Hadirkan Internet Berkualitas, Net1 Indonesia Hadir di Desa-Desa
A
A
A
JAKARTA - Semangat pemerataan akses komunikasi internet berbasis 4G LTE berkualitas dari Sabang sampai Merauke kian digencarkan, pasalnya internet sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan lagi dari kehidupan masyarakat di Indonesia bahkan sampai ke pelosok. Namun, kemewahan akses ini baru dapat dinikmati sebagian besar masyarakat yang berada di kota besar, perlu biaya yang tidak sedikit serta komitmen yang tinggi dari Pemerintah, mulai dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah.
Menjawab tantangan ini, Pemerintah menargetkan Indonesia merdeka sinyal pada tahun 2020 bersama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Sebagai bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), BAKTI mengajak seluruh operator penyedia jasa telekomunikasi yang ada di Indonesia untuk turut membangun infrastruktur dan layanannya tidak hanya sebatas di pulau Jawa atau di kota besar saja. Melalui program Universal Service Obligation (USO) atau Kewajiban Pelayanan Universal (KPU), pemerintah menggandeng para operator untuk ikut berkontribusi dalam pemerataan akses telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia, menyasar 5.000 desa 3T agar dapat menikmati layanan telekomunikasi yang layak.
Sesuai ketentuan tentang USO yang tertuang dalam UU No.36 tahun 1999 dan PP No.52 tahun 2000, bahwa kewajiban pelayanan USO merupakan kewajiban penyediaan jaringan telekomunikasi oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi, masing-masing operator wajib menyetor dana USO yang nilainya sebesar 1,25 persen dari total bruto revenue atau pendapatan kotor mereka guna membangun infrastruktur untuk pemerataan akses telekomunikasi.
Tak sekedar wacana, Net1 layani desa-desa USO
Net1 Indonesia, satu-satunya pemilik frekuensi desa 450MHz, sesungguhnya telah hadir di desa-desa 3T yang sesuai dengan pemetaan target marketnya sejak awal. Hingga akhir 2018, Net1 Indonesia telah melayani koneksi internet 4G LTE di 26.124 desa dan 261 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia, sedangkan untuk target desa USO sudah dikuasai sebanyak 25%, antara lain Desa Bukit Sejahtera, Desa Bahapal Raya, Desa Mariah Nagur. Tahun 2019 Net1 akan tetap berkomitmen untuk membangun akses internet 4G khususnya di Desa 3T, tidak mustahil jika akan menuntaskan 100% dari sasaran desa USO di tahun mendatang.
“Dari sisi ekonomis, area geografis Indonesia memiliki medan yang berat terutama di area rural yang dahulu masih dilayani satelit dengan biaya yang tidak sedikit. Net1 telah membangun beberapa site yang tidak terjangkau oleh operator lain dan siap berkolaborasi dengan pemerintah agar pemerataan akses internet bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah 3T semakin cepat dan masif,” tutur Eko Budirahardjo, Direktur Legal & Regulatory Net1 Indonesia.
Tidak hanya menyediakan layanan voice saja, Net1 juga dilengkapi dengan layanan 4G LTE yang di-bundle dengan perangkat router sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik dari industri retail maupun korporasi.
Satu unit site BTS Net1 memiliki jangkauan maksimal hingga 100 kilometer, yang dapat menjangkau antarpulau kecil di wilayah Indonesia. Keuntungan lain dari teknologi 4G LTE 450MHz adalah potensinya untuk mendukung peluncuran layanan komunikasi machine-to-machine (M2M) seperti pengawasan video, telemetri, dan pelacakan, serta teknologi Internet of Things (IoT).
Menjawab tantangan ini, Pemerintah menargetkan Indonesia merdeka sinyal pada tahun 2020 bersama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Sebagai bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), BAKTI mengajak seluruh operator penyedia jasa telekomunikasi yang ada di Indonesia untuk turut membangun infrastruktur dan layanannya tidak hanya sebatas di pulau Jawa atau di kota besar saja. Melalui program Universal Service Obligation (USO) atau Kewajiban Pelayanan Universal (KPU), pemerintah menggandeng para operator untuk ikut berkontribusi dalam pemerataan akses telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia, menyasar 5.000 desa 3T agar dapat menikmati layanan telekomunikasi yang layak.
Sesuai ketentuan tentang USO yang tertuang dalam UU No.36 tahun 1999 dan PP No.52 tahun 2000, bahwa kewajiban pelayanan USO merupakan kewajiban penyediaan jaringan telekomunikasi oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi, masing-masing operator wajib menyetor dana USO yang nilainya sebesar 1,25 persen dari total bruto revenue atau pendapatan kotor mereka guna membangun infrastruktur untuk pemerataan akses telekomunikasi.
Tak sekedar wacana, Net1 layani desa-desa USO
Net1 Indonesia, satu-satunya pemilik frekuensi desa 450MHz, sesungguhnya telah hadir di desa-desa 3T yang sesuai dengan pemetaan target marketnya sejak awal. Hingga akhir 2018, Net1 Indonesia telah melayani koneksi internet 4G LTE di 26.124 desa dan 261 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia, sedangkan untuk target desa USO sudah dikuasai sebanyak 25%, antara lain Desa Bukit Sejahtera, Desa Bahapal Raya, Desa Mariah Nagur. Tahun 2019 Net1 akan tetap berkomitmen untuk membangun akses internet 4G khususnya di Desa 3T, tidak mustahil jika akan menuntaskan 100% dari sasaran desa USO di tahun mendatang.
“Dari sisi ekonomis, area geografis Indonesia memiliki medan yang berat terutama di area rural yang dahulu masih dilayani satelit dengan biaya yang tidak sedikit. Net1 telah membangun beberapa site yang tidak terjangkau oleh operator lain dan siap berkolaborasi dengan pemerintah agar pemerataan akses internet bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah 3T semakin cepat dan masif,” tutur Eko Budirahardjo, Direktur Legal & Regulatory Net1 Indonesia.
Tidak hanya menyediakan layanan voice saja, Net1 juga dilengkapi dengan layanan 4G LTE yang di-bundle dengan perangkat router sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik dari industri retail maupun korporasi.
Satu unit site BTS Net1 memiliki jangkauan maksimal hingga 100 kilometer, yang dapat menjangkau antarpulau kecil di wilayah Indonesia. Keuntungan lain dari teknologi 4G LTE 450MHz adalah potensinya untuk mendukung peluncuran layanan komunikasi machine-to-machine (M2M) seperti pengawasan video, telemetri, dan pelacakan, serta teknologi Internet of Things (IoT).
(wbs)