CEO Twitter Sedang Pertimbangkan Tambahan Fitur Edit
A
A
A
SAN FRANSISCO - Saat mengisi sebuah acara di Institut Teknologi di India beberapa waktu lalu, CEO Twitter, Jack Dorsey, ditanya soal apakah Twitter berencana untuk menawarkan fitur edit cuitan.
Dorset mengatakan bahwa Twitter memang telah memikirkan unutk menambah opsi edit cuitan, namun itu hanya ditawarkan untuk kesalahan tertentu, seperti salah ketik.
Fungsi edit tidak akan berlaku untuk cuitan yang sudah diunggah beberapa bulan lalu. Artinya, Twitter memang terbuka dengan ide pengguna dengan cepat mengoreksi tweet karena salah ketik.
Namun ada yang masih dipertimbangkan yaitu jika tweet asli yang telah diunggah dan sudah di retweet oleh banyak orang lalu kemudian di edit, otomatis pesan yang asli yang disampaikan akan berubah. Kemudian akan ada beberapa orang yang tidak setuju dengan tweet yang telah diedit.
"Kami sudah cukup lama mempertimbangkan menambahkan fungsi edit, tetapi kami juga harus memikirkannya dengan benar, dan kami harus memastikan bahwa kami benar-benar memecahkan alasan utama mengapa orang-orang akan melakukannya," ujar Dorsey dikutip dari Phone Arena, Selasa (13/11/2018).
Sementara ini Dorsey dan team Twitter sedang merancang bagaimana fungsi edit yang akan bisa diterima dan memuaskan seluruh pengguan.
Saat ini Twitter memang masih menjadi ladang berita palsu dan ajang politik sengit. Diketahui bahwa minggu lalu Twitter kembali melakukan aksi bersih-bersih menghapus jutaan akun yang dianggap mencurigakan. Upaya tersebut dilakukan karena muncul lagi beberapa akun yang dianggap mencurigakan sejak pembersihan besarnya pada Juli lalu
Dorset mengatakan bahwa Twitter memang telah memikirkan unutk menambah opsi edit cuitan, namun itu hanya ditawarkan untuk kesalahan tertentu, seperti salah ketik.
Fungsi edit tidak akan berlaku untuk cuitan yang sudah diunggah beberapa bulan lalu. Artinya, Twitter memang terbuka dengan ide pengguna dengan cepat mengoreksi tweet karena salah ketik.
Namun ada yang masih dipertimbangkan yaitu jika tweet asli yang telah diunggah dan sudah di retweet oleh banyak orang lalu kemudian di edit, otomatis pesan yang asli yang disampaikan akan berubah. Kemudian akan ada beberapa orang yang tidak setuju dengan tweet yang telah diedit.
"Kami sudah cukup lama mempertimbangkan menambahkan fungsi edit, tetapi kami juga harus memikirkannya dengan benar, dan kami harus memastikan bahwa kami benar-benar memecahkan alasan utama mengapa orang-orang akan melakukannya," ujar Dorsey dikutip dari Phone Arena, Selasa (13/11/2018).
Sementara ini Dorsey dan team Twitter sedang merancang bagaimana fungsi edit yang akan bisa diterima dan memuaskan seluruh pengguan.
Saat ini Twitter memang masih menjadi ladang berita palsu dan ajang politik sengit. Diketahui bahwa minggu lalu Twitter kembali melakukan aksi bersih-bersih menghapus jutaan akun yang dianggap mencurigakan. Upaya tersebut dilakukan karena muncul lagi beberapa akun yang dianggap mencurigakan sejak pembersihan besarnya pada Juli lalu
(wbs)