Bantu Lancarkan Ekspansi, Menkominfo Akui Tak Anak Emaskan Gojek

Bantu Lancarkan Ekspansi, Menkominfo Akui Tak Anak Emaskan Gojek
A
A
A
JAKARTA - Saat ini di Indonesia terdapat empat perusahaan rintisan atau start-up yang menyandang status Unicorn. Salah satunya adalah Gojek.
Diketahui bahwa Gojek sedang melakukan ekspansi ke beberapa negara Asia Tenggara. Namun sayangnya langkah itu tersendat lantaran regulator transportasi Filipina menolak layanan Gojek di negaranya.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan siap untuk melobi pihak Filipina untuk memudahkan jalan Gojek masuk ke negara mereka.
Meski menyatakan siap pasang badan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengaku tidak menganakemaskan Gojek.
"Enggak. Pemerintah, saya tidak menganakemaskan Gojek. Siapapun startup Indonesia yang kelasnya sudah Unicorn apalagi mau Decacorn yang mau punya presensi di luar negeri pemerintah dukung," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Kamis malam (10/1/2019).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa chief RA ini mengatakan bahwa masing-masing startup memiliki strategi yang berbeda-beda. Ada yang ingin fokus di dalam negeri dulu, dan ada yang mau merambah negara lain.
"Kan strategi masing-masing beda-beda. Ada yang strateginya saya fokus di dalam negeri dulu ya enggak apa-apa. Ada yang mau keluar negeri ya hayu," tambahnya.
Ia juga menuturkan bahwa sesama negara Asia Tenggara, memang sudah seharusnya saling membantu. Jika tidak, maka Unicorn dari negara lain lah yang akan masuk ke wilayah Asean.
"Saling bantu lah. Kalau kita sesama orang Asia Tenggara tidak saling bantu itu platform lain, Unicorn lain, dari negara lain, dari wilayah lain yang akan masuk ke Asean. Rugi kita Asean," tegasnya.
Kehadiran Gojek di Filipina sendiri, dijelaskan oleh chief RA bahwa platform ini membawa solusi yang dibutuhkan seperti yang ditawarkan di Indonesia.
"Platform itu membawa solusi, kalau kita liat di Manila, Manila trafficnya samalah sama Jakarta. Kan kalau kesana mebawa solusi juga memberi manfaat masyarakat di sana," pungkasnya.
Diketahui bahwa Gojek sedang melakukan ekspansi ke beberapa negara Asia Tenggara. Namun sayangnya langkah itu tersendat lantaran regulator transportasi Filipina menolak layanan Gojek di negaranya.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan siap untuk melobi pihak Filipina untuk memudahkan jalan Gojek masuk ke negara mereka.
Meski menyatakan siap pasang badan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengaku tidak menganakemaskan Gojek.
"Enggak. Pemerintah, saya tidak menganakemaskan Gojek. Siapapun startup Indonesia yang kelasnya sudah Unicorn apalagi mau Decacorn yang mau punya presensi di luar negeri pemerintah dukung," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Kamis malam (10/1/2019).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa chief RA ini mengatakan bahwa masing-masing startup memiliki strategi yang berbeda-beda. Ada yang ingin fokus di dalam negeri dulu, dan ada yang mau merambah negara lain.
"Kan strategi masing-masing beda-beda. Ada yang strateginya saya fokus di dalam negeri dulu ya enggak apa-apa. Ada yang mau keluar negeri ya hayu," tambahnya.
Ia juga menuturkan bahwa sesama negara Asia Tenggara, memang sudah seharusnya saling membantu. Jika tidak, maka Unicorn dari negara lain lah yang akan masuk ke wilayah Asean.
"Saling bantu lah. Kalau kita sesama orang Asia Tenggara tidak saling bantu itu platform lain, Unicorn lain, dari negara lain, dari wilayah lain yang akan masuk ke Asean. Rugi kita Asean," tegasnya.
Kehadiran Gojek di Filipina sendiri, dijelaskan oleh chief RA bahwa platform ini membawa solusi yang dibutuhkan seperti yang ditawarkan di Indonesia.
"Platform itu membawa solusi, kalau kita liat di Manila, Manila trafficnya samalah sama Jakarta. Kan kalau kesana mebawa solusi juga memberi manfaat masyarakat di sana," pungkasnya.
(wbs)