Tak Mau Kecolongan Lagi, Facebook Nafsu Beli Perusahaan Keamanan

Selasa, 23 Oktober 2018 - 09:00 WIB
Tak Mau Kecolongan Lagi,...
Tak Mau Kecolongan Lagi, Facebook Nafsu Beli Perusahaan Keamanan
A A A
MOUNTAIN VIEW - Baru-baru ini, Facebook mengalami pelanggaran keamanan besar yang memaparkan data sekitar 50 juta akun penggunanya. Itu hanyalah salah satu insiden memalukan yang menciptakan masalah sehingga digugat pengguna dan pihak berwenang karena salah dalam menangani informasi pribadi.Belajar dari kesalahan, Facebook kini mengambil langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan keamanannya. Sekaligus menyenangkan investor yang kecewa dan menenang para penggunanya.

Laman Cnet, Senin (22/10/2018), menyatakan, berdasarkan laporan dari sumber di dalam industri, Facebook sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa perusahaan keamanan dunia maya. Perusahaan induk Instagram dan WhatsApp itu tengah berupaya membuat salah satu dari mereka menjadi bagian dari portofolio perusahaan yang sudah luas.

Calon potensial untuk bergabung dengan raksasa media sosial Facebook masih dirahasikan. Namun bagian terpentingnya Facebook harus tetap membuat kesepakatan.

Sebelumnya, Facebook membeli Perangkat Lunak Akrilik, pengembang aplikasi basis data yang aman pada 2012. Lalu kembali melakukan pembelian terhadap PrivateCore, sebuah perusahaan yang menyediakan teknologi server yang aman di tahun 2014. Tentu saja, Facebook saat ini memiliki departemen keamanan dunia maya, tapi beberapa orang di luar yang dianggap ahlinya dapat membawa keamanan ke tingkat berikutnya.

Dengan keamanan online menjadi semakin penting, perusahaan yang khusus di bidang itu tidak sulit didapat, terutama di Silicon Valley. Spesialis keamanan terus-menerus hadir saling mengejar dengan peretas dan penyebar malware.

Bukan hanya itu, perusahaan keamanan dunia maya juga menggunakan alat-alat baru yang terus dikembangkan guna melawan kaum peretas. Kesepakatan diharapkan terjadi sebelum akhir tahun, tapi akan diperlukan beberapa saat sebelum tindakan keamanan baru di Facebook diterapkan.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)