Terus Rugi, LG Setop Produksi Smartphone Flagship di Korea
Kamis, 25 April 2019 - 11:00 WIB
Terus Rugi, LG Setop Produksi Smartphone Flagship di Korea
A
A
A
SEOUL - Bisnis smartphone LG terus berjuang untuk tetap bertahan selama beberapa tahun terakhir, tapi perusahaan masih berharap bisa meraup untung. Pada titik ini, lonjakan mendadak dalam penjualan ponsel cerdas tampaknya tidak mungkin terjadi sehingga perusahaan baru-baru ini fokus pada langkah-langkah penghematan, salah satunya menghentikan produksi ponsel cerdas di negara asalnya.
Melansir Yonhap News Agency, Reuters melaporkan, LG berencana mengalihkan produksi smartphone di Korea ke pabrik di Vietnam. Tujuannya membantu membalikkan posisi divisi smartphone yang terus merugi.
Saat ini, rencana produksi ponsel cerdas LG di Korea Selatan berfokus pada produksi ponsel pintar andalan. Tidak jelas apakah ponsel cerdas kelas menengah dan menengah juga dibuat di pabrik di sana, tapi hasil produksi saat ini menyumbang 10-20% dari total produksi handphone LG.
LG masih memiliki basis produksi di Brasil, China, India, dan Vietnam sehingga pengembangan terbaru ini tentu saja tidak berarti menjadi adalah akhir perjalanan merek Korea Selatan itu di pasaran ponsel global. Meski demikian, perusahaan terus mengalami penurunan penjualan dan bisa segera kehilangan posisi ketiganya di AS untuk diambil alih oleh Motorola.
Sejarah telah menunjukkan kepada dunia terkait ketatnya industri seluler. Lihat saja Sony yang hampir mustahil mencapai profitabilitas tanpa semacam pertumbuhan, tidak peduli berapa banyak upaya yang dilakukan untuk memotong biaya produksi.
Melansir Yonhap News Agency, Reuters melaporkan, LG berencana mengalihkan produksi smartphone di Korea ke pabrik di Vietnam. Tujuannya membantu membalikkan posisi divisi smartphone yang terus merugi.
Saat ini, rencana produksi ponsel cerdas LG di Korea Selatan berfokus pada produksi ponsel pintar andalan. Tidak jelas apakah ponsel cerdas kelas menengah dan menengah juga dibuat di pabrik di sana, tapi hasil produksi saat ini menyumbang 10-20% dari total produksi handphone LG.
LG masih memiliki basis produksi di Brasil, China, India, dan Vietnam sehingga pengembangan terbaru ini tentu saja tidak berarti menjadi adalah akhir perjalanan merek Korea Selatan itu di pasaran ponsel global. Meski demikian, perusahaan terus mengalami penurunan penjualan dan bisa segera kehilangan posisi ketiganya di AS untuk diambil alih oleh Motorola.
Sejarah telah menunjukkan kepada dunia terkait ketatnya industri seluler. Lihat saja Sony yang hampir mustahil mencapai profitabilitas tanpa semacam pertumbuhan, tidak peduli berapa banyak upaya yang dilakukan untuk memotong biaya produksi.
(mim)
