Membahayakan Dunia, Para Ahli Suarakan Tolak 5G Lewat Petisi
A
A
A
LONDON - Teknologi jaringan nirkabel sudah di depan mata, banyak perusahaan teknologi khususnya dari China sudah melakukan uji coba seperti Huawei dan ZTE. Namun klaim para ilmun sepakat 5G menyebabkan beberapa penyakit paling mematikan yang diketahui peradaban modern.
Smartphone 5G pertama di dunia akan diluncurkan pada tahun 2019, tetapi berpotensi mengeja bencana bagi manusia dan lingkungan, menurut sekelompok ilmuwan.
Seperti dilansir dari Daily Star, Rabu (2/1/2019), hampir 30.000 orang - termasuk ilmuwan, dokter, dan organisasi lingkungan - telah menandatangani petisi di situs web 5gspaceappeal.
Ini menarik perhatian bagi organisasi dunia seperti PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan UE untuk "segera menghentikan pengembangan 5G".
Menurut situs itu, jaringan nirkabel "berbahaya bagi manusia" dan pengembangan generasi berikutnya "didefinisikan sebagai kejahatan" di bawah hukum internasional.
Dalam situs web tersebut menyatakan: “Kami para ilmuwan, dokter, organisasi lingkungan, dan warga negara yang bertanda tangan di bawah ini, mendesak untuk menghentikan penyebaran jaringan nirkabel 5G (generasi kelima), termasuk 5G dari satelit ruang angkasa.
“5G akan meningkatkan paparan radiasi frekuensi radio (RF) secara besar-besaran di atas jaringan 2G, 3G dan 4G untuk telekomunikasi yang sudah adaRadiasi RF telah terbukti berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Penempatan 5G merupakan percobaan pada kemanusiaan dan lingkungan yang didefinisikan sebagai kejahatan di bawah hukum internasional. "
Huawei Indonesia sendiri mengaku sangat terbuka melayani sejumlah marger operator dan menjalin hubungan yang erat dengan industri lain terkait.
Soal keamanan data, perusahaan asal China ini menjamin tidak ada masalah yang serius yang ditemukan diseluruh perangkatnya.
Di Inggris misalnya, mereka mengundang pemerintah Inggris menguji perangkat bersama untuk standar kemanan seperti apa yang merka butuhkan. Hasilnya, tidak ditemukan masalah serius soal kemanan data.
Selama 18 tahun Huawei hadir di Indonesia, tidak ada operator yang mengeluhkan kualitas jaringan.
Smartphone 5G pertama di dunia akan diluncurkan pada tahun 2019, tetapi berpotensi mengeja bencana bagi manusia dan lingkungan, menurut sekelompok ilmuwan.
Seperti dilansir dari Daily Star, Rabu (2/1/2019), hampir 30.000 orang - termasuk ilmuwan, dokter, dan organisasi lingkungan - telah menandatangani petisi di situs web 5gspaceappeal.
Ini menarik perhatian bagi organisasi dunia seperti PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan UE untuk "segera menghentikan pengembangan 5G".
Menurut situs itu, jaringan nirkabel "berbahaya bagi manusia" dan pengembangan generasi berikutnya "didefinisikan sebagai kejahatan" di bawah hukum internasional.
Dalam situs web tersebut menyatakan: “Kami para ilmuwan, dokter, organisasi lingkungan, dan warga negara yang bertanda tangan di bawah ini, mendesak untuk menghentikan penyebaran jaringan nirkabel 5G (generasi kelima), termasuk 5G dari satelit ruang angkasa.
“5G akan meningkatkan paparan radiasi frekuensi radio (RF) secara besar-besaran di atas jaringan 2G, 3G dan 4G untuk telekomunikasi yang sudah adaRadiasi RF telah terbukti berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Penempatan 5G merupakan percobaan pada kemanusiaan dan lingkungan yang didefinisikan sebagai kejahatan di bawah hukum internasional. "
Huawei Indonesia sendiri mengaku sangat terbuka melayani sejumlah marger operator dan menjalin hubungan yang erat dengan industri lain terkait.
Soal keamanan data, perusahaan asal China ini menjamin tidak ada masalah yang serius yang ditemukan diseluruh perangkatnya.
Di Inggris misalnya, mereka mengundang pemerintah Inggris menguji perangkat bersama untuk standar kemanan seperti apa yang merka butuhkan. Hasilnya, tidak ditemukan masalah serius soal kemanan data.
Selama 18 tahun Huawei hadir di Indonesia, tidak ada operator yang mengeluhkan kualitas jaringan.
(wbs)