Dicap Berbahaya, Trump Pastikan 5G Bikinan AS Aman

Senin, 15 April 2019 - 16:10 WIB
Dicap Berbahaya, Trump...
Dicap Berbahaya, Trump Pastikan 5G Bikinan AS Aman
A A A
NEW YORK - Sempat menolak namun usai korea Selatan menjadi negara pertama di dunia yang memakai jaringan 5G, Seperti tak mau kalah Amerika Serikat sesumbar tak hanya ingin gunakan 5G tetapi juga 6G.

Februari lalu, Presiden Donald Trump menuliskan tweet “Saya ingin 5G, bahkan 6G, teknologi di Amerika Serikat sesegera mungkin. Jauh lebih kuat, cepat, dan pintar dari standar sekarang. Perusahaan Amerika harus meningkatkan usaha mereka, atau akan tertinggal.” seperti ditulis dari CNBC Senin (15/4/2019).

Dilansir dari phonearena, Trump mengatakan bahwa AS harus memenangkan perlombaan menjadi 5G. Presiden menegaskan sejak tahun 92 AS telah mendukung 5G dibandingkan dengan 48 pasar di Korea Selatan.

AT&T sudah menawarkan ponsel 5G melalui undangan di 19 pasar melalui penggunaan hot spot seluler Netgear Nighthawk 5G. Verizon baru-baru ini mematikan sinyal pada ponsel 5G di Chicago dan Minneapolis, dan jaringan dapat diakses menggunakan Moto Z3 dengan Mod Moto 5G. T-Mobile dan Sprint akan meluncurkan layanan 5G mereka akhir tahun ini.

Kecepatan data 5G sepuluh kali lebih cepat dari kecepatan 4G LTE dan pada akhirnya akan membantu melahirkan perusahaan dan layanan baru. Misalnya, jaringan 4G LTE membantu menciptakan industri berbagi perjalanan, yang telah mengubah Uber dan Lyft menjadi perusahaan multi-miliar dolar.

Film yang biasanya memerlukan beberapa menit untuk mengunduh, dengan 5G hanya perlu hitungan detik saja.

FCC mengumumkan lelang spektrum terbesar dalam sejarah AS. Mulai 10 Desember, operator akan diizinkan untuk menawar pada "3.400MHz dari 37 GHz, 39GHz, dan 47 GHz Band." Agensi mengatakan bahwa pelelangan "penting untuk memastikan kepemimpinan AS dalam 5G." Lelang besar terakhir yang diadakan oleh FCC diselesaikan beberapa tahun yang lalu ketika T-Mobile membeli 31MHz dari spektrum 600MHz frekuensi rendah. (NABIL ALFARUQ)
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1196 seconds (0.1#10.140)