Ada Remote Canggih DJI untuk Penggemar dan Pengguna Mavic
A
A
A
DJI Mavic adalah drone yang paling mudah digunakan, paling canggih, dan paling kompak. Tetapi, bukan berarti tidak ada ruang untuk perbaikan. Karena itu, DJI merilis aksesori baru bernama DJI Smart Controller.
Remote control tersebut dirancang untuk bisa bekerja dengan teknologi Ocusync 2.0 yang dioptimalkan untuk varian DJI Mavic terbaru, Mavic 2 Pro, dan Mavic 2 Zoom. Banyak sekali fitur yang dibenamkan di remote pintar tersebut, yang diharapkan membuat para pilot tertarik.
Permasalahan yang paling sering dihadapi adalah soal layar. Selama ini pengguna mengendalikan DJI Mavic lewat remote yang tersambung ke layar ponsel. Namun, dalam kondisi siang terik, layar ponsel tidak dapat berfungsi maksimal. Sebab, secara otomatis prosesor ponsel akan meredupkan layar untuk menghindari ponsel terlalu panas.
Alhasil, pilot kesulitan untuk melihat foto/video yang diambil dengan maksimal. Nah, DJI Smart Controller memiliki layar 5,5 inci dengan resolusi 1080p dan kecerahan hingga 1.000 nits. Sebagai perbandingan, rata-rata smartphone saat ini memiliki kecerahan 500-700.
Sistem operasinya pun menggunakan Android 7.1.2 yang telah dimodifikasi. Desainnya sangat elegan. Meski ukurannya cukup besar dan menyita banyak tempat ketika digunakan untuk bepergian, hal tersebut dibalas dengan kenyamanan penggunaan. Joystick-nya dapat dilepas dan disimpan, memudahkan penyimpanan.
Tombol-tombol fisiknya juga lengkap, diletakkan di posisi yang mudah diakses, misalnya tombol Return to Home hingga tombol merekam foto atau video. Bisa juga melakukan navigasi lewat layar sentuhnya langsung.
Untuk konektivitas, ada koneksi HDMI yang dapat tersambung ke monitor eksternal untuk menampilkan resolusi hingga 4K di 60 fps. Di dalamnya ada memori internal 16 GB. Tujuannya bukan sebagai tempat penyimpanan utama, melainkan sebagai penyimpanan file cached, versi 720p dari file utama. Dengan begitu, pilot bisa melihat apa yang dia shoot tanpa harus mengeluarkan kartu microSD dari drone.
DJI Smart Controller juga memiliki selot memori hingga 128 GB yang akan sangat membantu jika terbiasa mengambil video di resolusi 4K. Yang jelas, DJI Smart Controller memang dirancang untuk pilot drone yang memiliki jam terbang tinggi, juga terbiasa melakukan syuting di berbagai lokasi ekstrem.
Misalnya, kawasan yang sangat dingin atau sangat panas seperti gunung, salju, hingga pantai. Namun, DJI juga sangat memperhatikan kemudahan berbagi konten melalui remote tersebut. Pilot dapat dengan cepat mentransfer video atau foto ke tablet maupun smartphone.
Ada juga built-in microphone dan speaker untuk melakukan live streaming, meskipun tetap harus menggunakan ponsel untuk tethering karena remote-nya tidak memiliki kartu SIM. Untuk daya tahan, remote tersebut hanya mampu bertahan 2,5 jam per charge.
Jika Mavic 2 memiliki kemampuan 31 menit setiap terbang, pilot masih bisa terbang lebih dari enam kali sehari yang sudah sangat cukup. Fitur tambahan lainnya adalah antena yang membuat jarak drone mencapai 8 km. Harganya cukup mahal, yakni USD649, dan tersedia dengan paket kombinasi dengan Mavic 2 Pro dan Mavic 2 Zoom.
Remote control tersebut dirancang untuk bisa bekerja dengan teknologi Ocusync 2.0 yang dioptimalkan untuk varian DJI Mavic terbaru, Mavic 2 Pro, dan Mavic 2 Zoom. Banyak sekali fitur yang dibenamkan di remote pintar tersebut, yang diharapkan membuat para pilot tertarik.
Permasalahan yang paling sering dihadapi adalah soal layar. Selama ini pengguna mengendalikan DJI Mavic lewat remote yang tersambung ke layar ponsel. Namun, dalam kondisi siang terik, layar ponsel tidak dapat berfungsi maksimal. Sebab, secara otomatis prosesor ponsel akan meredupkan layar untuk menghindari ponsel terlalu panas.
Alhasil, pilot kesulitan untuk melihat foto/video yang diambil dengan maksimal. Nah, DJI Smart Controller memiliki layar 5,5 inci dengan resolusi 1080p dan kecerahan hingga 1.000 nits. Sebagai perbandingan, rata-rata smartphone saat ini memiliki kecerahan 500-700.
Sistem operasinya pun menggunakan Android 7.1.2 yang telah dimodifikasi. Desainnya sangat elegan. Meski ukurannya cukup besar dan menyita banyak tempat ketika digunakan untuk bepergian, hal tersebut dibalas dengan kenyamanan penggunaan. Joystick-nya dapat dilepas dan disimpan, memudahkan penyimpanan.
Tombol-tombol fisiknya juga lengkap, diletakkan di posisi yang mudah diakses, misalnya tombol Return to Home hingga tombol merekam foto atau video. Bisa juga melakukan navigasi lewat layar sentuhnya langsung.
Untuk konektivitas, ada koneksi HDMI yang dapat tersambung ke monitor eksternal untuk menampilkan resolusi hingga 4K di 60 fps. Di dalamnya ada memori internal 16 GB. Tujuannya bukan sebagai tempat penyimpanan utama, melainkan sebagai penyimpanan file cached, versi 720p dari file utama. Dengan begitu, pilot bisa melihat apa yang dia shoot tanpa harus mengeluarkan kartu microSD dari drone.
DJI Smart Controller juga memiliki selot memori hingga 128 GB yang akan sangat membantu jika terbiasa mengambil video di resolusi 4K. Yang jelas, DJI Smart Controller memang dirancang untuk pilot drone yang memiliki jam terbang tinggi, juga terbiasa melakukan syuting di berbagai lokasi ekstrem.
Misalnya, kawasan yang sangat dingin atau sangat panas seperti gunung, salju, hingga pantai. Namun, DJI juga sangat memperhatikan kemudahan berbagi konten melalui remote tersebut. Pilot dapat dengan cepat mentransfer video atau foto ke tablet maupun smartphone.
Ada juga built-in microphone dan speaker untuk melakukan live streaming, meskipun tetap harus menggunakan ponsel untuk tethering karena remote-nya tidak memiliki kartu SIM. Untuk daya tahan, remote tersebut hanya mampu bertahan 2,5 jam per charge.
Jika Mavic 2 memiliki kemampuan 31 menit setiap terbang, pilot masih bisa terbang lebih dari enam kali sehari yang sudah sangat cukup. Fitur tambahan lainnya adalah antena yang membuat jarak drone mencapai 8 km. Harganya cukup mahal, yakni USD649, dan tersedia dengan paket kombinasi dengan Mavic 2 Pro dan Mavic 2 Zoom.
(don)