Pengamat Desak Facebook Tutup Layanan Live Streaming Sementara
A
A
A
JAKARTA - Aksi salah satu penembak brutal di Selandia Baru yang merekam tindakannya dengan melakukan live streaming di Facebook mendapatkan banyak kecaman.
Soal aksi tersebut, Pengamat TI dari ICT Institute, Heri Sutadi, mengatakan bahwa platform apapun yang memiliki kemampuan untuk menyiarkan tayangan langsung memang berpotensi digunakan terjadi untuk hal-hal negatif.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa tindakan seperti ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Facebook.
"Ketika menyediakan layanan live streaming harusnya Facebook memiliki fasilitas memonitor konten apa saja yang sedang tayang dan dalam hitungan detik dapat menyetop tayangan bilamana terjadi hal yang negatif seperti ada orang mau bunuh diri atau penembakan seperti yg terjadi di Selandia Baru," ujar Heru saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (15/3/2019).
Jika tak memiliki kemampuan tersebut, menurut Heri lebih baik tidak usah memberikan layanan atau fitur live streaming.
Dengan kejadian ini, selain mengutuk pelaku penembakan, Heri menilai secara internasional publik juga perlu bersama-sama memepertanyakan atau menyerukan agar Facebook untuk sementara menutup layanan live streaming mereka.
"Sampai mereka memiliki kemampuan monitoring dan menyetop tayangan yang di negara manapun tidak dibenarkan untuk ditayangkan," pungkasnya.
Soal aksi tersebut, Pengamat TI dari ICT Institute, Heri Sutadi, mengatakan bahwa platform apapun yang memiliki kemampuan untuk menyiarkan tayangan langsung memang berpotensi digunakan terjadi untuk hal-hal negatif.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa tindakan seperti ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Facebook.
"Ketika menyediakan layanan live streaming harusnya Facebook memiliki fasilitas memonitor konten apa saja yang sedang tayang dan dalam hitungan detik dapat menyetop tayangan bilamana terjadi hal yang negatif seperti ada orang mau bunuh diri atau penembakan seperti yg terjadi di Selandia Baru," ujar Heru saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (15/3/2019).
Jika tak memiliki kemampuan tersebut, menurut Heri lebih baik tidak usah memberikan layanan atau fitur live streaming.
Dengan kejadian ini, selain mengutuk pelaku penembakan, Heri menilai secara internasional publik juga perlu bersama-sama memepertanyakan atau menyerukan agar Facebook untuk sementara menutup layanan live streaming mereka.
"Sampai mereka memiliki kemampuan monitoring dan menyetop tayangan yang di negara manapun tidak dibenarkan untuk ditayangkan," pungkasnya.
(wbs)