Google Bersihkan Play Store dari Aplikasi Nakal Asal China

Senin, 29 April 2019 - 19:03 WIB
Google Bersihkan Play...
Google Bersihkan Play Store dari Aplikasi Nakal Asal China
A A A
MOUNTAIN VIEW - Developer atau pengembang aplikasi Android yang sukses dengan lebih dari setengah miliar pemasangan kreditnya memutuskan menghapus aplikasi dari Google Play Store.

Laman Phone Arena melaporkan, DO Global yang berbasis di China, telah menghapus 46 aplikasi dari Google Android Storefront. Vonis ini menyusul penyelidikan yang dilakukan oleh BuzzFeed pascapenemuan masalah serius dengan aplikasi yang dihapus.

Sebelum Google mulai mengambil tindakan terhadap pengembang, DO Global yang memiliki sekitar 100 aplikasi di Google Play Store, menjadikan ini salah satu tindakan terbesar yang pernah diambil terhadap pengembang aplikasi oleh Google. Aplikasi yang tersisa juga akan segera dihapus.

DO Global adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan internet terkenal China, Baidu. Tapi tahun lalu, unit itu diputus dan Baidu mempertahankan 34% saham.

Laporan awal dari BuzzFeed mengatakan, setidaknya enam aplikasi dari DO Global akan mengklik iklan bahkan jika aplikasi tersebut tidak digunakan. Firma keamanan online, Checkpoint, bekerja sama dengan BuzzFeed, menemukan aplikasi-aplikasi yang diisi malware berlabel PreAMo.

Aplikasi-aplikasi ini secara curang mengklik iklan banner yang dilayani oleh jaringan iklan seluler Presage, Admob, dan Mopub. Checkpoint menyatakan, malware diinstal dari enam aplikasi dan totalnya ada 90 juta kali.

Beberapa aplikasi yang terlibat pengkreditan pengembang seperti "Pic Tools Group" dan "Photo Artist Studio", dan kepemilikan mereka yang sebenarnya disembunyikan oleh DO Global. Ini pelanggaran lain dari aturan Play Store.

Informasi kontak pengembang juga berbeda di beberapa aplikasi atau dengan kata lain menggelapkan pemilik sebenarnya. Nama sebenarnya, termasuk aplikasi, seperti RAM Master-Memory Optimizer; Photo Editor-Makeup Camera & Photo Effects dan Crashy Cops.

DO Global sendiri mengklaim bahwa aplikasinya memiliki 250 juta pengguna aktif bulanan, dan mengatakan bahwa platform iklan selulernya mencapai 800 juta orang.

"Kami sepenuhnya memahami keseriusan dugaan tersebut. Oleh karena itu, setelah membaca laporan tentang aplikasi kami, kami segera melakukan penyelidikan internal mengenai masalah ini. Kami menyesal menemukan penyimpangan dalam beberapa penggunaan produk kami atas iklan AdMob. Mengingat hal ini, kami sepenuhnya memahami dan menerima keputusan Google," kata Do Global dalam keterangan resminya.

"Selain itu, kami secara aktif bekerja sama dengan mereka dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap aplikasi yang terlibat ... bergerak maju, kami akan secara ketat mengikuti peraturan yang relevan dan terus melakukan tinjauan komprehensif terhadap produk kami. Terakhir, selama proses ini, kami telah menyebabkan kesalahpahaman dan keprihatinan besar karena kami tidak dapat berkomunikasi secara tepat waktu dan memberikan informasi lengkap. Kami menawarkan permintaan maaf tulus kami," kata DO Global lagi.

Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan, mereka akan selalu menyelidiki perilaku jahat yang terdapat di aplikasi. Ketika mereka menemukan pelanggaran, ini akan mencegah pengembang memonetisasi aplikasi melalui AdMob dan/atau menghapus aplikasi dari Play Store. (Nabil Alfaruq)
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9486 seconds (0.1#10.140)