71% Masyarakat Optimis Soal Penggunaan AI di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Microsoft dan IDC melakukan studi terkait kepercayaan konsumen terhadap perusahaan penyedia layanan digital. Salah satu hasilnya mereka menyebut kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi salah satu faktor pendukung penting di layanan digital.
Kesadaran konsumen Indonesia soal teknologi AI cukup tinggi. Dalam studi ini menyebutkan ketersediaan informasi dari berbagai sumber membuat mereka lebih melek soal AI.
Head of Operations IDC Indonesia Meivira Munindra mengungkap hampir sebagian partisipan atau tepatnya 52% mengetahui soal AI lewat pemberitaan di media.
Selain itu, studi ini juga menyebut sebesar 71% konsumen di Indonesia memiliki ekspektasi positif terkait dengan masa depan AI.
"Angka optimistik di Indonesia kami temukan lebih besar dibanding dengan rata-rata Asia Pasific yang hanya 49%, itu bisa menjadi opportunity bagi masyarakat Indonesia," jelasnya saat pemaparan di Jakarta, Rabu (26/6/2019)
Lebih lanjut, Meivira menyebut 86% konsumen Indonesia mengaku percaya bahwa teknologi AI bukan menggantikan mereka dalam bidang pekerjaan, namun justru membantu mempermudah dan meningkatkan performa pekerjaan.
Sedangkan 15 persen mengaku bahwa kehadiran AI mengurangi peluang mereka dalam melakukan rutinitas pekerjaan berulang, sedangkan 49 persen optimis bahwa AI dapat membantu melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Konsumen Indonesia menempatkan industri industri telekomunikasi dan media paling tinggi dalam pemanfaatan AI untuk meningkatkan hidup mereka. Kemudian di posisi kedua di tempati lembaga pendidikan, dan terakhir layanan keuangan.
"Dalam hal ini konsumen sudah bisa merasakan manfaat AI itu sendiri seperti apa, ada consumen ecperience di sana," tandas Meivira.
Kesadaran konsumen Indonesia soal teknologi AI cukup tinggi. Dalam studi ini menyebutkan ketersediaan informasi dari berbagai sumber membuat mereka lebih melek soal AI.
Head of Operations IDC Indonesia Meivira Munindra mengungkap hampir sebagian partisipan atau tepatnya 52% mengetahui soal AI lewat pemberitaan di media.
Selain itu, studi ini juga menyebut sebesar 71% konsumen di Indonesia memiliki ekspektasi positif terkait dengan masa depan AI.
"Angka optimistik di Indonesia kami temukan lebih besar dibanding dengan rata-rata Asia Pasific yang hanya 49%, itu bisa menjadi opportunity bagi masyarakat Indonesia," jelasnya saat pemaparan di Jakarta, Rabu (26/6/2019)
Lebih lanjut, Meivira menyebut 86% konsumen Indonesia mengaku percaya bahwa teknologi AI bukan menggantikan mereka dalam bidang pekerjaan, namun justru membantu mempermudah dan meningkatkan performa pekerjaan.
Sedangkan 15 persen mengaku bahwa kehadiran AI mengurangi peluang mereka dalam melakukan rutinitas pekerjaan berulang, sedangkan 49 persen optimis bahwa AI dapat membantu melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Konsumen Indonesia menempatkan industri industri telekomunikasi dan media paling tinggi dalam pemanfaatan AI untuk meningkatkan hidup mereka. Kemudian di posisi kedua di tempati lembaga pendidikan, dan terakhir layanan keuangan.
"Dalam hal ini konsumen sudah bisa merasakan manfaat AI itu sendiri seperti apa, ada consumen ecperience di sana," tandas Meivira.
(wbs)