Pakai Sentuhan Teknologi, Jaringan Telkomsel Dorong Ekonomi Pedesaan

Jum'at, 04 Januari 2019 - 23:04 WIB
Pakai Sentuhan Teknologi, Jaringan Telkomsel Dorong Ekonomi Pedesaan
Pakai Sentuhan Teknologi, Jaringan Telkomsel Dorong Ekonomi Pedesaan
A A A
JAKARTA - Telkomsel memang masih merajai industri seluler di Indonesia dilihat dari sisi manapun. Lihat saja cakupan jaringannya yang berjumlah lebih dari 184.000 BTS sehingga bisa menjangkau seluruh pelosok Nusantara.

Menariknya lagi, Telkomsel mempunyai 51.000 eNode B (BTS 4G) di lebih dari 500 kota/kabupaten. Ini adalah jaminan untuk kelancaran data berkecepatan tinggi bagi para pelanggannya.

Semua layanan dan infrastruktur itu memberikan nilai lebih bagi masyarakat konsumen. Sehingga mereka setia menjadi pelanggan Telkomsel. Tak percaya, lihat saja jumlah pelanggannya yang sudah tembus angka 160 jutaan.

Puaskah BUMN di sektor telekomunikasi ini? Tidak. Manajemen percaya semua itu tidak ada artinya jika tidak memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sebagai pelanggannya.
Pakai Sentuhan Teknologi, Jaringan Telkomsel Dorong Ekonomi Pedesaan

Gebrakan demi gebrakan pun dilakukan Telkomsel. Menggunakan kekuatan jaringan data, perusahaan memberikan nilai lebih terhadap jaringannya kepada pelanggan di daerah pedesaaan.

Memanfaatkan sentuhan Internet of Things (IoT), Telkomsel mewujudkan Digital Innovation Village di Kampung Perikanan Digital yang ada di kawasan pertambakan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pengembangan ekosistem IoT ini diwujudkan melalui penerapan teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things).

Berkolaborasi dengan eFishery dan Japfa melalui anak perusahaanya PT Suri Tani Pemuka, Telkomsel turut mendukung penerapan Teknologi NB-IoT dengan pemanfaatan mesin automatic fish feeder di kolam-kolam ikan untuk meningkatkan efisiensi pakan serta mempercepat siklus panen ikan.

“IoT menjadi salah satu elemen penting untuk mendukung roadmap pemerintah Indonesia Making Indonesia 4.0. Telkomsel secara konsisten terus meningkatkan kesiapan teknologi dan jaringan untuk menghadapi tren IoT yang sedang berkembang secara global,” kata Vice President Corporate Planning Telkomsel Andi Kristianto.

Melalui program ini pula, pihaknya ingin memperlihatkan teknologi IoT kini sudah memasuki seluruh sendi-sendi kehidupan. Bukan hanya di industri besar tapi juga dapat diterapkan ke semua sektor industri, termasuk sektor perikanan.

“Harapannya, Kampung Perikanan Digital meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya ikan melalui penerapan teknologi NB-IoT. Ini sejalan dengan visi kami melakukan transformasi digital dan senantiasa menjadi yang terdepan dalam menerapkan perkembangan teknologi seluler terkini yang akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia di masa depan,” tutur Andi.

NB-IoT merupakan teknologi telekomunikasi terbaru yang dirancang secara khusus agar komunikasi antarmesin yang semakin masif dengan coverage jaringan telekomunikasi yang semakin luas dapat dilakukan secara efisien, serta penggunaan daya pada perangkat pengguna semakin hemat. Teknologi radio akses NB-IoT, yang merupakan salah satu jenis teknologi jaringan Low Power Wide Area (LPWA), memungkinkan perangkat beroperasi hingga bertahun-tahun tanpa pengisian daya ulang baterai sehingga sangat menghemat biaya. Teknologi ini juga mampu menghasilkan kapasitas koneksi yang masif untuk solusi dan aplikasi berbasis IoT.

Adanya penerapan teknologi NB-IoT dalam mesin automatic fish feeder akan menghasilkan simplifikasi proses pemberian makan ikan di kolam yang luas sekalipun. Teknologi ini dapat mengatur pemberian pakan otomatis, sehingga memudahkan petani ikan memantau dan menjadwalkan pemberian pakan menggunakan aplikasi smartphone.

“Selain itu juga akan membantu petani meningkatkan efisiensi pakan serta mempercepat siklus panen ikan,” imbuh Andi.

Program ini pun disambut baik Pemprov Jabar. Pemprov ingin mengimplementasikan inovasi digital di 10 desa dari 5 kota yang berada di Jawa Barat melalui adopsi layanan IoT yang digelar Telkomsel, khususnya dalam budidaya ikan.

"Tak hanya urusan WiFi tapi mengubah cara berdagang, mengubah cara berkomunikasi, memetakan potensi, mempromosikan wisata desanya melalui sebuah digital ekosistem," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sasar Kaum Nelayan
Bukan hanya sektor tambak yang ada di pesisir, Telkomsel juga memanfaatkan ekspansi jaringannya untuk potensi ekonomi yang lebih luas, yakni perikanan laut. Kali ini Telkomsel MyBusiness yang memberikan manfaat teknologi telekomunikasi ke masyarakat.

Melalui memorandum of understanding bersama Sisfo Indonesia, Telkomsel dan Sisfo Indonesia menghadirkan solusi sistem pemantauan kapal perikanan (Vessel Monitoring Solution/VMS) bagi pemerintah daerah serta nelayan di Sendang Biru, Malang, Jawa Timur dan Sinjai, Sulawesi Selatan.

Dengan ditandatanganinya kerjasama tersebut, solusi VMS akan melayani KUD Mina Jaya dan Kelompok Nelayan Rukun Jaya di Sendang Biru - Malang, serta Kelompok Nelayan Aisyah dan Ikrar Jaya Group di Sinjai – Sulawesi Selatan.
Pakai Sentuhan Teknologi, Jaringan Telkomsel Dorong Ekonomi Pedesaan

Untuk diketahui, VMS merupakan solusi sistem pemantauan ikan dari Sisfo Indonesia dengan teknologi hybrid yang didukung infrastruktur GSM dari Telkomsel myBusiness. Infrastruktur GSM yang digunakan pada VMS tidak hanya membantu pemerintah dalam memantau aktivitas penangkapan ikan nelayan, tapi juga membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan.

Dengan dukungan infrastruktur jaringan GSM, teknologi hybrid pada VMS bakal lebih banyak membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas penangkapan ikan yang lebih baik, serta membantu komunikasi dari kapal. Sedangkan bagi pemerintah, VMS merupakan bagian dari usaha dalam memerangi illegal, unreported dan unregulated fishing.

“VMS juga akan membantu fishing coordinator/pemilik kapal meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi kapal, serta untuk memperkirakan hasil tangkapan ikan,” kata Vice President Corporate Account Management Telkomsel, Primadi K Putra.

Selain teknologi konektivitas hybrid, solusi VMS memililki banyak fitur. Seperti fitur Tracking untuk memonitor posisi dan pergerakan kapal; Log Book yang memungkinkan nelayan melaporkan posisi penangkapan dan hasil ikan sehingga hasil tangkapan diterima oleh pasar dengan harga yang layak; Fish Forecast untuk membantu nelayan mengidentifikasi keberadaan ikan di laut; Distress Solution/Panic Button yang dapat digunakan nelayan untuk menginformasikan keadaan darurat di kapal untuk mendapatkan bantuan.

Selain itu ada juga fitur Weather Information untuk memberikan informasi perkiraan cuaca dari pihak otoritas seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika; Messaging Service yang merupakan sistem pengiriman pesan untuk memungkinkan nelayan berkomunikasi dengan petugas pelabuhan yang berwenang di darat; serta Geofencing yang memanfaatkan GPS atau radio frequency identification untuk membantu nelayan mendapatkan informasi ketika memasuki daerah terlarang untuk menangkap ikan/marine protection area.

Dua gebrakan program Telkomsel di atas membuktikan bahwa ekspansi mereka membangun jaringan berkualitas tinggi di Tanah Air bukan hanya untuk kepentingan perusahaan. Melainkan juga demi kepentingan nasional, yakni menggerakan perekonomian rakyat, khususnya di pedesaan.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6868 seconds (0.1#10.140)