Tumbuh 40% di Q1 2019, Samsung Tetap Pangkas Produksi Smartphone di China
A
A
A
HUIZHOU - Persaingan keras di pasar smartphone terbesar dunia, China, terus memaksa Samsung untuk melakukan efisiensi. Setelah menutup sejumlah pabriknya di sana, kini mereka mengurangi satu-satunya pabrik handphone di Huizhou, China.
Hal ini dilakukan kurang dari 12 bulan setelah Samsung menutup pabrik lainnya di Tianjin. Menurut Reuters, alasannya adalah pangsa pasar telah menyusut dari 20% menjadi kurang dari 1% dalam kurun waktu hanya lima tahun. Pemain lokal pun telah menguasai pasar handphone China.
Meskipun penjualan smartphone Samsung kurang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir, dalam kuartal pertama (Q1) 2019 terjadi peningkatan penjualan 40%. Namun itu belum bisa menyelamatkan jumlah produksinya di pabrik.
Majalah keuangan Caixin mengatakan, Samsung telah mulai menawarkan redundansi sukarela kepada karyawannya di Huizhou.
Sementara juru bicara Samsung di China mengatakan kepada Reuters, akan ada beberapa penyesuaian pada volume produksi dan staf. Tetapi media setempat, MyDrivers mengutip seorang pejabat pabrik, mengungkap, bahwa manufaktur beroperasi secara normal. Dia tidak menyatakan apakah pabrik akan tutup pada bulan September seperti yang dikatakan beberapa sumber setempat.
Selain pabrik di China, Samsung juga memproduksi perangkat di Vietnam dan India, dengan output masing-masing mencapai 240 juta dan 67 juta unit. Mereka juga membangun pabrik di Uttar Pradesh untuk memproduksi 120 juta unit handphone pada 2021.
Hal ini dilakukan kurang dari 12 bulan setelah Samsung menutup pabrik lainnya di Tianjin. Menurut Reuters, alasannya adalah pangsa pasar telah menyusut dari 20% menjadi kurang dari 1% dalam kurun waktu hanya lima tahun. Pemain lokal pun telah menguasai pasar handphone China.
Meskipun penjualan smartphone Samsung kurang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir, dalam kuartal pertama (Q1) 2019 terjadi peningkatan penjualan 40%. Namun itu belum bisa menyelamatkan jumlah produksinya di pabrik.
Majalah keuangan Caixin mengatakan, Samsung telah mulai menawarkan redundansi sukarela kepada karyawannya di Huizhou.
Sementara juru bicara Samsung di China mengatakan kepada Reuters, akan ada beberapa penyesuaian pada volume produksi dan staf. Tetapi media setempat, MyDrivers mengutip seorang pejabat pabrik, mengungkap, bahwa manufaktur beroperasi secara normal. Dia tidak menyatakan apakah pabrik akan tutup pada bulan September seperti yang dikatakan beberapa sumber setempat.
Selain pabrik di China, Samsung juga memproduksi perangkat di Vietnam dan India, dengan output masing-masing mencapai 240 juta dan 67 juta unit. Mereka juga membangun pabrik di Uttar Pradesh untuk memproduksi 120 juta unit handphone pada 2021.
(mim)