Nokia 7 Plus Dicurigai Kirim Data Pengguna ke China
A
A
A
BEIJING - Sebuah laporan mengejutkan menunjukan bahwa smartphone Nokia 7 Plus diam-diam mengirmkan data dan informasi pengguna secara rinci ke China. Hal itu tengah diselidiki oleh Ombudsman perlindungan data Finlandia.
Pejabat lembaga data Finlandi, Reijo Aarnio mengatakan bahwa pihaknya akan menginvestigasi apakah ada pelanggaran yang melibatkan informasi pribadi dan jika tuduhan itu benar akan ditindaklanjuti melalui proses hukum.
Isu ini bermula dari perusahaan penyiaran publik Norwegia, NRK melaporkan pada hari Kamis pelanggaran data terkait dengan model Nokia 7 Plus, yang secara lisensi dipegang oleh HMD Global.
NRK menyatakan isu ini diketahui setelah seorang pengguna Nokia 7 Plus menghubungi mereka, karena ponselnya kadang menghubungi server tertentu, mengirim data dalam format yang tidak tersandi.
NRK mengatakan HMD menolak untuk mengatakan siapa yang memiliki server.
Pihak HMD sendiri mengaku tidak ada informasi pribadi yang dibagikan ke pihak ketiga, namun memang ada gangguan teknis pada software di sebagian Nokia 7 Plus dan saat ini telah diperbaiki.
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa tidak ada informasi pribadi yang telah dibagiakna kepihak ketiga manapun, data semacam itu tidak pernah diproses dan tidak ada orang yang bisa teridentifikasi berbasis data ini," kata HMD Global dilansir laman Reuters, Jumat (22/3/2019).
"Kesalahan dalam proses pengemasan perangkat lunak dalam satu batch di satu model perangkat (Nokia 7 Plus)," imbuh HMD.
Tuduhan Amerika Serikat bahwa raksasa telekomunikasi China, Huawei, memiliki risiko spionase telah meningkatkan kekhawatiran keamanan pemerintah Barat.
Pejabat lembaga data Finlandi, Reijo Aarnio mengatakan bahwa pihaknya akan menginvestigasi apakah ada pelanggaran yang melibatkan informasi pribadi dan jika tuduhan itu benar akan ditindaklanjuti melalui proses hukum.
Isu ini bermula dari perusahaan penyiaran publik Norwegia, NRK melaporkan pada hari Kamis pelanggaran data terkait dengan model Nokia 7 Plus, yang secara lisensi dipegang oleh HMD Global.
NRK menyatakan isu ini diketahui setelah seorang pengguna Nokia 7 Plus menghubungi mereka, karena ponselnya kadang menghubungi server tertentu, mengirim data dalam format yang tidak tersandi.
NRK mengatakan HMD menolak untuk mengatakan siapa yang memiliki server.
Pihak HMD sendiri mengaku tidak ada informasi pribadi yang dibagikan ke pihak ketiga, namun memang ada gangguan teknis pada software di sebagian Nokia 7 Plus dan saat ini telah diperbaiki.
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa tidak ada informasi pribadi yang telah dibagiakna kepihak ketiga manapun, data semacam itu tidak pernah diproses dan tidak ada orang yang bisa teridentifikasi berbasis data ini," kata HMD Global dilansir laman Reuters, Jumat (22/3/2019).
"Kesalahan dalam proses pengemasan perangkat lunak dalam satu batch di satu model perangkat (Nokia 7 Plus)," imbuh HMD.
Tuduhan Amerika Serikat bahwa raksasa telekomunikasi China, Huawei, memiliki risiko spionase telah meningkatkan kekhawatiran keamanan pemerintah Barat.
(wbs)