Facebook Kembali Diterjang Gelombang Baru Kritik Keamanan Data Pengguna
A
A
A
CALIFORNIA - Jejaring sosial paling populer di dunia, yakni Facebook, kembali menjadi perusahaan teknologi paling kontroversial. Akhir-akhir ini kritik banyak dilayangkan karena dituding mengeksploitasi pengambilan data akun pengguna.
Ironisnya, kontroversi terbaru seputar praktik meragukan Facebook dalam hal keamanan data akun berfokus pada masalah yang tak sepenuhnya baru.
Laman Phone Arena, Senin (4/3/2019), melaporkan, Jeremy Burge dari Emojipedia telah melakukan sejumlah penelusuran mendalam terkait praktik keamanan Facebook. Hasilnya, dia menemukan sejumlah hal sangat mengganggu yang mungkin tidak disadari oleh banyak pengguna Facebook.
Pertama dan utama, ada alasan bagus untuk mencurigai fitur otentikasi dua faktor layanan jejaring sosial ini. Yakni, tentang semakin melemahkan privasi pengguna daripada memperkuat keamanan media sosial. Otentikasi dua faktor atau 2FA sendiri merupakan cara yang bagus untuk memastikan seseorang yang mencoba meretas akun pengguna perlu menghapus beberapa rintangan sebelum melakukannya. Tetapi Facebook tampaknya memiliki motif tersembunyi untuk mendorong kita agar lebih melindungi akun.
Nomor telepon yang kadang-kadang diminta untuk diverifikasi sebagai cadangan login Facebook sebenarnya juga digunakan sebagai metode "cari" untuk "teman" agar dapat melacak pengguna secara default. Dengan kata lain, orang-orang dapat mencari nomor telepon Anda di Facebook dan mengaitkannya dengan nama dan informasi lainnya. Meskipun tujuan Anda membagikan nomor itu dengan Facebook pada awalnya sama sekali berbeda.
Apa yang lebih buruk daripada kenyataan ini ialah praktik standar kita tidak dapat menyingkirkan "fitur" yang dicari dari menu pengaturan. Yang dapat dilakukan membatasi informasi hanya di mata "teman" Facebook atau "teman-teman" daripada "semua orang".
Tentu saja, otentikasi 2FA tidak wajib -setidaknya tidak untuk profil pribadi. Namun jika Anda sudah mengatur fitur "keamanan", tampaknya tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mencegah Facebook menggunakan nomor telepon Anda.
Itu tidak hanya mencakup pengaturan "mencari" ini, tapi juga berbagi pengiklan dan pada dasarnya menggabungkan profil Facebook, Instagram, dan WhatsApp Anda untuk "menautkan identitas pegguna di setiap platform di internet". Sementara beberapa akan menyebut itu nyaman, tapi yang lain melihat dengan skeptis atau ngeri.
Ini pada dasarnya apa yang ingin Mark Zuckerberg buat resmi dalam waktu dekat dengan menggabungkan layanan raksasa teknologi Messenger, WhatsApp, dan Instagram. Yang jelas teknologi itu bisa dicegah oleh regulator industri di seluruh dunia.
Ironisnya, kontroversi terbaru seputar praktik meragukan Facebook dalam hal keamanan data akun berfokus pada masalah yang tak sepenuhnya baru.
Laman Phone Arena, Senin (4/3/2019), melaporkan, Jeremy Burge dari Emojipedia telah melakukan sejumlah penelusuran mendalam terkait praktik keamanan Facebook. Hasilnya, dia menemukan sejumlah hal sangat mengganggu yang mungkin tidak disadari oleh banyak pengguna Facebook.
Pertama dan utama, ada alasan bagus untuk mencurigai fitur otentikasi dua faktor layanan jejaring sosial ini. Yakni, tentang semakin melemahkan privasi pengguna daripada memperkuat keamanan media sosial. Otentikasi dua faktor atau 2FA sendiri merupakan cara yang bagus untuk memastikan seseorang yang mencoba meretas akun pengguna perlu menghapus beberapa rintangan sebelum melakukannya. Tetapi Facebook tampaknya memiliki motif tersembunyi untuk mendorong kita agar lebih melindungi akun.
Nomor telepon yang kadang-kadang diminta untuk diverifikasi sebagai cadangan login Facebook sebenarnya juga digunakan sebagai metode "cari" untuk "teman" agar dapat melacak pengguna secara default. Dengan kata lain, orang-orang dapat mencari nomor telepon Anda di Facebook dan mengaitkannya dengan nama dan informasi lainnya. Meskipun tujuan Anda membagikan nomor itu dengan Facebook pada awalnya sama sekali berbeda.
Apa yang lebih buruk daripada kenyataan ini ialah praktik standar kita tidak dapat menyingkirkan "fitur" yang dicari dari menu pengaturan. Yang dapat dilakukan membatasi informasi hanya di mata "teman" Facebook atau "teman-teman" daripada "semua orang".
Tentu saja, otentikasi 2FA tidak wajib -setidaknya tidak untuk profil pribadi. Namun jika Anda sudah mengatur fitur "keamanan", tampaknya tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mencegah Facebook menggunakan nomor telepon Anda.
Itu tidak hanya mencakup pengaturan "mencari" ini, tapi juga berbagi pengiklan dan pada dasarnya menggabungkan profil Facebook, Instagram, dan WhatsApp Anda untuk "menautkan identitas pegguna di setiap platform di internet". Sementara beberapa akan menyebut itu nyaman, tapi yang lain melihat dengan skeptis atau ngeri.
Ini pada dasarnya apa yang ingin Mark Zuckerberg buat resmi dalam waktu dekat dengan menggabungkan layanan raksasa teknologi Messenger, WhatsApp, dan Instagram. Yang jelas teknologi itu bisa dicegah oleh regulator industri di seluruh dunia.
(mim)