Lalamove Siap Perluas Jangkauan Pengiriman di Asia
A
A
A
JAKARTA - Lalamove, penyedia jasa logistik dan on-demand delivery terkemuka di Asia mendapatkan pendanaan dengan nilai total USD300 juta atau setara Rp 4,2 Triliun yang dipimpin oleh Hillhouse Capital pada tahap D1 dan Sequoia China di tahap D2.
Investor – investor yang lain yang berpartisipasi pada putaran ini adalah Eastern Bell Venture Capital, PV Capital dan investor yang telah bergabung sebelumnya termasuk ShunWei Capital, Xiang He Capital, MindWorks Ventures.
Pendanaan kali ini merupakan bentuk pernyataan serta kepercayaan dari para investor atas perkembangan Lalamove yang terus meningkat. Kucuran dana ini akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas teknologi dan inovasi di Tiongkok dan Asia Tenggara, serta perluasan India, dan bisnis – bisnis baru seperti penjualan mobil.
“Teknologi menentukan pencapaian yang dapat diraih industri logistik, dan manajemen Lalamove telah memprioritaskan hal ini,” ungkap Lei Zhang, sebagai founder dan CEO Hillhouse Capital. “Kami sangat terkesan dengan kesuksesan perusahaan ini di Asia Tenggara dan Tiongkok, dan percaya terhadap kemampuannya untuk membawa layanan pengiriman yang efisien dan nyaman ke dalam sektor ini.”
“Shing adalah panutan untuk generasi baru dan pebisnis inovatif Hongkong. Dibesarkan di Hongkong dan dengan latar belakang studinya di Stanford University, Shing kembali dan terjun dalam gelombang bisnis “Internet Plus”, dan menjadi figur pebisnis yang sukses”, ungkap Neil Shen, founder dan partner di Sequoia China. Dipicu oleh teknologi, inovasi, operasional yang lancar, platform efisien dan layanan yang berkualitas, Lalamove berhasil membedakan dirinya dari pemain lain dan menjadi bagian terbaik dalam industri ini. Dari permulaan, Lalamove telah menjaga visi globalnya dalam mengimplementasikan 2 strategi jitu, yaitu fokus dalam pasar domestik dan internasional. Hasilnya, perusahaan ini telah menjadi salah satu perusahaan terbaik di Greater Bay Area. Dengan Shing sebagai pimpinan, perusahaan ini akan menjadi contoh yang luar biasa untuk perusahaan mendunia asal negeri Tiongkok.
Selain perkembangan signifikan dari bisnis Lalamove di negeri Tiongkok (mainland China), hal ini juga disertai dengan peresmian 3 negara baru yaitu Malaysia, Indonesia dan India sebagai yang paling baru. Secara keseluruhan, Lalamove telah beroperasi di 11 kota di Asia di luar dari Tiongkok (mainland China) dan akan terus memperluas bisnisnya ke banyak kota dalam waktu dekat dengan fokus yang utama sekarang adalah India.
Shing, sebagai pendiri dan CEO dari Lalamove mengungkapkan , “Saya sangat berterima kasih kepada Hillhouse Capital Group, Sequoia China, dan kepada seluruh pemegang saham baru maupun lama untuk kepercayaan dan dukungannya. Dalam waktu 5 tahun terakhir, Nilai dari Produk Domestik Bruto industri logistik di Tiongkok telah berkurang dari 18% ke 14.6% yang artinya industri ini menjadi efisien terhadap biaya, dan kami yakin bahwa dampak dari penetrasi internet dan teknologi baru akan terus membantu efisiensi dalam sektor logistik dan Lalamove telah memprioritaskan dirinya dalam transformasi ini.”
Didirikan di Hong Kong pada tahun 2013, Lalamove menjadi platform terkemuka dalam mencocokan pengguna dan mitra pengemudi untuk memberikan layanan pengiriman intra kota dan on-demand delivery. Di tahun 2014, Lalamove masuk ke Tiongkok dan tetap menjaga pengembangan bisnisnya ke 2 arah yaitu pasar di Tiongkok dan Asia Tenggara. Saat ini, Lalamove telah memiliki 3 juta pengemudi terdaftar dan melayani lebih dari 28 juta pengguna.
Rio Aristo, Country Director Lalamove Indonesia menyimpulkan: “Bentuk dari kepercayaan dari investor akan meningkatkan kapabilitas kami dalam memberikan kualitas yang lebih baik khususnya pada segmen bisnis (B2B), percepatan waktu pengiriman serta inovasi-inovasi baru dari teknologi yang kami miliki. Dengan kenaikan permintaan dari segmen bisnis yang membutuhkan integrasi sistem tanpa hambatan, kendaraan niaga dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar lokal, kami disini memiliki tujuan untuk membawa pasar Indonesia menjadi lebih progresif.”
Investor – investor yang lain yang berpartisipasi pada putaran ini adalah Eastern Bell Venture Capital, PV Capital dan investor yang telah bergabung sebelumnya termasuk ShunWei Capital, Xiang He Capital, MindWorks Ventures.
Pendanaan kali ini merupakan bentuk pernyataan serta kepercayaan dari para investor atas perkembangan Lalamove yang terus meningkat. Kucuran dana ini akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas teknologi dan inovasi di Tiongkok dan Asia Tenggara, serta perluasan India, dan bisnis – bisnis baru seperti penjualan mobil.
“Teknologi menentukan pencapaian yang dapat diraih industri logistik, dan manajemen Lalamove telah memprioritaskan hal ini,” ungkap Lei Zhang, sebagai founder dan CEO Hillhouse Capital. “Kami sangat terkesan dengan kesuksesan perusahaan ini di Asia Tenggara dan Tiongkok, dan percaya terhadap kemampuannya untuk membawa layanan pengiriman yang efisien dan nyaman ke dalam sektor ini.”
“Shing adalah panutan untuk generasi baru dan pebisnis inovatif Hongkong. Dibesarkan di Hongkong dan dengan latar belakang studinya di Stanford University, Shing kembali dan terjun dalam gelombang bisnis “Internet Plus”, dan menjadi figur pebisnis yang sukses”, ungkap Neil Shen, founder dan partner di Sequoia China. Dipicu oleh teknologi, inovasi, operasional yang lancar, platform efisien dan layanan yang berkualitas, Lalamove berhasil membedakan dirinya dari pemain lain dan menjadi bagian terbaik dalam industri ini. Dari permulaan, Lalamove telah menjaga visi globalnya dalam mengimplementasikan 2 strategi jitu, yaitu fokus dalam pasar domestik dan internasional. Hasilnya, perusahaan ini telah menjadi salah satu perusahaan terbaik di Greater Bay Area. Dengan Shing sebagai pimpinan, perusahaan ini akan menjadi contoh yang luar biasa untuk perusahaan mendunia asal negeri Tiongkok.
Selain perkembangan signifikan dari bisnis Lalamove di negeri Tiongkok (mainland China), hal ini juga disertai dengan peresmian 3 negara baru yaitu Malaysia, Indonesia dan India sebagai yang paling baru. Secara keseluruhan, Lalamove telah beroperasi di 11 kota di Asia di luar dari Tiongkok (mainland China) dan akan terus memperluas bisnisnya ke banyak kota dalam waktu dekat dengan fokus yang utama sekarang adalah India.
Shing, sebagai pendiri dan CEO dari Lalamove mengungkapkan , “Saya sangat berterima kasih kepada Hillhouse Capital Group, Sequoia China, dan kepada seluruh pemegang saham baru maupun lama untuk kepercayaan dan dukungannya. Dalam waktu 5 tahun terakhir, Nilai dari Produk Domestik Bruto industri logistik di Tiongkok telah berkurang dari 18% ke 14.6% yang artinya industri ini menjadi efisien terhadap biaya, dan kami yakin bahwa dampak dari penetrasi internet dan teknologi baru akan terus membantu efisiensi dalam sektor logistik dan Lalamove telah memprioritaskan dirinya dalam transformasi ini.”
Didirikan di Hong Kong pada tahun 2013, Lalamove menjadi platform terkemuka dalam mencocokan pengguna dan mitra pengemudi untuk memberikan layanan pengiriman intra kota dan on-demand delivery. Di tahun 2014, Lalamove masuk ke Tiongkok dan tetap menjaga pengembangan bisnisnya ke 2 arah yaitu pasar di Tiongkok dan Asia Tenggara. Saat ini, Lalamove telah memiliki 3 juta pengemudi terdaftar dan melayani lebih dari 28 juta pengguna.
Rio Aristo, Country Director Lalamove Indonesia menyimpulkan: “Bentuk dari kepercayaan dari investor akan meningkatkan kapabilitas kami dalam memberikan kualitas yang lebih baik khususnya pada segmen bisnis (B2B), percepatan waktu pengiriman serta inovasi-inovasi baru dari teknologi yang kami miliki. Dengan kenaikan permintaan dari segmen bisnis yang membutuhkan integrasi sistem tanpa hambatan, kendaraan niaga dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar lokal, kami disini memiliki tujuan untuk membawa pasar Indonesia menjadi lebih progresif.”
(wbs)