiko kesalahan dalam perawatan medis. Konsep besar yang diusung kami adalah inklusivitas dalam industri kesehatan di Indonesia," kata Jessy Abdurrahman, Founder PT Jejaring Tiga Artha di acara perkenalan Zi.Care kepada pelaku Industri kesehatan dan keuangan di Jakarta.
Tak sampai di situ, perusahaan juga berkolaborasi dengan Bank Mandiri Syariah dalam melahirkan suatu produk e-hospital. Hasil kerja sama itu memberikan solusi bagi fasilitas kesehatan yang mengalami kesulitan pendanaan karena tagihan BPJS yang terlambat.
Jessy menuturkan, dirinya percaya permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam program JKN adalah sesuatu yang sangat wajar terjadi dalam proses awal penerapan sebuah program Universal Health Coverage.
Hal itupun diakui, Yan Aslian Noor, Kepala Bidang Pengkajian Klinik RSPI Sulianto Saroso. Dia menilai solusi yang ditawarkan merupakan jawaban bagi permasalahan yang dihadapi banyak rumah sakit di Indonesia saat ini, terutama terkait BPJS.
Di bawah arahan dan desain dari Sanjaya I Mayluddin sebagai Co-founder dan CTO PT JTA, Zi.Care memberikan sebuah solusi yang simpel dan powerful bagi berbagai unit di fasilitas kesehatan dengan berbagai latar belakang ekspertis.
Untuk diketahui, saat ini Zi.Care sudah diadopsi oleh dua rumah sakit besar di Karawang dan Jakarta. Head of Commercial PT JTA Ferdiansyah, menargetkan peningkatan jumlah adopsi Zi.Care dalam tiga tahun ke depan dapat mencapai 30% dari pasar yang tersedia.
Tahun ini perusahaan semakin percaya diri mengembangkan produk sistem informasi kesehatannya secara nasional dengan masuknya PT LiMa Ventura. Mereka masuk sebagai investor, sekaligus patner strategis dalam memperkuat produk dan memperluas pasar dari Zi.Care.
Selain itu, komitmen pemerintah lima tahun ke depan untuk membangun industri kesehatan nasional cukup besar. Sehingga menjadi insentif pelaku usaha bidang kesehatan berperan aktif ikut mendukung program pemerintah.
"Masuknya LiMa Ventura ke dalam industri kesehatan ini karena dukungan serius yang dilakukan pemerintah dalam lima tahun ke depan. Kami akan menumbuhkembangkan perusahaan startup di bidang kesehatan yang dapat mendorong dan mengembangkan ekosistemnya," kata Direktur PT LiMa Ventura, Punjul Prabowo.
(mim)