Didi Premiere Memiliki 11 Layanan dalam Satu Aplikasi
A
A
A
DIDI Chuxing harus kreatif untuk menggamit pelanggan di China. Apalagi, persaingan semakin ketat. Yang terbaru, mereka mengenalkan layanan premium yang terpisah dari layanan utama mereka bernama Didi Premiere.
“China secara bertahap memimpin dunia dalam layanan bike sharing, ride sharing, dan smart traffic Management. Itu harus mencakup layanan on demand mobil,” ujar pendiri dan CEO Cheng Wei. Langkah Cheng Wei ini mengaskan betapa sengitnya persaingan ride hailing di China. Sebelumnya ada Shouqi yang melun curkan aplikasi ride sharing dalam bahasa Inggris untuk menargetkan ekspatriat di China.
Belum lagi Meituan Dianping, penyedia layanan on demand terbesar di China, juga Caocao Zhuanche yang didukung platform perjalanan raksasa Ctrip dan produsen mobil Geely. Didi mengambil alih operasi Uber China pada 2016 setelah kedua perusahaan itu bersaing dalam perang harga yang brutal.
Setelah itu, Apple menginvestasikan USD1 miliar di Didi. Cheng mengatakan bahwa Didi Premiere adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan pengalaman pengguna di seluruh layanan mobilitas Didi.
“Ke depannya, kami akan terus meluncurkan subbrand baru dalam rangka memperluas bisnis dan menutup semua rantai industri transportasi,” katanya. Cheng juga menyebut bahwa Didi ingin menawarkan layanan berkualitas dan berstandar tinggi bagi pelanggan yang melakukan perjalanan ke China dari berbagai belahan dunia.
“Karena itu, mereka mempercayai dan intim dengan merek Didi,” ungkapnya. Diluncurkan pada 2014, Didi Premiere adalah awal dari diversifikasi produk Didi yang kini memiliki 11 layanan dalam sebuah aplikasi, termasuk bike sharing dan penyewaan mobil.
“China secara bertahap memimpin dunia dalam layanan bike sharing, ride sharing, dan smart traffic Management. Itu harus mencakup layanan on demand mobil,” ujar pendiri dan CEO Cheng Wei. Langkah Cheng Wei ini mengaskan betapa sengitnya persaingan ride hailing di China. Sebelumnya ada Shouqi yang melun curkan aplikasi ride sharing dalam bahasa Inggris untuk menargetkan ekspatriat di China.
Belum lagi Meituan Dianping, penyedia layanan on demand terbesar di China, juga Caocao Zhuanche yang didukung platform perjalanan raksasa Ctrip dan produsen mobil Geely. Didi mengambil alih operasi Uber China pada 2016 setelah kedua perusahaan itu bersaing dalam perang harga yang brutal.
Setelah itu, Apple menginvestasikan USD1 miliar di Didi. Cheng mengatakan bahwa Didi Premiere adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan pengalaman pengguna di seluruh layanan mobilitas Didi.
“Ke depannya, kami akan terus meluncurkan subbrand baru dalam rangka memperluas bisnis dan menutup semua rantai industri transportasi,” katanya. Cheng juga menyebut bahwa Didi ingin menawarkan layanan berkualitas dan berstandar tinggi bagi pelanggan yang melakukan perjalanan ke China dari berbagai belahan dunia.
“Karena itu, mereka mempercayai dan intim dengan merek Didi,” ungkapnya. Diluncurkan pada 2014, Didi Premiere adalah awal dari diversifikasi produk Didi yang kini memiliki 11 layanan dalam sebuah aplikasi, termasuk bike sharing dan penyewaan mobil.
(don)