China Keluarkan Lisensi 5G, Bantu Huawei dari Gempuran AS
A
A
A
BEIJING - China baru saja mengeluarkan lisensi jaringan 5G untuk tiga operator besar di negara tersebut, serta China Broadcasting Network.
Artinya, China sudah memberikan lampu hijau bagi para operator untuk mengkonmersilkan penuh teknologi jaringan 5G.
Dilansir dari Reuters, Jumat (7/6/2019) persetujuan dari pemerintah soal lisensi 5G itu akan memicu investasi di sektor telekomunikasi yang akan menguntungkan vendor seperti Huawei. Seperti diketahui bisnis Huawei masuk ke dalam daftar hitam Amerika Serikat.
Operator milik negara China Mobile, China Unicom dan China Telecom, serta operator milik negara China Broadcasting Network Corporation Ltd, adalah empat lisensi yang disebutkan oleh pemerintah negara Tirai Bambu itu.
Ketiga operator telah mendapatkan lisensi trial 5G sejak akhir tahun 2018. Pemberian lisensi terbaru adalah lampu hijau sehingga mereka bisa mengebut komersialisasi 5G yang diharapkan terealisasi pada tahun 2020.
Menanggapi soal hal ini, Huawei mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mendukung pebangunan 5G di China. Mereka bahkan mengklaim telah menandatangani 46 kontrak komersial 5F di 30 negara hingga saat ini, dan telah membangun lebih dari 100.000 stasiun pangkalan 5G.
China berpacu dengan negara lain untuk menghadirkan layanan 5G dalam sekala besar. Jaringan baru ini dinilai dapat membuka jalan bagi kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan dan kendaraan autonomous.
Namun beberapa analis percaya peluncuran 5G China akan menghadapi kesulitan karena larangan AS pada Huawei untuk membeli suku cadang dan komponen dari perusahaan-perusahaan di Amerika.
"Kami tetap khawatir bahwa jika larangan ekspor AS terhadap Huawei tetap berlaku selama beberapa waktu, dan bahkan diperluas ke perusahaan teknologi Cina lainnya, akan sangat sulit bagi China untuk membangun skala 5G," kata Jefferies dalam sebuah catatan.
"Tindakan China untuk mempercepat perizinan 5G tidak menghilangkan atau mengurangi risiko ini," tandasnya.
Artinya, China sudah memberikan lampu hijau bagi para operator untuk mengkonmersilkan penuh teknologi jaringan 5G.
Dilansir dari Reuters, Jumat (7/6/2019) persetujuan dari pemerintah soal lisensi 5G itu akan memicu investasi di sektor telekomunikasi yang akan menguntungkan vendor seperti Huawei. Seperti diketahui bisnis Huawei masuk ke dalam daftar hitam Amerika Serikat.
Operator milik negara China Mobile, China Unicom dan China Telecom, serta operator milik negara China Broadcasting Network Corporation Ltd, adalah empat lisensi yang disebutkan oleh pemerintah negara Tirai Bambu itu.
Ketiga operator telah mendapatkan lisensi trial 5G sejak akhir tahun 2018. Pemberian lisensi terbaru adalah lampu hijau sehingga mereka bisa mengebut komersialisasi 5G yang diharapkan terealisasi pada tahun 2020.
Menanggapi soal hal ini, Huawei mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mendukung pebangunan 5G di China. Mereka bahkan mengklaim telah menandatangani 46 kontrak komersial 5F di 30 negara hingga saat ini, dan telah membangun lebih dari 100.000 stasiun pangkalan 5G.
China berpacu dengan negara lain untuk menghadirkan layanan 5G dalam sekala besar. Jaringan baru ini dinilai dapat membuka jalan bagi kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan dan kendaraan autonomous.
Namun beberapa analis percaya peluncuran 5G China akan menghadapi kesulitan karena larangan AS pada Huawei untuk membeli suku cadang dan komponen dari perusahaan-perusahaan di Amerika.
"Kami tetap khawatir bahwa jika larangan ekspor AS terhadap Huawei tetap berlaku selama beberapa waktu, dan bahkan diperluas ke perusahaan teknologi Cina lainnya, akan sangat sulit bagi China untuk membangun skala 5G," kata Jefferies dalam sebuah catatan.
"Tindakan China untuk mempercepat perizinan 5G tidak menghilangkan atau mengurangi risiko ini," tandasnya.
(wbs)