Takut Ditinggal, WhatsApp Hati-hati Kembangkan Platform Business

Rabu, 27 Maret 2019 - 22:00 WIB
Takut Ditinggal, WhatsApp...
Takut Ditinggal, WhatsApp Hati-hati Kembangkan Platform Business
A A A
JAKARTA - WhatsApp telah resmi memperkenalkan WhatsApp for Business pada awal 2018. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara Asia pertama yang sudah bisa menggunakannya.

Platform yang berdiri sendiri (standalone) ini menyasar kalangan pebisnis mulai dari perusahaan besar hingga UKM. WhatsApp for Business memungkinkan para pengguna lebih komunikatif dengan konsumennya, hal yang sama dengan konsep yang diusung aplikasi Line@.

Namun Country Manager Insider Indonesia, Joe Harahap, mengatakan, WhatsApp sepertinya tidak akan mengekor seperti aplikasi bisnis lain yang sudah ada. Karena jika WhatsApp berubah menjadi open platform berpotensi ditinggalkan para penggunanya.

"Sepertinya WhatsApp amat sangat berhati-hati untuk membuka akses platform mereka di bisnis, karena melihat banyak contoh seperti Line, BBM, Wechat begitu bisnis mulai masuk akhrinya personalisai message ga kepake," katanya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Tapi Joe mengatakan, keputusan akan bergantung pada business decision WhatsApp sendiri. Mereka harus memilih antara private atau publik.

"Karena takut akan ditinggalkan sama user, karena ini fakta di other messaging. Karena ketika pesan berbentuk promosi masuk, user-nya mulai hilang. Rasanya WhatsApp sangat berhati-hati," kata Joe.

WhatsApp sendiri sampai saat ini diketahui memang belum mau membuka keran platform bisnisnya 100%. Mereka masih melakukan kurasi terhadap template chat yang dikirimkan para pengguna WhatsApp for Business.

Karena jika berfokus pada menginginkan mendapatkan revenue, WhatsApp Business bisa mengorbankan sisi kenyamanan para pengguna.

"Kalau saya pribadi sih menilai sesuatu yang privat dijadikan publik. Karena akhirnya user akan memilih stay di ruang publik, of course menerima informasi yang banyak tapi personal touch jadi hilang," pungkasnya.WhatsApp Dinilai Hati-hati Kembangkan Platform BusinessJAKARTA - WhatsApp telah resmi memperkenalkan WhatsApp for Business pada awal 2018. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara Asia pertama yang sudah bisa menggunakannya.Platform yang berdiri sendiri (standalone) ini menyasar kalangan pebisnis mulai dari perusahaan besar hingga UKM. WhatsApp for Business memungkinkan para pengguna lebih komunikatif dengan konsumennya, hal yang sama dengan konsep yang diusung aplikasi Line@.Namun Country Manager Insider Indonesia, Joe Harahap, mengatakan bahwa WhatsApp sepertinya tidak akan mengekor seperti aplikasi bisnis lain yang sudah ada. Karena jika WhatsApp berubah menjadi open platform berpotensi membuat WhatsApp ditinggalkan oleh para penggunanya."Sepertinya WhatsApp amat sangat berhati-hati untuk membuka akses platform mereka di bisnis, karena melihat banyak contoh seperti Line, BBM, Wechat begitu bisnis mulai masuk akhrinya personalisai message ga kepake," ujarnya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (27/3/2019).Tapi Joe mengatakan bahwa keputusan akan bergantung pada business decision WhatsApp sendiri. Mereka harus memilih antara privat dan publik."Karena takutnya akan ditinggalkan sama user, karena ini fakta di other messaging. Karena ketika pesan berbentuk promosi masuk, user-nya mulai hilang. Rasanya WhatsApp sangat berhati-hati," kata Joe.WhatsApp sendiri sampai saat ini diketahui memang belum mau membuka keran platform bisnisnya seratus persen, mereka masih melakukan kurasi terhadap template chat yang dikirimkan para pengguna WhatsApp for Business.Karena jika berfokus pada menginginkan mendapatkan revenue, WhatsApp Business bisa mengorbankan sisi kenyamanan para pengguna."Kalau saya pribadi sih menilai sesuatu yang privat dijadikan publik. Karena akhirnya user akan memilih stay di ruang publik, of course menerima informasi yang banyak tapi personal touch jadi hilang," pungkasnya.
(mim)
Berita Terkait
Jadi Fitur Wajib, Ini...
Jadi Fitur Wajib, Ini Cara Aktifkan Autentikasi Dua Langkah di Facebook, Instagram dan WhatsApp
WhatsApp Uji Coba Fitur...
WhatsApp Uji Coba Fitur Holiday Mode dan Arsip Otomatis, Apa Manfaatnya?
WhatsApp Bakal Pasang...
WhatsApp Bakal Pasang Spanduk di Aplikasi, Soal Penjelasan Kebijakan Privasi
WhatsApp Akan Bisa Digunakan...
WhatsApp Akan Bisa Digunakan Dibanyak Perangkat Sekaligus
WhatsApp Web Sedang...
WhatsApp Web Sedang Uji Coba Panggilan Suara dan Video
WhatsApp sedang Siapkan...
WhatsApp sedang Siapkan Fitur Buka Kunci dengan Pemindai Wajah
Berita Terkini
Era Baru Telah Dimulai...
Era Baru Telah Dimulai dengan Kehadiran HUAWEI Mate XT | ULTIMATE DESIGN di Indonesia, Smartphone Triple Foldable yang Mengguncang Industri
11 menit yang lalu
Sambut A Minecraft Movie,...
Sambut A Minecraft Movie, Cinepolis Cinemas Luncurkan Virtual Cinema Experience
12 jam yang lalu
Warga AS Borong Produk...
Warga AS Borong Produk China di TikTok dan Amazon
13 jam yang lalu
Washington Gelar Sidang...
Washington Gelar Sidang Kasus Antimonopoli Meta
19 jam yang lalu
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
20 jam yang lalu
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
23 jam yang lalu
Infografis
Pakistan Kembangkan...
Pakistan Kembangkan Rudal Canggih Jadi Ancaman bagi AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved