Fitur Keamanan Pengenalan Wajah Huawei Mate 20 Pro Gampang Dibobol
A
A
A
BERLIN - Fitur pembukaan wajah 2D yang dibangun ke sistem Android selama beberapa tahun terakhir masih belum terlalu aman. Berbeda dengan Apple yang memperkenalkan sistem 3D pertama di dunia (yang disebut Face ID), teknologi itu terkesan hampir setara dengan keamanan pemindai sidik jari.
Sampai sekarang sistem keamanan pembukaan ponsel dengan wajah pada perangkat Android masih belum aman. Huawei Mate 20 Pro yang digadang-gadang memiliki teknologi pengenlan wajah lebih baik ternyata bisa dibobol dengan mudah di Jerman.
Laman GSM Arena, Sabtu (20/10/2018), menyebutkan, beberapa orang di Jerman sama-sama dapat membuka kunci ponsel Huawei Mate 20 Pro yang sama dengan wajah mereka. Padahal hanya satu dari mereka yang terdaftar dalam sistem pengamanan wajah di handset.
Mate 20 Pro menggunakan mekanisme pembukaan kunci 3D, sehingga secara teori tingkat kesalahannya harus sekitar satu dalam satu juta kasus. Fatalnya orang-orang ini bukan saudara kembar, saudara kandung, atau bahkan orang terkait. Mereka hanya dua pria dengan rambut dan janggut yang sama pendeknya. Satu memiliki kacamata, yang lain tidak -tapi itu tidak masalah untuk membuka wajah Mate 20 Pro. Mereka bahkan menguji dua unit telepon yang terpisah dengan hasil yang sama.
Huawei sampai sekarang belum memberikan komentarnya. Semoga hal ini adalah sesuatu yang dapat diperbaiki dalam pembaruan perangkat lunak.
Analisa awal, itu bukan masalah pada perangkat keras yang lebih serius. Namun, sedikit membingungkan bahwa sesuatu yang penting seperti ini berhasil melewati pengujian internal di laboratorium perusahaan China.
Sampai sekarang sistem keamanan pembukaan ponsel dengan wajah pada perangkat Android masih belum aman. Huawei Mate 20 Pro yang digadang-gadang memiliki teknologi pengenlan wajah lebih baik ternyata bisa dibobol dengan mudah di Jerman.
Laman GSM Arena, Sabtu (20/10/2018), menyebutkan, beberapa orang di Jerman sama-sama dapat membuka kunci ponsel Huawei Mate 20 Pro yang sama dengan wajah mereka. Padahal hanya satu dari mereka yang terdaftar dalam sistem pengamanan wajah di handset.
Mate 20 Pro menggunakan mekanisme pembukaan kunci 3D, sehingga secara teori tingkat kesalahannya harus sekitar satu dalam satu juta kasus. Fatalnya orang-orang ini bukan saudara kembar, saudara kandung, atau bahkan orang terkait. Mereka hanya dua pria dengan rambut dan janggut yang sama pendeknya. Satu memiliki kacamata, yang lain tidak -tapi itu tidak masalah untuk membuka wajah Mate 20 Pro. Mereka bahkan menguji dua unit telepon yang terpisah dengan hasil yang sama.
Huawei sampai sekarang belum memberikan komentarnya. Semoga hal ini adalah sesuatu yang dapat diperbaiki dalam pembaruan perangkat lunak.
Analisa awal, itu bukan masalah pada perangkat keras yang lebih serius. Namun, sedikit membingungkan bahwa sesuatu yang penting seperti ini berhasil melewati pengujian internal di laboratorium perusahaan China.
(mim)